Chapter 5

1.2K 62 4
                                    

Dua hari kemudian

Suster Jelena sekarang sudah di tahan oleh pihak berwenang dan aku sudah kembali beraktivitas seperti biasa.

Awalnya Steffany sangat terkejut saat Sonnia mengantarku pulang ke apartement, namun setelah ku ceritakan semuanya, akhirnya dia mulai mengerti.

"Spesial service?" tanyaku, sekarang aku dan Sonnia sedang makan malam bersama. Malam ini, Sonnia memasak di apartementnya dan memaksaku untuk mencicipi masakannya

"Ya, dan kau harus memberikanku spesial service juga" balasnya

"Seperti apa?"

"Seperti.." dia mendekatiku lalu duduk dipangkuanku, dia mengigit bibir bawahnya

Aku tersenyum melihat tingkah lakunya, sesaat kemudian bibirku dan bibirnya mulai melumat satu sama lain. Sudah lama sekali aku tidak merasakan bibir manisnya, sudah lama sekali aku tidak menghabiskan malam bersamanya.

Tanganku mulai membuka pakaiannya. Lalu aku mulai memberikan spesial service yang dia inginkan.

"Ahh..Arnoux, kita lanjutkan di kamar saja" dia berbisik, lalu menjilat telingaku

"Baiklah Mrs.Connor" lalu aku menggendongnya

***

Aku meninggalkan Sonnia ketika dia masih tertidur, pasti dia akan marah kepadaku. Mau bagaimana lagi, pekerjaanku sangat menumpuk. Aku sangat merindukan kantorku Connor Group.

Saat aku sedang sibuk berkerja, tiba tiba seorang wanita masuk ke dalam kantorku, dia tersenyum sambil membawa tempat makan berwana pink. Wanita itu memakai mini dress berwana cream, dengan potongan dada yang rendah, mini dress itu sukses mencetak badannya yang super seksi, rambutnya tergerai dan sedikit berantakan, pria mana yang tidak menelan ludah saat melihatnya mendekatimu. Dia mendekatiku lalu duduk di pangkuanku. Aku mencoba tidak menghiraukan wanita itu, aku sangat sibuk sekarang.

"Apa aku tembus pandang?" tanya wanita itu sambil mengalungkan tangannya di leherku

"Hm" balasku

Dia menaruh bekal makanan yang tadi dia bawa, lalu memainkan kancing kemejaku

"Walau kau sibuk, kau tetap harus makan"

"Kau tidak pemotretan?" tanyaku basa basi

"Tidak, hari ini jadwalku menemuimu lalu menemanimu lalu memijatmu lalu.."

"Apa?"

"Lalu bermain bersamamu"

Aku tersenyum mendengar Sonnia berkata dengan suara yang sangat manja

"Menggelikan" ucapku

"Kurasa menggelikan itu kata lain dari aku mencintaimu" ucap Sonnia sambil tertawa

"Ya ampun Anoux kau ini sama saja seperti dulu! tidak ada romantis romantisnya, kau tidak mencintaiku" rengeknya

"Duduklah di kursi, aku ini bukan kursi yang bisa kau duduki" aku berusaha menahan tawaku

"Ish, kau benar tidak mencintaiku?" tanyanya dengan serius

Dia menatapku, matanya seakan meminta jawaban dariku

"Dengarkan aku baik baik, aku mencintaimu hingga aku hampir kehilangan warasku" ucapku dengan penuh tekanan di setiap katanya

Kini dia tersenyum penuh kemenangan. Bahkan sekarang dia tertawa sambil mencium pipiku berkali kali. Aku sangat peduli tentangmu Sonnia, aku selalu mencintaimu dari awal hingga sekarang, dan kau juga sudah tahu.

Dia berdiri, berlalu begitu saja

"Jangan lupa makan bekalmu, aku akan menunggumu di apartementku" dia mengedipkan satu matanya

Setelah dia pergi, aku segera menyelesaikan pekerjaanku sambil memakan bekal yang dia berikan tadi.
Handphoneku berdering saat aku sedang membereskan berkas berkas di mejaku

"Apa ada kabar buruk, Ken? ucapku masih sambil membereskan berkas berkas

"Jelena" satu kata itu mampu membuatku terdiam sesaat

"Ada apa?" tanyaku

"Dia bebas, dia hanya di deportasi kembali ke negara asalnya, anda harus berhati hati tuan. Terutama Sonnia" Ken mengatakan dengan tekanan di setiap kalimatnya

"Baik Ken, terimakasih"

Aku menutup telepon, lalu bergegas pulang

Aku pulang ke apartement, bukan apartementku tapi apartement Sonnia. Aku berjalan dilorong apartement sambil membawa bunga, menekan tombol bel di pinggir pintu apartemen Sonnia, padahal aku tahu benar passwordnya. Dia membuka pintu lalu memelukku dengan erat

"Kau lama sekali" rengeknya

"Tapi aku sudah disini kan?" aku memberikan bunga yang ku bawa untuknya

"Kau sedang berusaha menjadi pria yang manis?" tanya Sonnia dengan tatapan mengejek

"Benar benar sialan kau Sonnia" kemudian Sonnia menjulurkan lidahnya, lalu berlari masuk ke dalam apartement

Aku mengejarnya, tapi dia terus berlari sambil mengejekku

"Arnoux manis, puppies Arnoux puppies Arnoux" dia mengoyangkan bokongnya ke kanan dan ke kiri

Aku tertawa melihat kelakuan calon istriku ini

"Kau benar benar memalukan Sonnia, sudah sudah" aku duduk di atas sofa, lalu dia menyeka keringatku

"Kau lelah? mau aku pijat?" tangannya bergerak menuju selangkanganku

"Kau mau memijat bagian mana Sonnia" aku tertawa

"Apa dia pernah menyentuhmu seperti ini?" tanyanya

Aku mengangkat satu alisku, bingung mendengar pertanyaannya

"Jelena" ucapnya dengan pelan

Aku menyingkirkan tangannya, aku mengecup bibirnya

"Apa Sam pernah melakukan ini? aku yakin kau dan Sam melakukan yang lebih dari ini. Aku pun yakin kau dan Sam tertawa bahagia saat aku masuk rumah sakit jiwa" aku berdiri dari tempat dudukku dan berjalan menuju pintu

"Arnoux kau mau kemana? aku minta maaf bila aku menyinggungmu" Sonnia menghalangi pintu, dengan merentangkan kedua tangannya

"Minggir" ucapku tegas

"Arnoux! jangan seperti ini" Sonnia memelukku dengan erat

Ddrtt ddrtt

Message
From : +01xxxxx
Hello slave, kau sedang bersenang senang dengan Arnoux? bersiaplah siaplah karena aku akan merebutnya kembali

Unbreakble HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang