Di atas bukit tepat setelah aku menembakan panah, di belakang ku tiba-tiba muncul seekor kadal yang berdiri dengan 2 kaki melihat ku dengan mata merah nya yang sangat tajam lalu kadal itu menghunuskan tombak nya ke arah ku, dengan sigap ku berdiri dan dengan kaki gemetar aku melihat kadal itu membuka mulutnya sangat lebar.
"aku akan mati di sini..?" pikir ku dengan rasa takut yang menyelimuti seluruh tubuh.
"apa yang sudah ku lakukan selama ini, kenapa ini semua terjadi pada ku..." dengan rasa kesal aku menyalahkan diri ku sendiri.
"A-a-a-aku... Aku... T- t-tolong... tolong... seseorang tolong aku.." teriak ku dengan suara yang parau dan hampir menagis.
kadal itu lalu melempar tombak nya dan seketika sebuah angin yang sangat besar berhembus di belakang tubuhku, dan secara ajaib berkat angin besar itu tombak akhinya berhenti tepat beberapa senti di depan kaki ku... menancap ke dalam tanah.
seketika saat aku melangkah mundur tanpa sadar tanah di sekitar ku mulai hancur, dan tubuhku mulai terasa seperti terbang jatuh ke dalam jurang penuh kegelapan.
Chap.1 : Bertahan dan Menerima Kenyataan
Di sana lah aku, terbaring lemas di tepi sungai, seluruh bajuku basah dan rasanya tubuh ku mau pecah, bahkan saat aku sadar aku tidak bisa merasakan kaki dan tangan ku.
lalu dengan sebuah tekanan udara yang kuat aku memuntahkan seluruh air yang masuk ke paru-paru ku berikut juga dengan sisa makan siang ku kemarin, lalu dengan sisa kekuatan yang ada aku tetap mencoba untuk sadar dan kembali merasakan kaki dan tangan ku, saat aku melihatnya untungnya mereka masih menempel pada tempatnya, rasanya sangat dingin dan kaku saat ku coba menggerakan nya.
sinar matahari pagi sedikit membantuku menghangat kan tubuh yang kedinginan ini, lalu beberapa saat kemudian aku merasa sudah mampu untuk bergerak, aku mencoba mengangkat badan ku untuk berdiri dan berjalan menuju pohon terdekat di pinggir sungai.
Duduk bersandar di bawah pohon aku mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin, meskipun mencoba untuk mengingatnya aku merasa tidak tau apa-apa, aku merasa ingatan ini bukan lah ingatan ku, memikirkan hal itu kepalaku akhinya menyerah dan menerima apa pun yang aku ingat saat ini.
"namaku Leska seorang pemburu dari desa terpencil di sebelah barat laut pusat kota.." gumam ku sambil mengingat kejadian kemarin.
ingatan ku tidak terlalu jelas, selain nama dan tempat asal ku, aku tidak ingat apa yang terjadi selama ini, aku merasa bahwa aku hanya hidup kemarin dan sisa nya...
"selama ini apa yang sudah ku lakukan..?" tanya ku kepada diri ku sendiri.
puluahan menit berlalu hingga aku sadar jawaban yang ku dapat hanyalah..
"apa pun itu, aku harus tetap hidup."
Terik matahari membuat pakaian ku menjadi cepat kering, selain itu di sungai juga terdapat banyak ikan, dan entah karena aku seorang pemburu, aku dapat menangkap ikan, menyalakan api, dan sampai memasak dengan sangat mudah nya, dan yang membuat ku terkejut meskipun itu ikan biasa yang aku tangkap di sungai dan tampa tambahan apapun, entah kenapa rasanya sangat enak dan dapet memulihkan hampir seluruh tenaga ku.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Deskripsi :
Nama : Leska Archi
Tempat Asal: Aria (Desa terpencil di sebelah barat laut pusat kota)
YOU ARE READING
Kisah Leska : Dunia Yang sederhana
Adventuresebuah kisah klasik dari seorang pengecut yang berada di dalam sebuah dunia dimana kehidupan adalah sebuah kepercayaan, dan kekuatan adalah sebuah perjuangan, "Leska Archi" mendapatkan namanya setelah sebuah pertarungan melawan monster.