3 - Nana

587 96 14
                                    






Karena mendekatimu adalah langkah terbesar dalam hidupku.
Aku-kamu jadi satu..
Saat kamu dan aku menjadi kita.
Kita yang selalu ribut akan hal sepeleh.
Berujung dengan tawa yang aneh.
Karena..
Disaat pasangan lain bertingkah manis..
Kita bertingah terbalik..
Cerita kita penuh tawa dan pertengkaran..
Tapi semua menyenangkan..
Karena itu semua..
Kisah kita.
Aku..
Kamu..
Dan..
Kita.







🍓🍓🍓




Baekhyun tertawa. "Aku bakalan bikin kamu kesal lagi. Biar ingat semua hal dulu yang Aku tebar dalam hidup kamu."

Baekhyun meletakan kembali buku itu kedalam kotak biru dan menyimpannya ke dalam laci. Hatinya menghangat saat melihat Nana di dalam lift tadi. Setelah pesta perayaan menang tender tadi. Ia langsung pulang untuk membaca dan memandang figura favorite nya.

"Aku udah nunggu lama tau," Baekhyun senyum lebar di depan foto Nana.

"Kenapa baru muncul sekarang? Aku udah nunggu lamaaaaaa banget." Gumamnya.

"Kisah kita berhenti bertahun yang lalu. Tapi cintaku tetap berlanjut." Katanya senyum kecut.

Baekhyun bangkit dan keluar dari ruang kerjanya. Mencari handuk yang dia lemparkan pagi tadi. Langkahnya menuju balkon tempat dia menyimpan jemuran kecil untuk handuknya.

"Malam sangat germelap. Siang tampak membosankan," Dia bicara sendiri.

Lalu tertawa. "Efek kamu tu kuat banget Na. Aku bisa ngomong aneh seperti kamu yang selalu ngomong ngelantur," gumamnya.

Lampu-lampu jalan dan bangunan menjadi temannya saat ini untuk berbagi kebahagiaan. Karena penantian panjangnya berakhir dengan jalan. Meski hanya jalan setapak. Ia bertekad untuk tetap melangkah. Karena cinta patut untuk di perjuangkan.






🎀🎀🎀
Nana pov



Hidup gue sekarang persis batu karang. Keras, runcing, dan gak rata.

Keras karena waktu yang gue lewati ga selalu sama dengan apa yang gue mau.

Runcing karena permasalahan sepeleh bisa jadi panas hanya karena pura-pura semua baik-baik saja.

Gak rata. Iya kayak muka lo pada yang gak rata. Hidup gue ga serata perutnya Kendall. Tapi hidup gue lika-liku kayak badannya.

Saat gue mengalami kehilangan. Disaat itu dunia menunjukkan kebenaran, bahwa dunia ini kejam.

Orang yang gue pikir peduli sama gue tiba-tiba berubah jadi orang asing. Orang yang gue pikir mengerti bagaimana gue tiba-tiba sensitif dan menunjukkan sisi egois.

Sebenarnya untuk egois itu bukanlah masalah. Karena manusia pada dasarnya terlahir dengan kadar keegoisan.

Seperti gue. Gue sadar gue punya sisi egois yang kadang suka merasuk kedalam keseharian gue. Tapi itu dulu, saat gue baru ngerasain puber dan egois memang selalu menjadi batu. Batu yang akan membuat siapapun tersandung.

Saat tersandung, tidak ada yang tau.. Kita akan terjatuh atau tetap berdiri.
Walaupun jatuh kita akan berusaha bangkit. Namun, jika tetap berdiri kita tidak akan merasakan sakit.

Haha. Ngomong apasih gue ini?

Sama hal nya dengan cerita hidup gue yang merasakan sakit amat dalam. Ck! Drama banget deh omongan gue. -_-

Gue suka ngomong ke orang di sekitar gue yang galau di tinggal pergi sama orang terkasih.


Pergi bukan berarti meninggalkan.
Maju selangkah bukan berarti melupakan.
Semua akan tetap sama.
Jika kau masih merasakan yang sama.



Bagi gue, orang yang pergi memang belum tentu kembali. Namun orang yang pergi bukan berarti meninggalkan begitu saja. Dia memang pergi tapi ada yang masih tertinggal, Yaitu kenangan.

Kenangan tidak akan pernah bisa berdusta pada hati dan pikiran. Bahwa mereka yang pergi pernah ada dalam hidup kita.


Maju selangkah bukan berarti melupakan.


Karena melangkah adalah keharusan untuk manusia untuk melanjutkan hidupnya. Kesedihan bukan lah masalah untuk tetap bersedih dan menetap di satu titik semu yang ga akan pernah bertemu.

Dan gue ga pernah melupakan orang-orang yang pernah melangkah bersama gue. Meskipun mereka tidak lagi melanjutkan langkah yang sama. Tapi gue yakin. Mereka berhenti melangkah bukan berarti untuk melupakan. Mungkin ada hal yang lebih baik di lakukannya atau pastinya langkah mereka itu adalah takdir mereka. Meski sekarang gue melangkah sendiri, gak masalah. Asalkan masih ada orang di sekitar gue yang masih percaya sama gue. It's okay!


Semua akan tetap sama.
Jika kau masih merasakan yang sama.


Kehilangan memang selalu menyisakan luka. Namun karena rasa yang begitu besar, semua terasa sama. Saat mereka masih ada ataupun tidak ada.

Karena kehilangan yang sesungguhnya ialah saat lo kehilangan salah satu tujuan hidup lo.

Tujuan gue hidup untuk membuktikan bahwa gue bisa kuliah tanpa mesti orang tau gue anak siapa. Tujuan gue Kuliah agar bisa membuktikan bahwa apa yang gue gemari dapat bermanfaat kelak di masa depan gue.

Tapi di saat gue sudah setengah jalan buat membuktikan itu semua. Ia pergi.. meninggalkan gue yang masih butuh arahan dan kasih sayang. Dunia seakan runtuh. Cinta lo ke pacar kalah. Saat lo kehilangan cinta sebenarnya. Dunia gue runtuh saat gue tau bahwa orang yang selalu diam-diam memperhatikan gue pergi buat selamanya.

Hidup gue berubah di tahun ke dua gue di bangku kuliah.










🎀🎀🎀
Juli, 2011.




Minggu tenang yang harusnya di manfaatkan mahasiswa untuk beristirahat sejenak dari kepenatan kehidupan kampusnya sebelum melakukan ujian akhir semester, tidak ada artinya.

Mata kuliah wajib selalu menuntut untuk tugas akhir mata kuliah. Deadline dari dosen pun sebelum melakukan UAS dan semua itu bersamaan dengan tugas-tugas lainnya. Apa masih ada minggu tenang sebelum UAS?

Ada. Buat mahasiswa yang modal tempel nama doang di cover tugas kelompok sih tenang-tenang aja

Tapi gue enggak.

Meski cuma satu mata kuliah yang gue kerjain. Tetap aja. Jatah tidur gue berkurang, bahkan tidur pun otak gue masih mikir kode-kode apa yang bakalan bisa jalan tanpa bug.

"Na na naaaaa nana naaa~~~"

"Apaan?" Bales gue datar.

"Kamu gitu amat ih. Mukanya datar mulu kayak teriplek." Kata baekhyun.

Gue bingung ngedeskripsiinnya. Baekhyun ini cowok. Ganteng. Manly. Manis. Tapi cantik. -_-
Dia satu almamater sama gue di SMA dulu. Tapi beda jurusan di kampus. Tapi dia rajin banget ngerecokin kehidupan kampus gue.

Gue harus bilang beruntung atau dapat dosa besar sih? Dapat pacar modelan baekhyun. Kadar kepedeannya yang aduhai melejit tinggi. Dan ingat, dia rese dan tukang ngejahilin gue. Pacar pantat lo semok hyun! -_-

"Kuy lah. Cari nasi goreng biar mukanya ada ekspresi." Dia genggam tangan gue terus bawa gue ke parkiran fakultasnya.

Baekhyun anak fakultas teknik jurusan arsitek. Ga heran kalo kelabang kampus ngeliat dia keliaran di fakultas gue suka ngences. Auranya cowok banget. Ya walaupun sama gue dia jadi boncabe.






🍓🍓🍓

---

Bersambung...

Three Word [Byun Baekhyun] • ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang