🍓🍓🍓
Ini sudah kesekian kalinya gue mondar-mandir seperti strika. Gue resah. Hati gue gelisah. Otak gue gagal mencerna. Kaki gue ga bisa diem dan terus aja melangkah.
"Yong. Gue keluar bentar." Pamit gue ke Taeyong.
Ini pertama kalinya gue cabut saat jam kerja. Walaupun perusahaan punya gue, tapi gue mesti professional dalam pekerjaan agar karyawan bisa lebih optimal karena melihat atasan yang terus giat bekerja untuk menjalankan tempat mencari nafkah mereka.
Tapi kali ini, gue harus nenangin hati gue dulu. Sejak gue ngeliat dia kembali. Gue banyak uring-uringan dan gak fokus.
Katakan gue lebay. Tapi memang itu yang gue alami.
Mobil gue berhenti di depan gedung yang telah banyak perubahan. Tempat gue menghabiskan masa-masa alay gue sama temen dan sahabat gue.
Gue keluar dan melangkah masuk ke dalam. Banyak perubahan setelah sekian lama gue ga kesini. Bahkan satpam yang biasanya selalu gue recokin ga ada lagi ditempatnya.
Dunia memang semakin berubah seiring berjalannya waktu. Tapi, kenapa perasaan gue ga bisa berubah meski banyak waktu telah berlalu?
Gue ngikutin kemana kaki gue melangkah. Menyusuri area gedung lama yang masih menyisah kan kenangan lama. Lorong kelas yang masih sama hanya saja cat dinding yang telah berganti warna.
Gue masuk ke kelas yang selalu gue kunjungi waktu itu. Gue duduk di kursi tempat dimana dia menghabiskan waktunya tanpa beranjak pergi.
Bahkan mejanya saja tidak berganti. Tangan gue menyentuh tulisan spidol hitam yang sedikit memudar Baekhyun❤ Nana ❤ baekna. Tulisan tangannya meninggalkan jejak dalam laci meja ini.
"Baekna," gumam gue sambil terus melihat kearah laci itu.
Gue juga ingat saat dia pulang dari kegiatan lomba untuk menunjukkan kemampuan ekstrakulikuler pmr nya. Dia tertunduk lesu. Wajahnya pucat, suaranya hilang. Tapi dia tetap keras mengajak gue buat ketemu di kelasnya ini. Hanya untuk bicara.
"jangan marahin aku. Biar aku pulangnya teler gini tapi kan menang," katanya.
Gue sebenarnya ga marah sih, cuma kesel aja. Sudah tau demam bukannya istirahat di rumah malah datang ke sekolah.
Banyak kenangan sama Nana di sekolah ini. Masa indah putih abu-abu bagi gue adalah masa-masa gue mojok di gedung sekolah.
🍓🍓🍓
Flashback
"Ayo buruan sini." Kata Baekhyun sambil mengangkat jendela kelasnya.
"Apaan sih.. kamu gila ya. Kelas kamu dikunci gini."
"Makanya aku pegangin jendela biar bisa masuk." Balas Baekhyun lagi.
Nana mendekati Baekhyun yang dari tadi menahan jendela di tangannya.
"Aku pake rok. Kamu enak pake celana." Nana mencari alasan. Otak gadis itu masih berfungsi untuk menuruti kegilaan pacarnya.
"Kamu tu jago manjat. Buruan.. tangan aku pegel nih." Titah Baekhyun.
Nana yang kesal dengan mulut berisik Baekhyun akhirnya memanjat jendela kelas untuk masuk kedalam.
"Nana.. pegangin tolong." Pinta Baekhyun.
"Ogah.." kata Nana.
"Dih.. gitu banget. Yaudah aku pulang. Nikmatin aja kelas kosong." Kata Baekhyun diakhiri dengan menakuti Nana.
Kelas Baekhyun memang memiliki hawa yang berbeda dari sekian banyak kelas. Walaupun ada beberapa kelas yang memiliki aura negatif, tapi kelasnya Baekhyun ini lebih mendominasi. Bahkan lorong kelas Nana saja terkalahkan dengan aura kelas ini.
"Eehh.. jangan. Tungguin aku keluar dulu dong. Jangan tinggalin aku baek." Cicit Nana mulai takut.
Baekhyun yang mendengar ucapan Nana cengegesan. "Pegangin tolong jendelanya. Buruan.. ntar keliatan orang, aku manjat." Suruh Baekhyun.
Mau tidak mau Nana menuruti perkataan Baekhyun untuk memegang jendela selagi dia memanjat kedalam.
"Ngapain sih kesini?" Tanya Nana ga suka.
"Ada yang ketinggalan." Jawab Baekhyun santai.
Baekhyun duduk di kursinya, melirik Nana agar menghampirinya. Saat Nana mendekat kearah Baekhyun. Tangan Baekhyun menarik pinggang Nana untuk duduk di pangkuannya.
"Ga waras ya lo." Kesal Nana.
Mukanya cemberut, pikir Nana memang ada sesuatu yang tertinggal. Nyatanya hanya alibi seorang Byun Baekhyun untuk mepet mojok di dalam kelas.
"Nanti ketauan guru." Ingat Nana.
"Bentaran aja nana sayang. Aku kangen." Kata Baekhyun sambil menenggelamkan wajahnya di leher Nana.
"Dih.. sok kangen mulu. Pasti ada maunya." Tebak gadis itu.
Baekhyun tersenyum di leher Nana lalu mengecupnya lama. "Itu kamu tau sayang." Kata Baekhyun. Terus lanjut menciumi leher kekasihnya.
"Baek.. aku ngantuk, pulang yuk." Ajak Nana.
"Nanti aja.. bentar lagi yang." Balas Baekhyun disela-sela kegiatannya. Tangannya melingkar memeluk pinggang yoora, lalu menarik mendekat ke tubuhnya.
"Peluk aku," rengek Baekhyun.
Nana yang sudah dari tadi menahan godaan Baekhyun akhirnya menyerah. Dia memutar tubuhnya kesamping untuk memeluk leher pacarnya.
Baekhyun mendekatkan wajahnya ke Nana. Matanya memandang bibir gadis itu. Nana yang mengetahui apa yang akan dilakukan pacarnya perlahan menutup mata saat bibir mereka bertemu.
Baekhyun mengecup lama bibir gadisnya. Merasakan hal yang di rindukan seminggu ini. Bibirnya mulai bergerak melumat perlahan.
Nana menahan tangan Baekhyun yang terus mengelus pahanya dari dalam. Ciuman mereka terus berlangsung dari lumatan kecil menjadi kecupan basah yang menimbulkan decapan dan desahan tertahan dari Baekhyun.
Baekhyun yang mendominasi pergerakan membuat Nana semakin terdorong kebawah. Tangan gadis itu melingkar dileher kekasihnya mencari sanggahan agar tubuhnya tidak terjatuh. Tangan Baekhyun yang bebas masuk kedalam rok Nana mengelus area sensitif gadis itu dan menggeseknya secara aktif. Membuat Nana menggerang tertahan disela ciuman panas mereka.
🍓🍓🍓
———
Gue berenti didepan rumah Nana. Ini pertama kalinya sejak gue tau kabar kalau dia pergi ke Thailand. Tidak banyak perubahan dari rumahnya yang dulu dan sekarang.
Gue menunggu lama. Untuk memastikan kalau dia masih tinggal disini. Gak banyak keluarga Nana yang tinggal di kota ini. Itu ngebantu gue untuk ngeyakini bahwa gadis itu masih tinggal dirumah itu.
Tiga jam gue nunggu di dalam mobil.
Gue ngeliat Nana keluar dari mobil hitam yang terparkir. Rasanya seperti menunggu kembang api di malam tahun baru. Ada rasa meletup-letup karena akan berganti lembaran baru.
Tapi...
Itu cowok siapa?
———
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Word [Byun Baekhyun] • ON GOING
Fiksi PenggemarByun Baekhyun CEO muda dari Prive Architecture. Seorang pemuda yang karismatik, memiliki paras tampan dan juga senyum yang menawan. Siapa yang tidak terpesona, bahwa saat dia melakukan hal konyol pun tetap terlihat sempurna. Namun, Baekhyun belum be...