my name is tarou (2)

3.5K 78 3
                                    

"HEY!. Apa yang kau-" aku mengelap mulut ku yang penuh dengan ludah pria itu

Aku mundur sejauh mungkin sampai tepi tembok alias tepi kasur. Mataku melotot, berusaha mencerna apa yang terjadi

My first kiss. . .

Sama cowok bugil jadi-jadian?

Bahkan sama Shinta pun aku sama sekali enggak pernah mencium dia, pernah sih tapi nggak di bibir!, tapi di kening. Menurutku kalau di bibir tuh sama kayak melakukan pornografi. Kan belum mukhrim!

Pria itu menatapku dengan seringai. Dia memegang bibirnya lalu ia menjilatya seperti om om mesum yang sering aku temukan tempat karokean atau . . . Angga juga sering melakukan itu saat dia bertemu atasanku di kantor, yang redaktur pelaksana itu lho. Saat aku tanya kenapa dia sering menjilat bibirnya plus menggit bibir nya yang malah seperti platipus, dia mengatakan "itutuh salah satu cara biar mangsa menjadi horny dan tertarik sama aku. Kan keren dia tiba tiba horny terus langsung HAP" Angga mempraktekannya dengan 2 tangannya

OH YA

Pria itu merangkak ke kasur. Dia mendekat

Deg

Dilihat dari wajahnya, jelas dia bukan orang indonesia.

Dia semakin mendekat. Aku akan di perkosa!. Aku menarik 2 bantal dan kugunakan sebagai prisai, menutup mukaku dan selangkangan, merapatkan kakiku sekuat mungkin

"what the hell are you doing!?" seruku dibalik bantal. "kunaon maneh di dieu?!" "you Dare?!" "manelai manelai?!" "xie xie?!" "araso?!" aku asal asalan berbahasa asing yang pernah aku dengar. Bahasa internasionalnya hantu tuh apa sih?

Dengan mudah bantal di depan mukaku terlempar begitu saja. Dia mendekat hingga Hidung kami bertemu. Jantungku semakin cepat berdetak. Aku masih membeku. Lalu dia mundur dan memegang daguku, dia tersenyum. Aku menyingkirkan tangannya dan menatap marah

"namaku Tarou a Priapus" dia memegang rambutku. "aku dewa"

Aku mangap. Aku ingin mengucapkan sesuatu tapi. . .

. . . hah?

Aku menarik tangan nya langsung dan aku gigit. "aw!" Aku buru buru menyingkir dari kasur menuju pintu selagi dia kesakitan. Tapi baru saja berdiri (baru banget, harus pake banget karna memang baru banget) dia sudah menahan ku dengan kedua tangannya. Kayak yang ada di film film romance kesukaan ompung. Tapi jelas ini jauh dari romance

"AEON!. Ini makanannya sudah siap. Turunlah" ompung sudah teriak. Duh Kalau aku nggak turun turun, pasti ompung marah.

"jadi nama kamu Aeon ya. What a strange name"

DUG. Aku menendang dia refleks karna tersinggung. Tapi Aku terbelalak, Dia sama sekali nggak terjatuh atau seenggaknya kedorong kek, padahal aku sudah menendang tepat di dadanya dengan kemampuan taekondoku (Saat aku masih SMP). Tapi itu sama sekali nggak mempan. Jadi percuma dong aku ikut taekondo waktu itu, untung nggak dilanjut

Kaki ku masih ada di dadanya. Lalu dia memegang kaki ku dengan 1 tangannya, tangan satunya lagi mulai meraba pelan kakiku. Mengelus ngelus sampai menuju paha

Genggamannya sangat kuat, aku nggak bisa menarik kakiku "HEI!" tangan dia hampir menuju pantat ku. Oh shit, "lepasin!"

Tok tok tok

Sontak pria itu melepas genggamannya.

Aku turun dari kasur tergesa gesa "pergi dari sini sebelum ompung ke-"

"ehh rupanya ada temannya Aeon"

Kami berdua menengok ke pintu.

" Aeon, ajaklah teman mu makan bersama. dan suruh cepat ganti baju, ompung jadi ingat suami ompung kalau liat badan teman mu ini, gagah, putih, kotak kotak, bertato, ahh ompung jadi nostalgia melihat nya. ompung tunggu ya di bawah" aku terbelalak mendengar ompung di ambang pintu dan pergi begitu saja,

PriapusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang