Prolog

29 2 0
                                    

Sasa sedang menghilangkan penat, duduk malas disofa empuk sambil menikmati segelas jus tomat hasil buatan sendiri setelah lelah beres beres setiap sudut rumah ditambah membuat sarapan untuk sebelas pasang mata dirumah itu.
Tetiba nada tanda pesan masuk dan dengan malas sasa mengambil handphone mungilnya menggunakan kaki dari atas meja, namun mata sasa terbelalak seketika seperti buah jengkol saat membaca pesan yang masuk
Abang: "Sayang aku didepan rumah kamu, maen yuk".

Rasa malas ditubuh sasa seketika hilang bagaikan butiran debu yg menempel didinding dan tertiup angin kompresor berkecepatan 800 knot. Demi apa dia didepan rumah, semalam dy bilang kan masih dikampung? Batin sasa. Secepat kilat sasa membuka pintu rumah dan, haai, jelek banget km jam segini belum mandi, ceplos Tofan.
"iiiiiih nyebelin banget sih km, bohongin aku, katanya km masih dikampung semalem, kok gak bilang juga mau kesini, aku kan bisa siap siap, protes Sasa, Namun seketika sasa diam saat Tofan meletakan jari telunjuk didepan kedua bibir sasa. "Masih pagi udah ngomel aja, malu am ayam, ayam aja udah maen, apa aku harus pulang niiih, yaudah aku pulang kalau km enggak mau aku ajak maen." ledek Tofan.
"Apa hubungannya sama ayam? Kamu tuh ya sumpah nyebelin banget" sasa menggerutu.
"Bodo,  Yaudah sana mandi siap siap, kalau lama aku pulang beneran ni. Balas Tofan mengancam.
"uuuhh kamu yaa, Sasa sebal sambil mengepalkan kedua tanganya didepan muka Tofan, Yaudah masuk dulu lah ada ibu sama mba didalem,
Mereka pun masuk kerumah Sasa dan tak lupa Tofan menyapa ibu dan mba Sasa sambil bersalaman mencium punggung tangan kedua keluarga Sasa tersebut.
"Eh Tofan, lama enggak keliatan, Ibu Sasa menyapa, Iaa, sibuk yaa yang udah kerja mah, tambah mba Itoh, kakanda Sasa.
"Hehe, nggk kok mba, cuma agak jauh aja Lampung Barat ke Pesawaran, makanya jarang maen. Jawab Tofan sedikit kaku. "Ah kamu alesan aja, Yaudah kamu duduk dulu ya, mba buatin minum, mau minum apa, teh atau kopi?. "Air putih aja mba, nggk usah repot repot, jawab Tofan. Ah kamu ini masih malu malu aja, yaudah tunggu sebentar ya. "Ia mba. *
Hari itu merupakan hari yang indah dan salah satu sejarah bagi Sasa, setelah sekian lama mereka menjalin asmara baru kali ini Tofan datang mengajak Sasa jalan jalan, ada hal apa gerangan? Batin Sasa.
Hari itu mereka berdua menikmati cinta ke antah berantah sampai ketemu pantai yang masih perawan belum pernah dijamah oleh kaki kotor manusia, hari yang indah dipantai bersih berpasir putih dan kerikil yg lembut, dihiasi umang dan pepohonan. Indahnya berdua bersama orang yang dicinta sampai senja berasmara.

Cinta JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang