Chapter 3

1.3K 71 8
                                    

Aku menyantap sarapanku, lalu meminum obat yang diberikan suster gila itu.
Oh shit. Kepalaku sakit sekali, obat apa yang diberikan suster gila itu!

BRUK!

"SONNIA!!"

***
♦Sonnia♦

"Apakah besok aku bisa menemuinya?" tanyaku, sambil menyamakan langkahku dengannya

"Aku belum tahu, kondisi Arnoux sangat tidak stabil" ucapnya

Langkahku terhenti saat aku mendengar teriakkan Arnoux

"Suster itu suara Arnoux!" ucapku sambil berlari ke kamar Arnoux.

Aku melirik suster Jelena sekilas, dia menyeringai. Ada yang salah dengan dia, apa yang terjadi disini sebenarnya. Aku membuka pintu kamar Arnoux, lelaki itu terduduk di lantai sambil memeluk lututnya, dia menangis sambil melihatku dan suster Jelena. Suster Jelena menghampirinya, dia memeluk Arnoux. Ya dia memeluk Arnouxku!

"Tenanglah Arnoux" ucapnya sambil memeluk Arnoux

"Sonnia, kumohon jangan tinggalkan aku"

"Tentu" suster Jelena mengecup kening Arnoux lalu mengusap rambutnya

Tunggu! kenapa dia berlebihan sekali? kenapa sampai mengecupnya

"Suster, biar aku yang merawatnya" ucapku sambil menarik tangan Arnoux

"Kau siapa!? aku tidak mau bersamamu! aku ingin bersama Sonnia" teriak Arnoux

"Aku Sonnia!" bentakku

Aku memijat keningku, bisa bisanya aku membentaknya dalam kondisi seperti ini

"Pulanglah Nyonya Sonnia, aku akan mengurusnya" suster Jelena membaringkan Arnoux di ranjang. Dan aku hanya mematung melihatnya. Aku berjalan meninggalkan kamarnya, Arnoux aku akan membawamu dari sini.

***
♦Arnoux♦

Aku terbangun dari tidurku, aku rasa kepalaku hampir pecah tadi, semuanya menjadi gelap dan aku tidak ingat apa apa. Obat macam apa yang diberikan suster itu, kenapa bisa setelah meminum obat itu aku menjadi sangat pusing.

"Kau sudah siuman?" ucap seorang wanita yang baru saja masuk ke kamarku

"Kenapa kau ada disini?" dia duduk dipinggir ranjang

"Memangnya aku tidak boleh disini? aku ingin menjenguk adikku"

" Steffany, tolong bawa aku pergi dari sini"

"Tolong jangan berbicara omong kosong, kau belum pulih Arnoux!"

"Aku sudah baik baik saja! bawa aku pergi Steffany"

"Yang benar saja!? apa tadi pagi kau mengamuk itu, artinya kau sudah pulih!?" bentaknya

"A a aku? mengamuk? aku tidak ingat apa pun. Aku hanya ingat meminum obat yang diberikan suster itu" ucapku

"Jadi kau menyalahkan obatmu? dokter dan suster mencoba membuatmu pulih, dan sekarang kau mau menyalahkan mereka dan obat yang mereka berikan Mr.Connor?"

"Kau tidak mengerti.."

"Kau memang benar benar sudah gila" Steffany mengambil tasnya lalu meninggalkanku sendirian.

Kau tidak mengerti, suster itu mencoba menahanku. Aku merindukan Sonnia, walau dia sudah menikah dengan orang lain, tapi izinkan aku melihatnya sekali lagi, menggenggam tangannya yang sudah memakai cincin di jari manisnya, memeluknya, menghirum aroma tubuhnya yang kini sudah berbeda. Bawa aku kepada Sonnia, kumohon.

Note : Maaf nih kalau kependekkan, tanggung, authornya lagi sakit. Chapter berikutnya pasti lebih panjang dan gak nanggung

Unbreakble HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang