Spesial Chapter (Flashback)

416 18 4
                                    

♦️ Arnoux ♦️

Aku memasuki club yang sekarang seperti rumah kedua bagiku. Semenjak kepergian Sonnia hidupku benar benar hancur, aku kehilangan arah dan tujuan hidup.
Aku duduk di bar menatap orang orang yang menari mengikuti alunan musik

"Tequila" ucapku kepada seorang bartender

"Oke sir" balasnya

Beberapa menit kemudian minumanku sudah tersaji, aku meminumnya lalu padanganku jatuh pada seorang wanita yang memakai minidress berwarna hitam dan memakai topeng berwarna silver, dia melenggak lenggokan tubuhnya mengikuti dentuman musik. Dia menatapku lalu mendekatiku yang sedang terduduk. Dia duduk di pangkuanku

"Oh wow, aku tidak menyangka akan bertemu dengan anak nakal" ucapnya sembari mengalungkan lengannya di leherku

Siapa dia.

Tangan memeluk pinggangnya, lalu aku menatapnya

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyaku

Dia tersenyum "Mungkin"

Dia mengelus pipiku lalu bibirku dan beberapa detik kemudian bibirku telah beetemu dengan bibirnya.
Hatiku menghangat kembali, jantungku berdetak lebih cepat persis seperti ketika aku mencium Sonnia

"I miss you" bisiknya dengan suara seksi

Aku mengelus pahanya yang terekspos lalu menciumi lehernya yang jenjang, sesekali mencium bahunya. Tanganku mulai menjamah tubuhnya, namun dia menghentikan tanganku

"Private Room, please?" ucapnya

Play song : One Last Night - Vaults

Aku mengangguk. Lalu memanggil pelayan untuk menyiapkan private room untukku

Sesampainya di private room aku langsung mencumbunya, berlama lama mecium bibirnya yang manis.
Dia mendesah ketika tanganku mulai bermain di dadanya.

Aku memberhentikan permainanku lalu menatap wajahnya, wajahnya kecewa saat aku berhenti. Aku tersenyum nakal.

"Apa kau ingin bermain dengan menggunakan topengmu itu nona?" tanyaku

"Ya, aku tidak bisa mengungkapkan identitasku" ucapnya lembut

"Kenapa?" tanyaku

"Karena belum saatnya mungkin" dia tersenyum lalu mengelus rahangku

"Fuck me.. for One Last Night" ucapnya dengan suara yang menggoda

"Yes baby"

Aku menciumi setiap jengkal tubuhnya, melepaskan pakaian dan pakaianku. Berlama lama bermain di dadanya

"Uhmm" dia mendesah saat tanganku mulai mengelus bagian sensitifnya

Aku mencium bibirnya, lalu turun ke lehernya, lalu turun ke dadanya, lalu turun ke perutnya dan berakhir di bagian paling sensitif tubuhnya. Aku meniup bagian sensitifnya

"Jangan menggodaku lagi.. fuck me!" ucapnya dengan nafas yang tidak teratur

"Rupanya ada yang tidak sabaran" aku tersenyum

Unbreakble HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang