Chapter 7: Guardian Of Elemental

155 9 4
                                    

Seorang budak lelaki sedang berlari dengan riangnya di taman bunga yang berwarna putih.

"Jangan pergi jauh-jauh ye." Kata seorang perempuan yang mempunyai rambut berwarna perak dan matanya berwarna biru muda.

"Lebih baik kamu dengar cakap ibu kamu tu. Kalau jauh-jauh nanti susah ayah dan ibu cari kamu tau tak dan jangan terlalu cepat nanti terjatuh pula." Kata seorang lelaki yang mempunyai rambut berwarna maroon dan matanya berwarna coklat.

"Baik ayah,ibu." Kata budak lelaki itu sambil terus berlari dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

Warna langit yang biru dan awan yang berwarna putih tiba-tiba bertukar menjadi langit yang berwarna merah bagai darah dan awan yang berwarna kelabu.

Budak lelaki itu berhenti berlari kerana terkejut disebabkan keadaan sekelilingnya yang tiba-tiba berubah daripada taman bunga yang indah kepada sebuah bandar yang terbiar.

Banyak mayat yang tergeletak di tanah. Pemandangan yang begitu mengerikan menyebabkan budak lelaki itu melangkah ke belakang dan baru saja beberapa langkah dua suara memanggilnya dari belakang.

Saat ia melihat kebelakang, dia kembali terkejut.

"K...ken..la-lari daripada sini." Kata seorang lelaki yang ditikam bersama dengan seorang perempuan dengan
tangan robot yang telah bertukar menjadi pedang yang sangat besar.

"Be-betul kata ayahmu Ken. Pergi daripa-da si-ni."kata perempuan itu dengan tersenyum paksa.

"Ayah ,...hiks....ibu." Kata budak lelaki yang bernama Ken itu sambil terus mengalirkan air matanya.

'Kenapa...kenapa aku tak boleh lindungi mereka...kenapa?' Soal Ken dalam dirinya.

"I- ini semua salahku...andai saja aku dapat melarikan diri dan tidak terjatuh,mereka tidak akan menjadi begini." Kata Ken dengan perlahan sambil mengepalkan penumbuknya.

Namun kata-katanya dapt didengar oleh kedua orang itu.

"Ka-kamu tak perlu menyalahkan diri kamu,Ken."

"Kami akan selalu berada di ha-hatimu , Ken. Kami sa-sayang ka-kamu Ken." Kata-kata yang ditujukan oleh Ken daripada kedua orang tuanya itu.

Pedang yang tadi berada di tubuh mereka berdua tercabut dan pedang itu dihalakan ke arah Ken.

Ken hanya melihat kedua tubuh orang tuanya yang sudah tak bernyawa lagi.

Dia kemudian memandang robot itu dengan tatapan yang penuh dengan benci,dendam,marah dan bermacam-macam perasaan negatif yang lainnya.

Robot itu kemudian hilang bersama dengan semua mayat yang ia lihat tadi termasuk mayat kedua orang tuanya.

Dihadapannya kini hanya hitam dan gelap. Tak ada cahaya yang dapat menerangkan pemandangannya itu.

Tiba-tiba tubuhnya dipeluk dari belakang oleh seorang perempuan yang rambutnya berwarna putih kebiruan dan matanya berwarna merah darah itu.

"Janganlah kau bersedih. Aku ada disisimu. Aku akan bersamamu sampai bila-bila. Aku akan bertemu dengan dirimu tak lama lagi. Kerana...kau...adalah...orang...yang...aku...paling...cintai...my mate!!" Kata perempuan itu kemudian ia menghilang.

Air mata Ken kini menjadi air mata darah. Sebuah robot kini muncul dibelakangnya dan menikamnya dengan pedang dari tangan robot itu.

Ken terkejut dan kemudian menjerit kesakitan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KEN THE LAST FIRE ELEMENT (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now