1 • Virgin Lips

16.6K 1.3K 149
                                    

Jimin's POV

"Tetap kuat Ji !!! Selalu tersenyum!"

Itu adalah ucapan yang selalu eomma berikan untuk menghiburku dan membuatku semangat. Aku selalu mengingatnya, tapi berpikir untuk pergi ke sekolah, selalu membuat ku merasa lemah dan kecewa.

Aku suka belajar, tapi aku hanya benci sekolah, ugh sekolah! Sekolah adalah tempat di mana ada banyak penghakiman dan begitu banyak pengganggu. Mereka mengganggu ku, dan menatapku dengan ngeri. Aku benar-benar benci dengan hal itu ... beberapa siswa senang melakukannya untuk ku.

kenapa? Karena aku berbeda.

Aku mengeratkan pegangan pada buku ku di dada, saat mendekat ke pintu masuk, aku langsung melihat Nama besar Sekolah Menengah itu berada di luar gerbang. aku menghela napas, aku tidak sabar menunggu wisuda yang akan datang.

Aku ingat saat eommaku menuntunku kemari, dia mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, tentu saja aku mempercayainya, dan itu membuatku tersenyum saat mendaftar di sini. Aku mengenakan kemeja putih dengan blazer biru, celana khaki cokelat dengan sepatu hitam saat itu, rambut cokelatku yang berwarna kekuningan.

Saat mengisi formulir, aku sudah mendapat komentar buruk, tapi aku hanya mengangkat bahu, karena aku pikir aku hanya bisa mengalaminya sekali. Kupikir mereka akan lelah menilai gayaku. tapi tidak, sejak sekolah dimulai, belum ada hari dimana aku belum mendengar komentar buruk dan nama yang menyakitkan dari mereka.

Tepat saat itu, aku mengenakan kemeja putih panjang dengan dasi dan celana khaki hitam. Ini adalah mode ku dan aku menyukainya karena agar tidak memperlihatkan lekukan tubuhku.

Aku menghirup udara dengan kasar saat melangkah ke koridor, banyak mata yang menghina ku. Aku menduga akan lebih baik jika aku menundukkan kepala sebelum berjalan melalui koridor karena aku tahu apa yang akan terjadi.

"Pagi yang buruk, homo."

"Pangeran Pemalu ada di sini lagi ugh."

"Hai perawan"

"Bocah culun"

"aku yakin penisnya kecil"

Sudah aku katakan bahwa aku berbeda, dan aku cukup "populer".

Pangeran pemalu, itulah yang kebanyakan siswa di sini memanggilku, karena dulu saat aku di kelas biologi, sang guru menunjukkan kepada kami gambaran tentang tubuh laki-laki telanjang utuh di papan tulis. Itu langsung membuatku takut. Aku gemetar saat guru itu mengajari kami  nama ilmiah sistem reproduksi pria, seluruh kelas menikmatinya.

Mereka bersenang-senang dan tidak bisa berhenti berbicara tentang alat kelamin pria itu, mereka menyebutnya "penis". Keringat mengalir dari dahi ku dan aku benar-benar tegang, gadis yang biasa duduk di sebelah ku memperhatikanku dan dia berteriak ke seluruh kelas.

"Dengar guys, dia gemetar dan meringis karena penis di papan tulis! Dasar pemalu!"

Mereka semua tertawa, dan semakin keras di telingaku, aku hampir tidak bernafas saat menerima penghinaan mereka, dan mereka tertawa lebih keras saat aku mulai menangis. Itu sangat menyakitkan bagiku dan aku tidak cukup kuat untuk mendapatkan semacam itu. perlahan aku mendongak, mencari gurunya. Dia mencoba menenangkan kelas, tapi dia bukan guru yang menakutkan atau mengintimidasi. Hingga membuatnya cukup lama untuk menenangkan situasi.

Itu terjadi tahun lalu, gadis itu tidak pernah duduk di sampingku lagi, tapi dia memberi ku sebuah nama dan itu tersebar di sekitar sekolah ini, pangeran pemalu.

aku tidak ingin mengingatnya lagi!

Aku menghela napas dan terus berjalan sambil melihat sepatu hitamku, berharap bisa cepat-cepat pulang.

Itulah alasan mengapa aku membenci pergi ke sekolah, bahkan sebelum aku sempat masuk ke pintu masuk, sudah banyak kata-kata menyakitkan dari siswa di sekolah ini. Aku hampir menransfer sekolah, satu-satunya alasan aku tidak melakukannya adalah karena ada mahasiswa sarjana yang telah pindah bulan lalu ke sekolah kami. Untuk beberapa alasan aneh, kami kebetulan saling mengenal saat dia berdekatan denganku. jadi, dia bisa duduk di sampingku. banyak yang tidak mau duduk di sebelah ku, alasan mereka adalah mereka bilang aku pangeran pemalu dan aku memiliki penyakit yang disebut "gaybola".

Ketika kami menjadi teman, aku menemukan bahwa kami memiliki kesamaan; Seperti menyanyi, membaca buku, musik, matematika, dan ambisi dalam hidup.

Dia Min Yoongi.

Dia tidak tinggi, tapi dia lebih tinggi dariku, rambutnya pirang, dengan kulit yang sangat putih, dia memiliki senyum yang sangat ku sukai. Dia melindungi ku dari bullying dan bullying berkurang saat aku mulai menjadi temannya. aish! dia sangat manis dan Tampan! Aku- aku pikir aku menyuk--

"Eekk !!" Aku kembali ke kenyataan saat dahiku menabrak dinding- oh tidak, itu bukan Dinding! Itu adalah dada manusia! Aku mencicit dan aku tersandung sedikit, tapi dia menangkapku. aku meletakkan tanganku di dadaku saat aku bisa merasakan bahwa lengannya melilit pinggangku.

Kami begitu dekat satu sama lain. Aku menghirup baunya, bau mint, baunya membuatku menggigil, Dengan ragu aku menatapnya. Saat dia menunduk menatapku, dunia berhenti, kulitku terasa merinding, pikiranku tidak bisa fokus. Itu karena bibir kami bersentuhan.

Banyak teriakan datang dari murid-murid di sekitar kami, tapi semua itu kabur, segala sesuatunya berjalan lamban karena bibir lembut itu menempel pada bibirku. Aku berkedip dua kali dan aku merasa linglung, aku mengedipkan mataku tiga kali dan kesadaran menghantamku.

kami berciuman!

Aku tersentak di bibirnya dan dengan cepat aku mendorongnya dariku dan aku menggosok bibirku dengan kasar. Aku ingin mengatakan maaf karena berada di jalannya, tapi aku bertanya-tanya mengapa dia masih tidak bergerak. Dia Masih menatapku, matanya berkilau seperti berlian, seperti berada di surga.

Tapi, oh yaampun, ciuman pertamaku!

"Hei Kau pelacur, setelah mencuri ciuman dari Jungkook oppa kau punya keberanian untuk mendorongnya?!"

Kudengar itu datang dari belakangku, dan aku melihat sekeliling. Semua mata tertuju padaku. Setiap gadis akan menyerangku, mata mereka menatapku dengan marah.

Dan saat itu, aku tahu aku dalam masalah.

Aku berlari, sementara jantungku berdegup kencang tak terkendali, aku mendengar suara mereka meneriakkan kata-kata mengerikan yang membuatku takut.

atlet jenius sekolah itu dan aku hanya berbagi ciuman dengannya! Ini sangat tidak bisa diterima! Aku tidak pernah merencanakan untuk mendapatkan ciuman pertama ku di usia ku sekarang! Yaampun, aku baru tujuh belas tahun!

Astaga! Aku membencinya! Ini tidak bisa! Aku punya mimpi untuk memberikannya kepada suami masa depan ku! Jika aku bisa mendapatkannya. Dengan bangga aku akan mengatakan kepadanya bahwa dialah satu-satunya yang pernah ku cium sepanjang hidup ku!

Sebuah Pikiran melintas di kepalaku.

Dan sekarang hancur! Karena kapten tim basket itu!

Dia Jeon Jungkook!

🍑🍑🍑🍑🍑🍑

Aku tidak tahu kenapa kak Rie Unpublish semua ceritanya..

Kemrin dia bilang kepadaku, kalau dia ingin berhenti di dunia wattpad.

Jadi yang memaki wattpad ini bukan kak Rie lagi ya...😊 sekarang aku yang memakainya.

Namaku Salsa, umur baru 13 tahun. Tinggal di pekan baru. Suka jikook Baru-baru ini.

Jadi aku akan mengulang cerita yang di Unpublish sama kak Rie. Jadi jangan bosan ngevotenya ya..

Kalau vote nya udah mendekati 100 Salsa akan lanjut.

Kalau ada yang mau nanya-nanya, DM aja kak Rie

Ig : @ria.cis

Terimakasih.

Prude Secret ° Jikook [Indo Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang