Si Kalem

288 11 2
                                    

Seiring berjannya waktu, aku mulai menikmati bersekolah di sini. Hanya saja di sini berbeda dengan di SMP, SMKN 15 Bandung membuka Akomodasi perhotelan untuk pertama kalinya, jadi kami adalah angkatan pertama.

Karena jurusan baru jumlah laki-laki sedikit dalam satu angkatan, hanya sekitar 25 orang cowo sedangkan cewenya hampir 3X lipat. Hal ini membuat jumlah murid cowo dalam satu kelas ada yang berjumlah 7 siswa, 8 siswa, 6 siswa dan empat siwa. Seingatku segitu. Yang jelas di kelasku hanya ada 6 orang.  Yaitu Aku, Haris, Ezza, Galang, Jihan,  dan Reza.

Semester pertama cukup menyenangkan, kami belajar menjadi seorang Waiter, Chef, Resepsionis, Bellboy, Roomboy, Houseman dan Helper. Tentunya belajar juga pelajaran formal seperti Matematika, bahasa Indonesia, Kewirausahaan, bahasa Inggris, IPA, dan Seni Teater.

Ketika itu seperti biasa, seusai jajan di kantin aku langsung ke kelas. Di kelas aku membuat puisi juga cerpen. Ternyata kebiasaanku menarik perhatian cewe-cewe kembali seperti dulu banyak cewe yang menitipkan salam untukku, padahal aku bukan cowo ganteng wajahku sih jelek tidak dan terlalu ganteng juga tidak. Ada yang bilang aku ganteng dan ada yang bilang aku manis. Penilaian orang kan berbeda.

Satu hal yang selalu ku ingat meski banyak cewe yang menyukaiku. Sepintar-pintarnya orang ada yang le-bih pintar, seganteng-gantengnya cowo ada yang lebih ganteng dan se keren-kerenya cowo ada yang lebih keren. Jadi aku tidak pernah merasa paling populer di sekolah.

Akhirnya ada yang memberikan julukan ku Si Kalem. Karena aku sedikit berbicara dan selalu bersikap tenang. Selain itu aku juga cukup religius hal ini membuat semakin banyak cewe- cewe yang kagum padaku baik yang sekelas, seangkatan, satu angkatan beda jurusan hingga Kakak kelas.

Meski banyak yang menyukaiku aku masih tetap minder dan suka gugup di dekat cewe. Ya, dulu aku kehilangan Rani karena sikapku ini. Sepertinya jika aku mencintai cewe aku akan tetap tidak dapat menyatakan cintaku padanya karena kekuranganku ini.

Diantara cewe-cewe yang mendekatiku ada teman sekelasku sendiri Agustina, Teman seangkatan Riska, dan kakak kelasku Mila. Belum termasuk mereka yang aku tidak kenal namanya. Dan satu lagi yang membuat mereka tertarik yaitu Aku belum pernah pacaran.

Karena hal inilah mereka menyukaiku karena aku masih polos.
Ketika itu aku menulis puisi di kelas dan ketahuan oleh Pak Arie. Akhirnya aku di suruh membaca puisi itu di depan kelas.
"Indra, baca puisi kamu di depan kata teman-temanmu kamu suka menulis puisi," kata Pak guru.
"Tapi, aku menulis puisi hanya sekedar untuk mengisi waktu saat ku jenuh," jawabku.
" Tidak apa-apa bacalah di depan Bapak dukung kalah kamu punya bakat,?" ucap guruku lagi.
Akhirnya aku pun membacanya.

Cinta apa itu cinta?
Cinta adalah sebuah perasaan.
Apakah rasa cinta sama dengan rasa sayang?
Tidak keduanya berbeda meski saling berkaitan
Apakah aku mencintainya atau hanya menyayanginya?
Aku mencintainya dan juga menyayanginya
Tapi aku tidak mampu untuk mengatakannya
Hanya bisa memendamnya di lubuk hati yang terdalam
Saat itu seharusnya aku mengatakannya
Sehingga aku tidak kehilangannya
Tetapi ternyata, aku diam saja dan tak mampu mendekatinya
Akhirnya aku hanya menjadi lelaki bodoh yang tak mampu mengatakan kata cinta

Suara tepuk tangan terdengar, guruku menghampiriku dan berkata.
"Bagus, Indra kau berbakat kembangkanlah bakatmu itu,?" Puji beliau. Pelajaran pun dimulai kembali. Semenjak itu aku tidak hanya di kenal sebagai cowo kalem tetapi juga dikatakan sebagai cowo puitis.

Bagaimanakah kisahku selanjutnya namanya juga short story jadi setiap chapter hanya berisi beberapa paragraf, kalau panjang itu novel bukan cerpen hehe. mohon vote dan komennya.
Terima kasih Assallamuallaikum.

Cinta Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang