Part 1

81 8 2
                                    

     Pernahkan kalian menyukai seseorang? Sudah pasti, kita pernah merasakannya. Tapi, apakah pernah kalian menyukai seseorang dan seseorang membalas perasaan kalian? Pasti ada. Tapi, mengapa aku tidak pernah merasakannya. Setiap kali aku menyukai seseorang, seseorang itu malah balik membenci. Tapi aku tetap gigih untuk mendapatkan cinta sejatiku itu

***************

         Rasa kesal menghiasi wajah cantiknya, dia itu merasa bingung kepada mamanya.

  "Sayang, kamu harus dateng ke pesta acara ulang tahunnya anak mama ya, ok, nggak ada penolakan, kamu cepet berganti pakaian, mama tunggu dibawah," sambil tersenyum simpul kepada putri tunggalnya.

     "Hufftt, membosankan," dia menghembuskan nafas kesalnya.

      Dia terpaksa untuk menuruti perintahh mamanya.

                       🍃🍃🍃

        Rumah yang megah dengan desain yang elegan bercat putih dan abu-abu terlihat menawan menyambutnya, apalagi didalam rumah tersebut sedang diadakan pesta dan bisa dibilang pesta besar untuk semua undangan orang-orang terhormat.

      "Hay, akhirnya kalian datang juga," kata seorang laki-laki paruh baya sekitar empat puluh tahunan tersenyum manis ke arah papa dan mamaku.

       "Ini anak perempuanmu, Mon?" kata seorang wanita yang berada disamping pria tadi sambil menunjuk ke arahku.

    " Iya, perkenalkan namamu, sayang ke teman mama," sambil memegang bahuku.

      "Perkenalkan tante dan om namaku Melody Ayra Rahardian," sambil bersalaman kepada pria dan wanita paruh baya tersebut.

  
      "Nama saya Jordan dan ini istri saya namanya Elisa," sambil tersenyum ramah dan memeluk pinggang istrinya itu.

      "Wah, kamu cantik sekali,Mel," Elisa mengusap rambut panjangnya yang tergerai.

      "Kalo begitu ayo kalian masuk dan nikmati makanan yang telah kami sajikan," kata Jordan untuk mempersilakan mama dan papaku.

      "Melody, kamu temuin anak om ya, dia sedang bermain piano diatas, memakai setelan jas putih sepadan dengan gaunmu yang berwarna putih, om berharap kamu suka kepadanya," sambil tersenyum manis dan memeluk bahu Elisa yang berada disamping.

     Aku hanya mengangguk.

     "Ayahnya tampan, ibunya cantik, bagaimana dengan anaknya? Masa berharap aku suka padanya?" gumamnya di dalam hati.

       Saat Melody menaiki tangga, banyak pasang mata yang menatapnya kagum, ada yang berkata samar-samar tapi Melody masih bisa mendengarnya.

      "Itu anaknya Sanjaya sama Monna kan?"

      "Iya, iya, cantik banget ya, yang mau dijodohin sama anaknya Jordan dan Elisa, cocok banget"

       Dia benar-benar dibuat pusing dengan kata-kata mereka tadi, bagaimana tidak, dia mendengar kalo mama dan papanya akan menjodohkan Melody kepada orang yang mungkin belum dikenalnya.

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang