Hari Pertama di SMK

289 13 2
                                    

Beberapa hari telah berlalu, hari-hariku di masa SMP telah berganti dengan hari pertamaku di SMK.
Saat itu aku datang ke sekolah baruku bersama Ayahku, ketika aku akan menyebrang jalan aku melihat sesosok gadis dari jauh yang sepertinya aku kenal. Aku memperhatikan gadis itu dengan seksama dan ternyata gadis itu adalah Rani.

Mungkinkah ini suatu pertanda. Aku ingin sekali menghampirinya, tetapi aku dikalahkan oleh keadaan. Aku harus segera masuk ke sekolah baruku untuk mengikuti MOS hari pertama. Setelah pamit pada Ayah aku pun mulai memasuki gerbang sekolah baruku untuk pertama kalinya.

Ketika berada di dalam semuanya tampak asing, di sini tidak ada seorang pun yang aku kenal. Aku terus melihat ke sekelilingku semoga ada satu atau dua orang yang kukenal. Dan ternyata ada dua orang yang kukenal mereka adalah teman SD ku yaitu Amilia dan Rini.

"Huh, semua sahabatku dari SMP tidak ada yang di sini, mereka memilih SMK lain," gumamku.
Kepala sekolah pun berpidato menyambut kedatangan para siswa-siswi baru, kemudian acara dilanjutkan dengan perkenalan lingkungan sekolah.

Ketika MOS hari pertama aku belum memiki teman dekat, aku hanya berkenalan saja dengan beberapa orang dan salah satunya adalah Haris.
Haris berwajah manis, sehingga di hari pertama aku berteman dengannya sudah ada senior cewe yang menitipkan salam untuknya.
Keadaan yang berbanding terbalik dibandingkan ketika aku di SMP.

Aku ingin sekali MOS hari pertama ini cepat berakhir, karena aku ingin segera menjumpai Rani dan menyatakan semua perasaan yang selama ini aku pendam dalam hati.
Bagaimana pun caranya aku harus mengatakannya saat itu juga.

Hingga akhirnya acara MOS hari pertama pun berakhir. Aku bergegas pulang namun tidak pulang ke rumah, melainkan aku menunggu di sudut jalan raya tempat dimana aku melihat Rani. Aku tahu ia sekolah di dekat sekolahku di sebuah SMA swasta favorit di Bandung yaitu SMA BPI Bandung.

Diantara hembusan angin, disertai kebisingan kendaraan yang berlalu-lalang, dan di bawah sinar mentari yang terik. Aku terus menunggu Rani berharap ia lewat di hadapanku, karena aku tidak mungkin datang ke sekolahnya langsung.

Waktu terus berlalu, tanpa kusadari semua siswa-siswi baik dari sekolahku maupun sekolahnya Rani sudah pada pulang. Lagi-lagi aku belum bisa mengatakan semua perasaanku padanya.

Aku baru sadar bisa saja Rani sudah pulang dari tadi, mungkin dia naik mobil pribadi di jemput oleh Ortunya atau bisa juga ia pulang  bersama teman-teman barunya naik angkot tanpa aku sadari angkot yang membawa Rani lewat di depanku

Hanya penyesalan yang kini kurasakan. Mengapa baru sekarang  aku berani menyatakan cinta, mengapa tidak sedari dulu ketika kita masih disekolah  yang sama dan sekelas. Namun aku belum berputus- asa masih ada peluang bagiku meski sangat kecil.

Aku pun meninggalkan jalan itu langkah demi  langkah berharap aku bisa berjumpa dengannya esok hari.
Langit pun menjadi mendung, semendung suasana hatiku..... 

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Hai, semuanya perkenalkan namaku Indra Sujana Jatnika, jika kalian penasaran kisah selanjutnya mohon vote dan komennya. Dukungan kalian sangat berarti. Ini adalah kisahku sendiri dan aku ingin berbagi pengalaman dengan kalian. Semoga kalian tidak mengalami nasib yang sama sepertiku. Jadilah diri kaljan sendiri dan jangan takut untuk menyatakan cinta tidak peduli apa kalian cewe atau cowo. Kejarlah cinta kalian jangan sampai kehilangannya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA DAN MEMVOTING.

Cinta Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang