I am Priapus (remake) (1)

8.4K 85 1
                                    

"priapus". "panggilkan priapus, cepat!" Suara besarnya menggema di sebuah tempat tertinggi

"baik dewa Zeus" orang yang disuruhnya pergi secepat kilat dan sedetik kemudian, seorang pria bertato muncul dengan berlutut

"saya punya tugas untuk mu"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Aeon, kau ini sudah 24, cepatlah menikah, ompung sudah tak sabar ingin punya cucu!"

"Aeon kan cucunya ompung. Masa ompung lupa"

"ahh iya ya. Ya sudah, ompung sudah tak sabar ingin punya cicit!"

"nanti aja lah ompung"

"kau ini sudah punya pacar tapi tak kau kawini, mau sampai kapan?"

"sabarlah ompung, enggak usah buru buru"

"ah, susah sekali kau diajak kompromi"

"memang belum siap ompung, lagi fokus kerja"

"ck..menikahlah sana sama pekerjaan kamu kalau begitu!"

"udah ya Aeon berangkat dulu, dah ompung"

(-_-)

Langsung perkenalan aja ya, aku nggak punya basa basi sebelum pengenalan. Jadi ini akan klise.

Nah jadi..

Aku Jaref Hotmian, dipanggil Aeon. Memang jauh, tapi kan dinamaku ada huruf A E O N secara berurutan, jadi masih nyambung. Umur 24, masih muda of course, yang pasti ganteng karna jarang bangetkan Peran Utama jelek. Aku orang batak, tapi aku sendiri enggak begitu batak banget.

Aku kerja di sebuah perusahaan di bandung sebagai editor, kadang juga diem diem bantu perusahaan sebelah edit edit majalah karna kebetulan ada temen yang minta bantuan dan aku dibayar. Pekerjaan yang membosankan memang, maka dari itu aku jadi pelatih dance atau bisa dibilang choreographer di dance studio sebagai pekerjaan sampingan. Butuh uang lebih juga

Aku ini punya mimpi, Aku ingin punya dance studio ternama di bandung, terkenal se-indonesia, aku ingin dance studio itu menjadi dance studio terbesar yang mengangkat para grup grup dance indonesia untuk bisa ikut andil di dunia dance internasional, ikut di lomba lomba dunia, mengharumkan nama bangsa dan menjadikan dancer itu sebagai profesi.

Tapi kenyataannya aku sendiri enggak berani untuk menjadikan dancer sebagai profesi. Keadaan nggak mendukung

(-_-)

Sekarang ini sudah waktu nya pulang kantor, sudah jam 4, dan nanti aku harus ke tempat kerja sampinganku jam 5, jarak dance studio dan kantor enggak terlalu jauh, jadi 1 jam selalu cukup, kecuali hujan. Tau sendirikan kalo hujan turun deras, tiba tiba jalan raya seolah olah ingin semua orang berlama lama di jalannya menikmati hujan. Nggak tau kenapa. Kalau sudah begitu aku selalu diomelin sama murid aku sendiri karena telat, kan malu

"Aeon!" aku menengok ke belakang, melihat Angga, menghampiriku tergesa gesa, dari raut Angga sepertinya ada sesuatu

"apa?" tanyaku, sambil memasukan laptop kedalam tas dan beberapa peralatan lainnya

"help me please..." mohonnya dengan wajah memelas andalannya

Kalau Angga sudah minta tolong, pasti yang aneh aneh, seperti tolong beli peralatan buat nyantet orang, tolong cari mobilnya yang di parkir entah dimana, tolong batalin perjodohannya. kapan tuh Angga minta tolong cari uang 2 juta di tempat sampah sekitar jalan dago karena dia malah membuang uang dari atm bukannya struk nya, apalagi waktu itu dia lupa tong sampahnya yang mana, dia baru sadar saat di kasir beli starbucks malem malem, kan babi

PriapusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang