Part 8

241 28 2
                                    

Dan sekarang aku disini, dirumah pacarku dengan seorang anak kecil. Ya, seorang anak kecil. Dia bukan bocah biasa dia seorang bocah werewolf. Seorang werewolf yang masih belajar transformation. Dia sedang sibuk bermain dengan kupu-kupu di halaman. Ekornya yang terkibas kemana-mana. Gigi taring mungil yang masih terlihat. Membuatnya terlihat seperti lycan, tapi ini bukan seperti lycan difilm-film bergenre horror supranatural pada umumnya. Dia terlihat sangat lucu.

"Steve."

"Apa ka Nathan?"

"Apa kamu bosan?"

"Tidak, aku tidak bosan." Jelas tidak bosan, dia kesana kemari mengejar kupu-kupu.

"Mau ke taman?"

"Maau!!" seru Nathan. Ekornya bergerak berlawanan arah, telinganya menegang menandakan dia sangat tertarik dengan ajakanku.

"Baiklah tunggu disini."

Setelah selesai bersiap-siap dari kamar aku turun kebawah untuk mengajak steve pergi. Pakaian yang kukenakan hanyalah kaos biru laut polos dibalut dengan kemeja bermotif kotak-kotak warna biru tua & biru dongker. Celana jeans dan sebuah sandal tentunya.

"Steve, jeez."

"Ada apa?"

"Telingamu masih terlihat steve, apa tidak bisa di hilangkan?"Tanyaku. Padahal aku lebih ingin telinganya dibiarkan saja karena aku ingin pergi ke taman dan memamerkan kepada semua orang lihat aku membawa seekor anak serigala lucu yang menjadi manusia, namun aku tak seidiot itu membongkar identitas steve.

"Hmm tidak bisa, aku baru bisa menghilangkan buntutku saja."

"tak apa, akan kucarikan sebuah topi untukmu."

Aku mencari kemana-mana di walkin closet milik alfred namun yang kutemukan hanya topi ukuran orang dewasa. Mau tak mau aku harus memakai mantra pengubah ukuran. Setelah selesai kupasangkan topi itu kepada steve dan astaga steve sangat terlihat lucu dengan topi itu.

***

Setelah sampai di taman terlihat sangat ramai. Mataku dan mata steve saling terkesima melihat suasana malam yang hangat ditaman ini. Ditaman ini banyak sekali yang bersenang-senang ekspresi mereka menunjukan kebahagiaan, kebersamaan, dan kasih sayang. Seorang anak kecil lugu sedang menaiki wahana komidi putar yang menunjukan senyum tulusnya saat berpapasan dengan orang tuanya. Aku gandeng tangan steve. Seandainya alfred ada disini, ah sialan aku benar-benar merindukan tubuh & kehangatan yang ia beri kepadaku.

"Steve, kamu mau eskrim atau permen kapas?"

"Keduanya." Teriak steve dengan sumringah. Dasar anak kecil batinku.

"Baiklah ayo kesana."

***

Setelah puas menaiki semua wahana di taman ini aku dan steven merasa kelaparan & lelah menaiki tanpa henti. Aku menggendong steve seraya menuju tempat penjual hotdog disamping hutan gelap.

"Steve apa kamu suka hotdog?"

"Suka asalkan itu bukan daging anjing."

"Kenapa?"

"Karena aku seperti memakan temanku sendiri." Seketika mendengar pernyataan steve aku berusaha tidak tertawa terbahak-bahak namun usahaku gagal.

"Oh jeez, steve kamu benar-benar polos."

"Baiklah, saya pesan 2 hotdog 1 tidak pedas, dan 1 lagi diberi extra mayonnaise."

Shit! Aura apa ini! Aku mencari keberadaan aura mengerikan ini. Mataku mulai menyusuri setiap sudut-sudut taman hingga tiap orang yang berlalu lalang. Namun sialnya aku kehilangan steve.

"STEVE!!!" aku mulai kehilangan akal, aku bergegas berlari meninggalkan pesanan hotdogku.

Tiba-tiba aku merasakan keberadaan steve dan aura mengerikan itu sangat dekat dengan steve. Karena taman ini dalam keadaan ramai aku tidak bisa menggunakan mantra teleportasi ku. Steve tunggu aku hampir sampai.

Saat aku sampai di hutan sebelah taman tadi aku mulai melihat-lihat kesekeliling hutan ini. Dan benar saja aku melihat steve yang sedang memegang topinya. Kuping steve menegang terlihat ekor serigalanya tegak lurus. Saat kuperhatikan seperti ada kilatan mata. Dan benar dengan sigap aku bisa merasakan aura mengerikan itu tepat di kilatan mata itu. Aku bergegas berlari, melompat dan menangkap alfred saat suara lolongan serigala menunjukan dirinya.

"KAU!" ku peluk steve dengan penuh kewaspadaan.

"MENGAPA KAU BERANI DENGAN BOCAH WEREWOLF YANG MASIH BELAJAR TRANSFORMATION."

"Oh gosh aku lupa kalau dirimu hanyalah seekor lonewolf yang dibuang oleh pack busuk mu itu." Serigala itu marah besar, dia mengeluarkan taringnya dan berlari kearahku. Saat serigala itu melompat kearahku aku membaca mantra dan serigala itu terhempas jauh.

"Bukankah kau serigala yang menyerangku?"

"Hmm sepertinya bukan, apa kau adiknya? saudaranya?"

"Salam buat saudara kandungmu betapa pengecutnya dia mengutus sodara untuk membalas dendamnya."

"Rrrr."

"Steve tetap dibelakangku!" Steve terlihat ketakutan. Aku sangat prihatin melihatnya, akan ku selesaikan dengan cepat.

Aku membaca mantra, secara ajaib aku telah memakai tudung berwarna biru tua. Kupakaikan tudung itu sebagai tanda bahwa akulah Sorcerer yang terkenal sebagai element caster. Aku membaca mantra tiba-tiba sebuah petir yang muncul dari tanganku menyambar ke serigala tersebut. Tapi aku salah telah meragukan dia, dia seekor werewolf, yang memiliki reflek yang sangat bagus. Dan dia menghindar dengan sangat baik.

"Hebat juga kau bisa menghindar listriku." Karena aku tidak ingin berlama-lama bertarung dengannya aku membaca mantra. Beberapa bola api muncul dibelakangku, aku mengayunkan tangan kananku mengarah kepada dia. Satu bola api berhasil mendarat namun gagal. Tch, sebegini merpotkan kah dirimu?. Aku mengayunkan kedua tanganku, bola api yang tersisa lima buah langsung menuju werewolf malang itu. Aku membaca mantra kemudian akar tumbuhan yang besar mengikat werewolf itu dimana ia berdiri. Aku membuat mantra pelindung tembus pandang sekitar medan pertempuranku agar suara ledakan yang terjadi tidak besar.

"Boom.." aku memeluk steven membuat mantra pelindung didepanku dan steven untuk menahan hempasan angin.

Kulihat terkapar mayat serigala besar yang ditengah-tengah kubangan bekas bola apiku tadi.

"Steve kamu tidak apa-apa?"

"Uh-huh."

"Baiklah kita sebaiknya pulang." Aku membuat portal sebelum itu aku membereskan kerusakan yang telah kubuat.

***

hahaha saya menelantarkan cerita ini hampir dari mau dua bulan btw makasih banyak yang masih setia sama cerita ini.

Vote, Coment, Kritik, & saran

Werewolf & The SorcerrerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang