BasketBall court
Jimin's POV
"J-jangan berteriak padaku!" Teriakku lalu aku mengangkat tangan untuk melindungi wajahku. Aku takut dia akan memukulku lagi dan aku tidak ingin dilecehkan lagi olehnya.
Aku melakukan kontak mata dengannya saat aku menunggu reaksinya, tapi sebaliknya matanya menatapku. Semakin lama menatap satu sama lain, ekspresinya melembut. lalu aku mengerutkan kening saat tatapannya kembali menatap ku. Aku merasa terhibur, karena terakhir kali dia memberiku tatapan itu saat kami berciuman untuk pertama kalinya. Eughhh~
kemudian dia melepaskan lenganku yang menghalangi wajahku dan dia meletakkan kedua telapak tanganku di dadanya, aku tersipu, dengan perbuatanya yang lembut. dan aku tersipu lagi saat dia Dengan lembut mencium dahiku dan bergumam..
"maafkan aku."
Jantungku melonjak saat mendengar kata-kata itu darinya dan yang ingin kulakukan sekarang adalah menampar diriku agar tidak terlalu menatapnya.
Aku melepaskan lengannya dariku dan aku membungkuk kepadanya karena aku ingin cepat-cepat ke kelas.
Aku berjalan cepat, mengabaikan tubuhku yang bergemetar, apalagi saat dia masih menatapku saat aku berjalan pergi. Dia menyeramkan dan aneh, sedetik dia kasar dan pada akhirnya dia lembut dan romantis. Hal terakhir yang dia lakukan terhadapku membuat ku berpikir untuk apa ini cara dia untuk mendapatkanku, tapi ...
Haruskah aku mempercayainya?
Kuakui dia sangat tampan, jangkung, bersih, dengan senyum yang imut. Tapi kesombongannya, kepercayaan diri dan tingkah lakunya yang aneh, berkata kotor, Bad Boy, dan menjadi sensitif. dan itulah adalah membuatku benci kepadanya. Selain itu aku tidak yakin apakah dia benar-benar mencintai ku?
Aish, kenapa aku berpikir tentang dia yang mencintaiku? Tidak!! Dia menyebalkan dan terus merusak hariku! Dan bahkan jika dia menjadi lembut. aku tidak akan terhipnotis terhadap sikap lembutnya itu, aku tahu, satu detik lagi dia akan menjadi laki-laki yang menyebalkan!
Aku berjalan melewati lapangan basket dan melihat tidak ada pemain basket di sana, itu berarti mereka tidak berlatih. Bagus, karena aku tidak ingin melihat Jungkook menuangkan airnya lagi untuk merayuku, sekarang aku bisa pergi ke kelas musik dengan Tenang tanpa ada yang mengejar atau menggoda park jimin---
Tunggu!!!
"Ya Ampun!" Aku menutup mulut saat aku berseru terlalu keras, jantungku berdebar saat aku ingat bahwa aku dan jungkook adalah teman sekelas di Kelas Musik.
Dan tidak hanya itu, kita juga partner!!!!
Oh yaampun, apa bisa tidak mengganggu ku satu hari ini saja?
Aku berjalan tercengang menuju auditorium dengan keringat bercucuran di dahiku.
Holy shi*
Aku tidak bisa berpikir jernih, apa yang akan aku lakukan jika dia melihatku di kelas yang sama? Dan apalagi yang akan dia lakukan saat mengetahui bahwa aku parternya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Prude Secret ° Jikook [Indo Ver]
Fanfic"Apa yang kau butuhkan adalah hadapi ketakutanmu ... bersamaku." "Tidak! Apa kau gila!?" "Diamlah Jimin, kau adalah alasanku menjadi gila." Rahasia si pemalu Park Jimin membuatnya berbeda dari yang lain. Dia pemalu yang penyendiri, hanya fokus berse...