Her story

126 8 7
                                    

--Kembali--
mandasvt17

note : Kalimat bergaris miring menandakan flashback

Bel berbunyi menandakan waktu sekolah telah usai. Sebuah nada yang indah di telinga para murid. Menghapus kepenatan mereka, dan otomatis menyegarkan. Dapat kulihat sekarang, teman-teman sekelasku segera berlarian. Entah apa alasan mereka. Mungkin karena langit yang mulai tertutup awan gelap, atau ingin segera merasakan empuknya gumpalan kapas kasur mereka, atau mungkin mereka hanya ingin segera bertemu dengan orang yang mereka cintai.

Aku berdiri hendak meninggalkan kelas. Berjalan dengan hati-hati, tidak ingin tertabrak siswa lain yang berlomba-lomba hendak segera pulang.

Hari pertama masuk sekolah begitu menyenangkan bagiku. Entah mengapa. Mungkin karena hari ini, matahari bersinar sangat terang tanpa ada yang menghalangi, cukup panas memang, namun biasanya di hari seperti ini, ada saja keberuntungan yang aku dapatkan.

Saat tengah berjalan sembari memperhatikan matahari yang bertengger dengan manisnya di langit, sesuatu menghantam tubuhku dengan cukup keras. Dapat kurasakan pantatku bertumbukan dengan kerasnya lantai, membuatku menahan erangan. Seseorang mengulurkan tangannya kepadaku.

Aku mendongakkan kepala, hendak melihat siapa gerangan yang bertanggung jawab atas kecelakaan kecil ini.

"Jangan lari-lari dong di-"

Kata-kata yang sudah kusiapkan, terhenti sekejap. Takjub akan ciptaan Tuhan yang bisa dibilang sempurna. Matanya tegas indah, dengan bola mata yang bersih, terlihat serasi dengan hidung mancungnya. Kulitnya yang putih kontras dengan rambut hitamnya yang berantakan. Ditambah perawakannya yang tinggi atletis. Duniaku serasa terhenti sejenak, untuk mengaguminya.

"Maaf ya, tapi saat ini aku masih memiliki urusan yang lebih penting dari ini"

Aku ternganga, kaget akan balasan kasar lelaki tersebut. Lelaki itu langsung saja lari begitu saja, tak merasa bersalah sedikit pun dengan orang yang telah ditabraknya. Segala hal yang kukagumi tadi runtuh akan sikap dan perkataannya yang kasar.

Hari keberuntunganku menjadi hari yang sial karena insiden tadi.

Dengan langkah perlahan, aku berjalan keluar kelas. Seperti kebanyakan sekolah, kelas dengan jenjang tertiggi terletak di lantai paling atas, seperti itulah kelasku sekarang. Menghindari sebuah kelas, kelas yang terdapat seseorang yang kuhindari namun sangat ingin kutemui, seseorang yang sudah menorehkan kebahagian sekaligus luka kecil yang tak kunjung sembuh di hatiku. Aku mempercepat langkah menuju tangga.

Di lantai 2, letak di mana kelas yang lebih rendah jenjangnya. Kelas-kelas telah sepi. Tak terlihat banyak orang yang berlalu lalang. Entah mengapa langkah kaki membawaku ke sebuah kelas. Kelas yang dulu pernah kudiami selama setahun, menuntut ilmu di sana. Kelas yang meyimpan banyak kenangan manis. Kelas yang mampu membawa kembali ingatan-ingatan masa lalu. Kututup pintu, ingin mencoba mengenang kembali, ingin merasakan kembali bagaimana rasanya tertawa lepas, merasakan kembali bagaimana hatimu berdebar karena seseorang.

Merasakan kembali masa-masa bersamamu.

Tak banyak lagi waktuku di sekolah ini, 3 tahun yang pahit dan manis di sekolah ini akan segera berakhir.

Tanpa kusadari, pintu yang telah kututup tadi, terbuka perlahan. Aku menoleh hendak melihat siapa gerangan yang dengan beraninya telah mengganggu.

Dan orang yang telah merusak waktuku adalah orang yang sama, yang juga telah merusak hatiku.

--Kembali--
mandasvt17

Ehee"ψ(`∇')ψ
Gimana? Ini cerita debutku😉
Maaf kalau ada yang typo, ataupun ada yang gak paham alur ceritanya.
Maaf juga kalau angst nya hancur, atau gak mengena.
Kalau kalian tertarik dengan cerita ini...
Vote and comment juseyoo😄

Next chapter --> sudut pandang cowoknya

Next chapter bakal diupdate kalau kalian banyak yang suka alias comment&vote😉

Semoga kalian bisa kebawa suasana ceritanya, dan alurnya

See you next chapter( ' ▽ ' )ノ

KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang