THANK GOD, I FOUND YOU

824 64 8
                                    


Maya seketika melongo cengo mendengar pernyataan dari Yudha barusan. Nafasnya tersengal seperti orang yang asmanya kambuh. Dengan mengerjap - ngerjapkan matanya yang bulat, dan mulut yang terbuka, Maya cuma bisa bergumam "hah ?" saja, tanpa bisa berkata - kata.

Setelah bisa menguasai keadaan, Maya akhirnya menjawab "Iya, ayok. Kapan ?" Tapi sedetik kemudian Maya tertawa terbahak - bahak sampai mengeluarkan airmata. Tawanya terhenti saat dia menyadari Yudha hanya menatapnya tajam, tanpa ikut tertawa.

"Sudah tertawanya ?" ujar Yudha memecah kebisuan.

"Eh, itu.." sahut Maya gagap.

Yudha kemudian menggenggam tangan Maya, "Aku serius, dek. Serius ingin ngajak nikah kamu. Bukan becandaan,"

"Tapi, kenapa ?" tanya Maya mengerjap lucu.

"Karena aku ingin menghabiskan sisa hidupku sama kamu. Karena aku ingin beranjak tua dan selalu ada kamu di sisiku. Berbagi bahagia bersamamu, pokoknya apapun hanya denganmu." kata Yudha menyakinkan.

"Gombal," timpal Maya pelan.

Yudha yang mendengar itu langsung mendengus kesal, mukanya jadi kaku. Lantas dia melepaskan genggaman tangannya. "Emang selama ini aku suka gombalin kamu ya ?" tanya Yudha.

"Enggakkk.." jawab Maya sambil meremas tangannya. Seperti ada rasa yang hilang saat Yudha melepaskan genggaman dari tangannya. Ketika jari mereka saling menaut, Maya merasakan kehangatan yang mengalir di setiap jengkal kulitnya.

"Trus kenapa kamu bilang gombal ?" tanya Yudha masih dengan muka masam.

"Biar kaya di tv - tv, saat ada yang merayu pasti di sahutin gombal, gitu." jawab Maya sekenanya.

"Kamu pikir ini sinetron. Aku serius, malah kamu tanggapin dengan becandaan ! Merusak suasana saja" kata Yudha kesal.

"Kalau serius, datang kerumah. Ketemu sama ayah dan bundaku."

"Kapan aku bisa kerumah kamu ?" tanya Yudha.

"Secepatnya,"

"Oke, besok aku akan kerumah kamu. Kebetulan besok aku ada IB." kata Yudha penuh keyakinan.

"Secepat itu ?" tanya Maya dengan gugup.

"Tadi bilangnya secepatnya, gimana sih ?"

"Bisa kasih waktu buat aku berpikir ?" kata Maya.

"Berapa lama ?" tanya Yudha.

"Sebulan.."

"Kelamaan. Aku nunggu jawabannya sampai nanti malam atau seenggaknya sampai besok pagi." kata Yudha tegas.

Saat Maya mau memprotes, dengan cepat Yudha mengangkat kedua tangannya ke udara dan berkata "Dek, aku serius sama kamu. Aku nggak main - main, aku juga nggak gombalin kamu. Sudah bukan jamanku main - main dan gombal mengombal. Aku sudah bukan ABG lagi. Okey ?" Yudha menarik nafas panjang, dan memegang kedua bahu Maya lantas kembali berkata, "Aku cuma sekali ini meminta sama kamu. Nggak akan ada lain kali, jadi pikirkan keputusanmu dengan baik."

"Tentara hanya boleh mempunyai satu istri dek, dan menikahnya pun juga rumit. Jadi aku nggak akan sembarangan buat memilih pendamping. Seorang tentara sama negara aja setia, apalagi sama istri. Pasti akan dijaga sampai titik darah penghabisan." lanjut Yudha (ciee 😂 😍)

Maya hanya mengangguk mendengar penjelasan Yudha. Pipinya memerah saat Yudha menekankan satu kalimat dalam penjelasan panjangnya. "Aku nggak akan sembarangan buat memilih pendamping." Membuat hati Maya berbunga. 'Berarti aku special, sampai mas Yudha bisa memilih aku.' Hati Maya berkata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YOU PAK TENTARA ( HERO )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang