Juli 2014
"Hortus 2012"
Topan: pada dimana ya, ada yg dikampus nggk?
A: Gw dikampus
B: Gw di jurusan Pan,
C: Gw dikantin Pan, sini cuci mata😍😍
D: Aku dikampus menanti dosen yg tak pasti.
E: Kita di lab Kultur Jaringan bang, sini, ada Sasa😁😁
Topan: Hmmm😆😆Percakapan pagi itu di grup chat membuat Topan tersenyum picik. Ia pun bangkit dari tidurnya dan segera menyeduh secangkir kopi dan duduk di teras kosan beralaskan karpet, tak lupa sebatang rokok mild favorite. Sambil berfikir untuk rencananya hari ini. Hari ini hari jumat pertengahan bulan, biasanya para dosen ada rapat jurusan lepas jumat, waktu yang tidak tepat untuk bimbingan. Ngalor ngidul enak kayanya.
Selepas bermalas malasan dengan kopi dan rokok, Topan bergegas mandi dan menunaikan ibadah mingguan, yakni sholat jumat. Ya meskipun masih jauh dari kategori sholeh, Topan tak sepenuhnya lupa akhirat, dia tetap rajin ibadah walaupun tak fulltime lima waktu.
Setelah kewajiban hari jumat terlaksana, Topan berangkat ke kampus untuk setidaknya jumpa kangen dengan rekan rekan kampusnya yg sudah lama tak dia candai.
Siang itu cukup terik, di teras laboratorium ada kanopi berlantai keramik putih yang bersih, terlihat empat wanita dan lima pria sedang diskusi santai sambil minum es jeruk dan beberapa cemilan. Topan menghampiri mereka dan menjabat tangan satu per satu kawanan itu.
Wiuuhh gempa gempa,
Pantesan cerah hari ini,
Ehh ada yang senyum senyum.
Dan cercaan lainnya terlontar dari bibir teman-teman Topan saat ia datang. Maklum, Topan jarang sekali ngumpul bersama teman-teman yang ini, dan kekampus saat jam kosong, biasanya dia kekampus justru ke kantin bersama kawan kawan Mapala dan Seni, dia lebih suka kelayapan dan menggoda adik tingkat yang bening dibanding nongkrong di laboratorium dan perpustakaan seperti saat ini.
Apaan sih, parah kalian, aku kan mau memperbaiki diri, pingin cepet wisuda, kasian orang tua woi.
Widiiih ngomongnya aku kamu sekarang, nggak lo gua lagi, mentang mentang ada Sasa, celetuk Fadil.
Seketika rekan rekan yg lain menyoraki Topan "ciyeeeee"
Aduh salah lagi gw, ketus Topan.
Apaan sih kalian, gk lucu tau gk, ganggu konsentrasi aku aja. Diem sih, jawab Sasa kesal.
Hahahaha biasa aja kali Sa, gk usah salting gtu. Ledek Ria.
Ia nih Sasa kok jadi salting ya, merah lagi mukanya. Tambah Diyah.
Hahahaha Sasa merah mukanya, kenapa kamu sakit? Tambah Topan.
Fadil, Diyah, Ria, Nani, Asri, Ridza, Yuli, Nata dan Topan kompak menjadikan Sasa bahan bully siang itu sampai Sasa hanya bisa menutup muka dengan Skripsi hasil revisian.Siang sudah menjelang sore trik mulai turun, satu per satu dari mereka mulai meninggalkan tempat, ada yang ke masjid sholat ashar, dan ada yang pulang bersama kekasihnya.
Tinggalah Topan, Diyah, Nani, Fadil, dan Nata yang tersisa.
Kemana yuk gitu, jalan-jalan ngilangin jenuh, bosen tau. Usul Nani.
Ia, makan atau minum apa gitu yang seger, gerah banget aku, tambah Diyah.
Sementara Nata dan Fadil malah asyik main game.
Woi diajakin tuh, jalan-jalan katanya, malah ngegame, Topan menyodok kepala Nata dan Fadil.
Iaiaa bentar, tanggung, Fadil sambil mengelak.
Makan es-krim durian, sop buah, sambil ngemil di Cafe enak ini, usul Diyah.
Iyaa yuuuk, berangkat, sambung Sasa riang.
Apa apaan Cafe, enggak ah, ogah mending mandi di kali seger. Tolak Topan.
Yaaah ayo pan, haus ni, panas, panik. Butuh piknik, paksa Diyah.
Aku sih ayok mau kemana juga asal jangan ke tempat neolib, ke alam bebas kek. Sanggah Topan.
Pada ribut aja, ayo kalau mau pergi langsung start motor, malah pada ribut, protes Nani.
Tuh berdua lagi ngegame, sono ambil hpnya, usul Topan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Jingga
Non-FictionCerita cinta dikala senja, romantis dan indah namun tak diberkahi semesta