*Nathan POV*
Ketika aku membuka mata, aku merasakan penglihatanku remang – remang segera kukedipkan kelopak mataku berkali – kali namun tetap saja tidak ada perubahan. Disaat penglihatanku berangsur – angsur membaik, terlihat sesuatu berbentuk bulat berwarna putih yang semakin mendekatiku. Aku segera menajamkan penglihatanku ketika sudah jelas aku terperanjat kaget ke belakang dikarenakan aku melihat seekor serigala putih bersih tanpa corak dan tinggi kira – kira setinggi beruang grizzly.
Serigala itupun berjalan menghampiri driku dengan langkah penuh percaya diri. Aku yang ketakutan dengan gesit mundur dengan tanganku menyamai langkah serigala itu. Namun sayang langkah serigala itu benar – benar cepat. Tiba – tiba serigala itu berhenti menatap diriku dengan serius. Secara cepat aku sadar apa maksud tatapan itu aku yang tidak fokus dengan lingkungan sekitar ternyata aku sedang berada di ujung tebing di sebuah hutan yang tidakku kenal.
Dengan reflek aku memeluk serigala itu dengan cepat, aku yang kalut hanya bisa merasakan bulu putih serigala tersebut. dihatiku merasakan kenyamanan yang teramat sangat dan juga perasaanku mulai menghangat sensasi ini benar benar membuat jiwa tenang. Selain itu tanganku mengusap bulu putih bersih serigala yang ada di hadapanku ini helai demi helai.
Aku dengan heran menatap wajah serigala gagah ini hanya saja aku terpaku kepada mata serigala ini. Mata biru yang indah, seindah batu sapphire aku merasakan badanku lelah dan mengantuk seakan – akan mata serigala ini menghipnotis diriku, aku yang tidak tahan dengan rasa kantuk yang menyerang diriku hingga aku terlelap.
Aku segera bangun dibantu dengan alarm idiotku ini mengganggu mimpiku tadi. Baru sadar tadi aku bermimpi aneh dan paling anehnya mimpi itu seperti nyata. Seketika terbayang wajah serigala gagah dimimpiku dan mata birunya yang indah.
Akupun bergegas menuju kamar mandi karena tidak ingin terlarut – larut dengan mimpi aneh tersebut. Selesai membilas tubuh, aku melilitkan handuk di pinggang rampingku.
Setelah selesai segalanya aku bergegas turun kelantai dasar untuk berjumpa dengan tanteku. Sebelum itu orang tuaku telah tiada karena kecelakaan ketika aku menginjak umur 2 tahun dan hak asuhku dipegang oleh tanteku. Aku yang sejak kecil telah dibesarkan oleh tanteku dan kedua orangtuaku yang direnggut nyawanya secara bersamaan itu membuatku selalu mempunyai harapan untuk merasakan kasih sayang ayah & ibu kandung sekali lagi.
"Sedang apa mom?." Teriaku dianak tangga.
"Wah anak mommy sudah rapih, mommy sedang menyiapkan bekal untukmu."
Setelah selesai menuruni anak tangga aku bergegas dengan cepat mengambil kaos kaki dan sepatu lalu memasangnya. Tiba – tiba tanteku ada dibelakangku memberikan kotak bekalku dan memberi uang saku.
"Jadi anak baik – baik, rajin, & pandai disekolah."
"okay mom." Kuberi kecupan sayang dipipi tanteku dan pamit pergi menuju sekolah.
Ketika sampai dipintu gerbang sekolah aku berlari dengan sangat cepat dikarenakan bunyi bel sudah berdentang. Ketika dilorong banyak murid – murid yang berhamburan ke kelas masing masing.
BUGH suara tabrakanku dengan seorang laki – laki tinggi dan tampan yang aneh nya dia tidak terjatuh padahal aku sudah lari sekencang mungkin.
"Apa kau tidak apa – apa?" Tanya seorang laki – laki misterius ini seraya membantu membereskan bukuku yang berserakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf & The Sorcerrer
FantasyNathan seorang penyihir multi talenta Yang tengah mencari arti kata cinta. Sedangkan Alfred ia seorang werewolf. Yang kebetulan telah menemukan mate ialah Nathan. akankah mereka mempunyai kecocokan? ya.. Mereka memiliki perbedaan yang mencolok Na...