Chapter 1

2.2K 89 9
                                    

Aku pulang ke apartementku,dan melihat Sam sedang duduk di sofa

"Sam,aku ingin mengakhiri hubungan kita" ucapku

Sam membulatkan matanya, dia langsung berdiri melangkah mendekatiku. Aku sudah siap mendapat caci maki darinya dan aku juga sudah siap mendapat tamparan keras di pipiku

"Aku mencintaimu. Kau juga begitu tapi setelah aku pergi, kau mulai berubah. Pandangan matamu tidak seperti Sonnia yang ku kenal, tidak seperti Sonnia yang mencintaiku. Kau seperti kehilangan jiwamu, bila aku menjadi penghalang cintamu dan Arnoux, aku akan mundur" ucap Sam sambil menatap mataku.

Aku tidak bisa menahan air mataku, aku memeluknya erat erat. Aku telah menyakiti dua pria sekaligus.

"Aku berjanji Sam, aku tidak akan menyakitimu dan Arnoux lagi"

♦Arnoux Connor♦

Aku terus berjalan jalan di taman, aku seperti kehilangan sesuatu tapi aku tidak tahu apa itu. Aku melihat bayanganku lewat pantulan air danau. Kau sangat menyedihkan Arnoux itu yang di ucapkan diriku kepada diriku yang lainnya. Aku menitikan air mata. Kejadian itu terus berputar di pikiranku, seperti sebuah rekaman terus dan terus di putar di pikiranku. Sonnia bagaimana bisa, aku mempercayai semuanya kepadamu, Sonnia aku menjadi orang yang lemah karenamu.

Aku terduduk di pinggir danau sambil memeluk lututku.

"Tuan Arnoux, ayo kita masuk. Kau harus meminum obatmu lalu kau harus tidur siang" ucap seorang wanita yang baru saja memegang bahuku.

Dia membantuku berdiri, memeluk pinggangku

"Sonnia, aku mencintaimu" ucapku sambil menahan air mataku

"Sonnia juga akan mencintaimu" ucap wanita itu, wanita itu adalah Sonnia, dia memakai pakaian serba putih seperti seorang suster atau mungkin dia memang seorang suster aku tidak tahu, aku tidak tahu aku dimana, yang aku tahu aku telah kehilangan cinta Sonnia. Wanita yang aku cintai.

Aku memasuki sebuah kamar, aku duduk di ranjang lalu Sonnia memberikanku pil berwarna kuning atau berwarna merah aku tidak tahu, tapi setelah meminum pil itu aku berangsur angsur merasa tenang. Sonnia menuntunku untuk berbaring dan menyelimutiku. Dia membuka pintu dan meninggalkanku. Tapi aku belum tertidur sepenuhnya, aku melihat seorang wanita yang menatapku dengan tatapan pilu, dia menatapku melalui jendela kecil yang terpasang di pintu kamar. Beberapa menit kemudian aku jatuh tertidur

♦♦♦

Aku terbangun dari tidurku, rasanya aku tidak ingin terbangun lagi. Aku duduk di atas ranjang. Sesaat kemudian seorang wanita masuk ke kamarku

"Arnoux.." panggilnya, dia duduk disampingku sambil menggenggam tanganku.

Aku tidak tahu dia siapa, kenapa dia sangat sedih melihatku, padahal aku baik baik saja.
Tiba tiba Sonnia datang dengan membawa nampan berisi makan malamku, aku langsung memeluknya dan bersembunyi dibalik punggungnya

"Sonnia dia siapa? kenapa dia di kamar kita? aku takut" ucapku

"Dia Sonnia yang asli, dia datang untuk menjenggukmu" ucap Sonnia

"Kau ini kenapa sih, kau selalu berkata kau bukan Sonnia dan kau selalu berkata kau seorang suster. Dan sekarang kau menyebut wanita gila ini Sonnia" teriakku

"Tenanglah tenanglah" ucap Sonnia sambil mengeluarkan suntikan berisi obat penenang

"Usir dia! cukup! aku sudah muak di suntik setiap hari olehmu Sonnia!" teriakku histeris

"Nyonya, sebaiknya anda datang lagi nanti" ucap Sonnia kepada wanita gila itu

Aku menjerit dengan kencang saat suntikan itu menembus kulitku, Aku terjatuh di lantai semua menjadi gelap

"Kau jahat padaku Sonnia, kau benar benar ja.." aku jatuh tertidur

Note :
Unbreakable Heart, adalah sequel dari One Last Night. Bila kalian belum membaca One Last Night, sebaiknya kalian membacanya terlebih dahulu.

Unbreakble HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang