Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatianku yang sedang sibuk membalas pesan dari grup chat teman-temanku di Indonesia.
"Sibuk sekali, sampai aku datang saja kau masih sibuk berhadapan dengan benda itu."
"Sebentar Kyu, aku sedang membalas pesan temanku yang di Indonesia."
"Jadi kau tetap tidak mau ikut denganku ke Singapore dulu dan memilih langsung ke Jakarta?" sambil menjatuhkan tubuhnya di sampingku.
"Tentu, aku kan belum pernah bertemu mereka secara langsung, selama ini kami hanya berkomunikasi lewat pesan ataupun video call."
"Tapi kan kalian masih bisa bertemu saat aku konser di Jakarta hari minggu," masih tetap mempertahankan keinginannya dan jangan lupa, dia bicara sambil mempoutkan bibirnya. Aku yang melihat itu langsung gemas dan spontan menarik bibirnya.
"YA! Sakit. Kau jahat sekali sih, bagaimana kalau bibirku jadi maju seperti bibir donald bebekmu itu," dan aku hanya tertawa kencang.
"Sini aku lihat, mana yang sakit? Maaf yaa, habis aku gemas sekali. Mau bagaimana lagi?" sambil masih berusaha menghentikan tawaku. Kedua pipinya yang terlihat bulat, semakin terlihat bulat saat aku memegang kedua pipinya sampai bibirnya hingga membentuk huruf O . Kukecup bibirnya perlahan. "Nah, sudah tidak sakit lagi kan? Sudah sana mandi, pasti kau belum sempat mandi kan usai latihan tadi, hanya mengganti kaosmu saja. Kau bau keringat, aku mau siapkan makan malam dulu."
"Aku yang berkeringat seperti ini kau suruh cepat-cepat mandi. Tapi kalau aku bekeringat malam hari di tempat tidur, kau malah semakin erat memelukku" jawabnya dengan smirk andalan di wajahnya. Dan jangan lupa, sudah seberapa merah wajahku saat ini.
"YA! Tidak perlu di bahas. Sudah sana cepat mandi supaya hilang otak mesummu itu," aku langsung pergi meninggalkannya ke dapur, sebagai peralihan dari rasa maluku.
"Jangan lupa, aku minta jatah nanti malam dan aku pastikan kau akan memelukku lagi saat badanku basah oleh keringat," masih terdengar suara teriakannya dan tawa kencangnya.
Ah, aku belum cerita ya siapa aku dan siapa suamiku yang otaknya cerdas namun mesum itu.
Ya suamiku ini adalah seorang public figure, tepatnya sebagai penyanyi. Ia adalah magnae di boy group Super Junior, namanya yang sudah sangat terkenal seantero Korea bahkan sudah mendunia. Kami sudah menikah hampir dua tahun lamanya. Dan kami merupakan teman sejak kecil bahkan mungkin sejak pertama kali mengenal kata, karena orang tua kami yang memang bersahabat. Tapi kami berpisah lama karena saat aku kelas satu sekolah dasar, ayah mendapat tugas ke Indonesia dan baru kembali lima tahun kemudian. Ayahku adalah seorang diplomat. Kami sempat kembali bertemu dan aku pun bersekolah di sekolah yang sama dengannya. Tetapi saat tahun terakhir Junior High menjelang kenaikan ke kelas dua, aku harus kembali berpisah. Ayahku saat itu kembali mendapat tugas ke Indonesia. Dan lagi-lagi saat aku kembali ke Korea, aku masuk ke sekolah yang sama dengannya. Aku satu tingkat dengannya. Dan saat itu adalah terakhir kalinya kami berpisah. Sampai akhirnya ia menyatakan perasaannya kepadaku, kami hanya sebagai sahabat. Jadi, semua usaha dan perjuangannya selama masa masa sulit awal masuk sebagai member terakhir Super Junior, kecelakaan yang membuat dirinya koma sampai akhirnya ia sukses seperti sekarang.
Saat aku meletakkan piring di meja, Kyuhyun sudah selesai mandi dan berjalan kearahku.
"Sayang sudah selesai belum, aku sudah lapar," rajuknya sambil tangannya bergerak mencomot potongan telur gulung di meja. Dan secara bersamaan tanganku bergerak memukul tangannya. "Ya! Kenapa memukulku?" tanyanya
"Kau sudah cuci tangan belum? "
"Tanganku masih bersih, kan aku baru selesai mandi"
"Tapi kau juga sudah banyak menyentuh benda-benda lain, memangnya kau tidak memegang gagang pintu saat buka pintu kamar mandi dan pintu kamar kita?" ujarku menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Story
RomanceKisah manis yang tidak luput dari pertengkaran-pertengkaran kecil dalam sebuah hubungan.