Sebelum siap siap berangkat kerja, aku mengecek semua tubuhku di kamar mandi. Tapi kayanya aku nggak di perkosa tadi malem, lubang pantat juga aman aman saja. Tadi malam alasan pria itu-Taro belum tidur alasannya nggak jelas, aku tanya dewa itu tidur atau nggak, dia bilang suka suka dia tidur atau nggak. Pokoknya tadi malem aku sudah capek tanya itu ini ke dia, apalagi dengan berbagai macam gerak gerik nakalnya yang makin bikin risih
Setelah mandi dan segala macam, aku turun kebawah. Biasanya ompung jam segini lagi masak tapi pagi ini ompung malah duduk santai di sofa menonton berita pagi.
"ompung nggak masak?" tanyaku mengerutkan alis.
"ahh, ompung capek, tarou sedang masak di dapur. Sekali kali contoh lah dia, jadi ompung bisa nonton berita pagi". Ehh, orang itu masih ada ternyata
Aku pergi ke dapur. Benar saja, pria itu sedang memasak. Dia sadar kehadiranku "eeh udah bangun" sapa dia sambil memasak. Dia berbalik dan menunjuk-nunjuk pipinya "morning kiss?"
Tanpa berkata kata aku berbalik dan duduk di sofa disamping ompung. "kenapa cemberut?" tanya ompung
Aku menggeleng.
"kenapa?, kau tak suka ompung santai begini?" ujar ompung sewot
"bukan ompung" ujarku malas
"lalu kenapa?"
"ompung jangan percaya sama pria itu"
"kenapa?, dia itu kan teman kau. Kalian lagi berantem ya?"
"hah?"
"Sarapan udah siap!" teriak Tarou dari dapur
"nah mari makan aeon"
Di meja makan sudah ada banyak makanan yang di hias sedemikian rupa seperti di lokasi syuting chef chef di tv
"Ini kan Cuma sarapan kenapa mesti banyak gini?" tanyaku
"ini ompung yang minta" ujar ompung sambil duduk. Ompung kelihatan senang sekali
"hah?"
"hah heh hoh. Sudahlah jangan banyak tanya, makan saja"
Aku duduk di salahsatu kursi, terpukau dengan meja makannya, walaupun makanannya biasa tapi tatanannya itu membuat siapa saja terkesan
"ini namanya apa?" tanya ompung
"itu sosis biasa"
"ohh" ompung terlihat kecewa
"ini apa?" tanya ompung sekali lagi.
tarou menahan ketawa "itu roti biasa".
"ohh"
"ompung, di dapur enggak ada bahan bahan lagi, jadi saya nggak bisa buat yang macem macem"
"ohh iya hahaha, ompung lupa belum belanja" ompung sepertinya menyadari kebodohannya dan memukul pelan Tarou "nanti temani belanja bahan bahan makanan luar itu ya?"
"siap ompung"
Setelah melihat tarou sendiri makan makanannya, aku yakin makanan ini enggak ada racunnya, jadi aku makan saja. Selama makan, seperti malam kemarin, mereka mengobrol dan aku di abaikan. Bukannya iri atau apa ya, tapi ya gitu deh.
Sepertinya Tarou sedang berusaha mengambil hati Ompung
"aku berangkat" ujarku
"eh tunggu dulu" cegah ompung. "biar Taro yang mengantar kau"
"apa?, kenapa?" aku mengerutkan alis, terheran heran mengapa ompung semudah itu di ambil hatinya oleh orang lain
"biarin lah, hari ini kau kan tak melatih nari. Nanti pulang kerja, kau dan taro pergi beli bahan bahan makanan. Ompung baru ingat hari ini ompung ada arisan di rumahnya jeng Asri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Priapus
RomansTarou a Priapus, Begitulah dia menyebut dirinya. Seorang 'dewa' yang tiba tiba muncul dengan keadaan telanjang dan langsung menciumku Dia mengubah hidupku dengan tujuan yang akupun tak tahu Dia mulai hadir dalam skenario perjalanan hidupku, yang sam...