Tolong tandain typonya ya
Aku jatuh cinta padamu saat pertama kali aku melihatmu, wajahmu yang ayu selalu membayangiku di setiap aku membuka mata, bahkan dalam mimpi – mimpiku pun, yang kulihat cuma kamu..
Aluna Jatmiko, Aku mencintaimu.
Yudha Pov
Tanganku masih mengepal sampai buku – buku jariku memutih. Bukan Cuma kesal saat mendengar Akbar atau siapapun menjelek – jelekkan Luna, tapi aku juga tak rela. Sungguh aku tak rela bila mereka menyebut Luna dengan sebutan cewek matre. Luna tidak seperti itu, dia memang suka belanja, suka ke salon dan selagi aku masih sanggup untuk memenuhi keinginannya, itu tak masalah buatku. Heran, kenapa semua orang sibuk menilai Luna padahal mereka tidak kenal baik dengan Luna.
"Sudahlah bro, dengarkan kata – kataku. Luna itu cuma manfaatin kamu doang, dia gak benar – benar cinta sama kamu. Dia cuma mau kamu bayarin semua kesenangan dia aja. Percaya sama aku, kalau dia menemukan laki – laki yang lebih tajir dan bisa memberi segalanya, dia pasti akan ninggalin kamu," lanjut Akbar semakin membuat emosiku tersulut, amarah yang kutahan dari tadi sudah tidak bisa lagi kukendalikan. "Ehh Deng...," Aku mencengkeram kerah bajunya dan akan meninjunya kalau saja tidak di interupsi oleh suara deringan dari hpku.
"Hal....," belum sempat aku menyeleseikan kalimatku, suara di seberang sudah memotong dengan cepat.
"Iya, iya nanti aku jemput.."
"....."
"Gak sayang, nanti tepat waktu kok"
"....."
"Iya janji, ya udah aku dinas dulu ya"
"....."
"I love you more..." balasku mengakhiri panggilan telpon dari Luna. Luna selalu bisa membuat moodku kembali baik. Dan aku tak pernah bisa lama – lama marah padanya . Padahal tadi malam kita baru saja bertengkar hebat, dan dia meminta putus. Tapi itu semua seakan tak pernah terjadi dan dengan mudah aku sudah melupakannya. Tanpa menghiraukan Akbar yang masih ada di sebelahku, aku berlalu meninggalkannya. Aku malas mendengarkan dia bicara dengan topik yang sama setiap hari, Luna. Entah kenapa dia begitu kekeuh ingin aku mengakhiri hubunganku dengan Luna, padahal dia juga tahu aku sangat mencintai Luna. Terasa ada yang aneh dengan sikapnya tiap kali dia bicara tentang Luna. Dia seperti menyembunyikan sesuatu.
*****
"Yud, Yudha tunggulah, aku belum selesei bicara," Akbar memanggil Yudha, tapi tak di hiraukan oleh Yudha.
"Ah kalau aku tak kasihan sama kamu, aku malas ngingatin kamu Yud," Akbar berkata lirih sambil memperhatikan punggung Yudha yang terus menjauh.
"Sudahlah, orang yang lagi di mabuk cinta memang seperti itu. Tak mau mendengar nasehat orang lain. Biarkan saja, nanti kalau sudah tiba waktunya dia akan tahu dengan sendirinya," suara Singgih yang tiba – tiba mengagetkan Akbar.
"Iya bang, saya cuma kasihan sama Yudha, di manfaatin sama pacarnya tapi tidak tahu. Eh di kasih tahu malah marah – marah," Jawab Akbar kemudian.
"Kan saya sudah bilang, orang yang lagi jatuh cinta memang susah di kasih tahu. Doakan saja semoga dia cepat menyadarinya," Kata Singgih sambil menepuk bahu Akbar. "Ayo, sebentar lagi apel pagi," ajak Singgih sambil mendahului Akbar. "Siap, bang." Dan mereka berjalan beriringan menuju ke lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU PAK TENTARA ( HERO )
RandomKetika tinggal selangkah lagi mereka menuju bahagia, sebuah insiden menghancurkan kebahagiaan mereka. Bukan karena orang ketiga, tapi Yudha yang tak menginginkanya. Tak ada seorangpun yang akan bisa menebak kejadian yang akan datang. Sekaran...