*Nathan*
Aku terbangun karena ada suara bising, disaat aku terbangun aku berada ditempat yang sama di mimpi kemarin. Aku membelalakan mataku ketika melihat tepat dihadapanku ada seekor serigala yang sepertinya penah kulihat sedang melolong khas serigala di hadapanku setelah serigala ini selesai melolong sepertinya dia baru sadar lolongan tadi menyebabkan tidurku terganggu. Serigala inipun memasang raut wajah seperti merasa bersalah aku yang terlihat tidak tega segera kuusapkan leher serigala itu dengan lembut. Dia hanya bisa merespon meram seraya menikmati usapanku. Disaat aku sedang asyik membelai serigala dihadapanku ini aku mendengar suara lolongan serigala lainnya seperti nya hanya ada 2 serigala saja tebaku.
Reflek saja aku berhenti mengusap serigala di hadapanku ini namun serigala ini memasang raut muka yang sulit kutebak. Mata biru sebiru batu sapphire nya menatap mata coklat hazelku dengan teliti iris mata tiap iris mata. Tatapannya membuat badanku lelah dan mataku tak kuasa menahan rasa kantuk ini sehingga aku tertidur di rerumputan.
Aku bangun diiringi muka yang sangat aneh karena aku memikirkan mimpi aneh juga tadi tapi aku menikmatinya. Aku segera menuju dapur untuk sarapan tapi sepertinya ini bukan sarapan melainkan makan siang karena sekarang jam 10 siang.
"Mom, apa makanan sudah sedia." Teriaku
"Sudaaah kalau mau makan hangatkan makanannya terlebih dahulu mom mau pergi."
"Baiklah."
Aku bergegas menghangatkan sarapanku setelah hangat segera kumakan sarapanku dengan lahap. setelah selesai aku menonton tv seraya menunggu aku dan Alfred pergi menonton sebuah film.
*Alfred POV*
Aku yang tengah berada diruang tamu bersama ayah dan ibuku sedang menikmati waktu libur dengan berkumpul bersama.
"Ayah.. Ibu sepertinya aku sudah menemukan mateku."
"APA." Teriak ayah & ibuku secara kompak
"iya benar, sebenarnya aku sudah lama mengetahui mateku cumin aku belum siap member kabar ini."
"Sayang, kenapa kau tidak memberi tahukan kabar baik ini dari dulu ibu sudah tidak sabar ingin melihat calon pendamping anaku."
"Ya benar ayah juga."
"Tapi mateku adalah seorang lelaki." Kutatap wajah orang tuaku dengan sedikit was – was.
"Tak apa sayang tenang saja mau mate mu seorang monster juga ibu merestui kalian karena mate ditentukan oleh dewi rembulan."
"Benar apa yang dikatakan ibumu lagian juga ayah punya teman yang sama sepertimu mempunyai mate seorang laki – laki dan mereka hidup bahagia layaknya pasangan pada umunya."
"Tapii aku belum menandai mateku."
"APA!." Teriak ibuku.
"Aku takut dia menolaku dan aku akan hidup tanpa seorang mate membuatku ingin mati tapi ada kabar baik dia percaya dengan makhluk supranatural seperti kita."
"Astaga Alfred anakku yang tampan mengapa kamu takut dengan wajah dan sikapmu yang gagah itu siapa yang akan menolakmu. apa lagi dia percaya dengan adanya makhluk supranatural seperti kita, contoh ayahmu ini yang mendekati seorang luna yang cantik dengan perlahan, mate ayahmu ini mau denganku bedanya nasib kamu selangkah lebih baik dari ayah karena ibumu tidak percaya dengan seperti itu, meskipun butuh penyesuaian diri beberapa hari." Jelas ayahku dengan bangga dan juga ibuku yang sedang tidur dipundak ayah disofa malah memeluk ayahku dengan penuh cinta ketika mendengar cerita masa masa dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf & The Sorcerrer
FantasíaNathan seorang penyihir multi talenta Yang tengah mencari arti kata cinta. Sedangkan Alfred ia seorang werewolf. Yang kebetulan telah menemukan mate ialah Nathan. akankah mereka mempunyai kecocokan? ya.. Mereka memiliki perbedaan yang mencolok Na...