10. Pertemuan kembali

97 9 1
                                    

Nana mematung di tempatnya berpijak, matanya penuh ekspresi saat melihat sosok yang dulu Dia tinggalkan tanpa aba-aba.

Byun Baekhyun berjalan beriringan dengan seorang wanita hamil keluar dari sebuah Cafe.

Nana benar-benar mati langkah, hingga Baekhyun sendiri pun berhenti dan mematung menatap Nana tidak percaya.

Gadis yang selama ini dia tangisin muncul tepat dihadapannya. Sorot mata gadis itu memancarkan kesedihan, kerinduan, dan seperti bersyukur. Berbanding terbalik dengan Baekhyun yang menampakkan sorot mata kecewa.

Baekhyun ingat kata pria yang berada di rumah Nana, gadisnya itu telah menjadi istri orang. Bahkan Baekhyun sudah tidak berhak memanggil sosok yang Ia rindukan dengan sebutan gadisnya.

"Nana, ayo," suara panggilan teman satu timnya memecah kesunyian.

"Oh, iya," gugup. Nana menjawab temannya dengan gugup. Pasalnya Nana ingin mencoba berbicara, begitupun Baekhyun yang masih setia berdiri dihadapannya.

"Na?" Panggil Baekhyun.

Nana berhenti kembali, menggigit lidahnya agar tidak menangisi keegoisannya dimasa lalu.

"I miss u," lirih Baekhyun, lalu Nana melangkah masuk kedalam cafe.

Jiwa Nana seketika di tarik keluar dsri raganya. Rasanya ngilu, nafasnya berat. Ingin putar balik dan memeluk cintanya dahulu, tapi terlalu egois pikirnya. Disini, Baekhyun adalah korban keegoisan Nana. Cukup sadar akan perbuatannya di masa lalu, Nana menahan diri dan terus berusaha mengabaikan perasaan yang ada di lubuk hatinya yang terdalam.

"Lo kenapa, Na?"

Bibir Nana bergetar seiring dengan gigitan yang Dia lakukan agar tidak pecah tangisnya.

Nana menggeleng, Dia tidak ingin bercerita apapun. Nana tidak pernah bercerita masalah pribadinya, apalagi soal perasaan berhubungan dengan cinta. Baru enam bulan Nana kembali, dan tidak adalagi orang yang Dia kenali.

Bisa saja Nana menghubungi teman-temannya, tapi Dia urungkan Niat. Nana tidak ingin membuka cerita lamanya. Nana tidak ingin ada yang bertanya betapa menyedihkannya kehidupannya setelah kehilangan kedua orang tua. Nana hanya ingin berbahagia bersama adiknya. Jika memang Tuhan mengizinkan dirinya untuk egois sekali saja, Nana ingin menyapa Baekhyun. Memperbaiki keadaan dan menjelaskan semua hal, Nana ingin menebus kesalahannya dulu.

Pergi tanpa pamit, lalu pulang ingin kembali. Nana cukup sadar diri. Bodoh! Nana memang bodoh!

"Kalau lo butuh temen cerita, gue siap kapanpun dengerin cerita lo."


Ellean, teman dekatnya setelah di mutasi, bisa di katakan lebih dari sekedar rekan kerja. Ellean mengganggap Nana adalah temannya, Dia suka curhat mengenai pekerjaan ataupun hal pribadi, bahkan soal percintaan.

"Lo tau gak? Yang punya Cafe ini katanya ganteng loh, gue belum pernah lihat langsung sih, cuma pernah aja gitu pas ada iklan di tivi. Rupanya yang jadi Brand Ambassador nya itu yang punya caffe sendiri," cerita Ellean.

Bengong, Nana gak fokus, pikirannya masih ke Baekhyun yang bersama dengan seorang wanita hamil. Jika telah memiliki istri, kenapa Baekhyun berani-beraninya mengatakan rindu?








Tbc

Three Word [Byun Baekhyun] • ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang