[Kang Daniel & You]
Q : Yongguk bilang, top35 selain member Wanna One kurang bersemangat saat latihan buat final konser. YMC bilang Wanna one bakal tampil sebagai grup, unit dan solo di konser. Gimana menurut kalian?
KRIIING
"Halo?"
"Yak, mengapa suaramu begitu?" Tanyanya dengan nada khawatir dari ujung sana.
"Memangnya suaraku kenapa?"
"Suaramu serak. Kau sakit?"
"Ah itu, aniya. Aku tidak sakit."
"Terus, kenapa suaramu serak?"
"Aku tidak tau."
"Heol, jangan berbohong padaku."
"Baiklah, baiklah aku flu."
"Hmm... Sudah kuduga. Aku kan sudah bilang jangan makan es krim terlalu banyak, kemarin. Cuaca sedang tidak bagus. Dan kau tidak mendengarkanku sama sekali. Lihatkan akibatnya, kau jadi sakit kan sekarang."
Aku tertawa.
"Yak, Kang Daniel. Aku hanya kena flu biasa. Kenapa kau panik sekali, serasa aku mengidap penyakit yang berbahaya saja."
"Yak, jangan berkata begitu bodoh. Aku khawatir dengan keadaanmu. Memangnya salah kalau aku mengkhawatirkan kondisi pacarku sendiri?"
Aku tersenyum. Sebenarnya, aku tersentuh setiap kali dia mengkhawatirkanku karena masalah sepele, ya seperti ini contohnya. Padahal aku hanya flu biasa -ya walaupun sebenarnya disertai dengan demam juga- tapi dia bersikap berlebihan. Tapi, aku suka dengan sifatnya itu. Dia itu lucu sekali.
"Hahaha, aniya. Tidak salah kok. Tapi kau lucu sekali kalau sedang begini. Jangan khawatir, aku tidak apa-apa hanya flu saja."
"Kau yakin hanya flu biasa saja?"
"Eoh, hanya flu. Kau tidak perlu khawatir."
"Kau demam kan?" Tanya Daniel dengan nada mengintrogasi.
"Aniya."
"Jangan berbohong, kalau kau tidak demam untuk apa kau membungkus dirimu dalam selimut seperti itu. Aku tau kau tidak suka memakai selimut kecuali kalau kau sedang tidak enak badan."
"Eoh? bagaimana kau tau?"
"Aku di sini, sayang."
Sambungan telefon pun terputus. Aku pun membalikkan badanku dan menemukan Daniel yang tengah menatapku jengkel di depan pintu.
"Ah, kapan kau datang?"
"Baru saja. Jimin hyung bilang kau sakit. Makanya aku langsung ke sini," Ucapnya sambil berjalan menuju tempat tidurku.
Dasar kau Park Jimin. Mengapa kau memberi tau kondisiku padanya. Habislah aku diceramahi oleh namja ini.
"Kau sudah makan?"
"Sudah, tadi Jihoon membawakanku makanan."
"Sudah minum obat?"
"S-sudah. Itu tadi aku baru minum," Tunjukku ke obatku.
"Bohong."
"Hah?"
"Kau pikir aku percaya kalau kau sudah meminum obat? Makan saja aku tidak yakin kalau kau sudah."
"Mwoya.."
Aku menatap Daniel dengan tatapan kesal. Ya, walaupun dia benar. Aku memang belum makan, karena ya namanya orang sakit pasti tidak nafsu makan kan? Apalagi kakakku, Park Jimin dan adikku, Park Jihoon juga tidak terlalu memedulikan keadaanku, ya walaupun mereka juga perhatian. Tapi, pasti mereka berfikir Daniel akan menjagaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/108367291-288-k390162.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With P101 S2
RandomAll cast belong to god, their family, and fans. gua cuma nulis apa yang mau gua tulis d sini hope you like it ^^