"Sweetheart In Your Ear With Chen" Eps 2 - Part 1/2

33 5 0
                                    

Cast : Chen EXO
Lee Haeun (You)
{Ori by me}

"Hmmm, Caramel Macchiato... Sepertinya aku teringat sesuatu."
"Teringat? Akan apa?" tanya Haeun.
"Seseorang yang menyukainya juga, sama sepertimu. Ataukah? Jangan - jangan?"
"Apa? Siapa yang kau maksud?" tanya Haeun lagi.
"Seharusnya tidak secepat ini. Seharusnya masih lama aku harus mengetahuimu. Ini tidak boleh terjadi. Kau sangat mirip dengan seseorang. Suaramu & minuman favoritmu. Ah, bagaimana ini? Apakah aku harus mengetahuinya secepat ini?"
"Apa?! Secepat ini?" Haeun panik dan menggigiti kuku kecilnya.
Sementara Chen gugup dan bingung dengan apa yang terjadi. Ia hanya menatap kosong dan tidak percaya pada kru kamera dan staf yang lain.
"Apa aku terlalu pintar menebak?" ujar Chen lagi yang membuat kru acara juga gugup dan bingung.
"Apa yang kau katakan? Moonlight apa kau tau identitasku yang sebenarnya?" tanya Haeun penasaran.
"Taukah? Tau tidak ya? Apa yang aku katakan? Apa aku benar - benar mengetahuimu?" jawaban Chen sangat membuat Haeun serta para kru di sisi mereka.
"Kau. Jangan bilang kau hanya mempermainkanku?"
"Benarkah? Apa aku terlihat seperti itu?"
"Ahh, Moonlight-ah! Kau benar - benar! Aku sangat terkejut, bagaimana mungkin kau bisa tau identitasku saat pertama kali kita berbicara. Para kru pun juga bingung. Ahh, kau ini memang! Waah.. Hahaha" ucap Haeun dengan sedikit emosi namun masih bisa tertawa sambil tidak percaya.
"Hehe, maafkan aku Sunshine-ah. Aku sudah membuatmu terkejut. Staf semua, aku juga minta maaf." Chen terkekeh geli karena semua masuk perangkapnya.
"Tapi seseorang yang menyukai minuman itu aku benar - benar mengenalnya." ungkap Chen.
"Benarkah? Siapa dia?"
"You are my Sunshine..." senyuman manis mengembang di bibir Chen. Ia sedikit malu akan apa yang dia katakan.
Blush! Pipi Haeun pun memerah seketika akibat kata - kata Chen yang mengejutkan. Haeun tersenyum malu - malu sambil menutup mulutnya.
"Ah, kau ini. Aku akan meninggalkan cafe dan menuju ke suatu tempat. Aku akan menutup teleponnya dan akan meneleponmu kembali nanti." ucap Haeun.
"Oh, baiklah. Aku juga akan pergi ke suatu tempat. Aku saja yang akan meneleponmu. Aku ingin lebih dulu mendengar suaramu nanti. Sampai nanti Sunshine."
"Sampai jumpa Moonlight."
Mereka berdua menutup telepon bersamaan dan tertawa geli.
"Aku tidak percaya aku bisa mengatakan hal itu kepada seorang wanita. Aku sangat gugup mengatakan itu namun aku rasa aku sangat nyaman bersamanya. Aku berharap akan cocok bersamanya." ungkap Chen kepada kamera & para staf.
"Bagaimana ini? Kata - katanya sungguh! Wah, bagaimana bisa PD-nim menemukan pria seperti ini? Aku merasa dia orang yang sangat menyenangkan. Orang yang aku inginkan saat ini." kata Haeun tersenyum.

Malam hari di sebuah restoran di jalanan Ansan, terlihat Haeun yang sedang mencari - cari sebuah restaurant untuk mengenyangkan perutnya yang sudah meminta diisi. Berbagai menu di berbagai restaurant membuat perutnya semakin lapar.
"Hmmm, apa yang sebaiknya aku makan ya?"
"Aku ingin sekali makan sundubu jjigae. Tapi apakah ada disini? Aku rasa tidak ada di daerah sini."
"Oh?!!" Haeun seketika berhenti karena menemukan sebuah restaurant yang menjual sundubu jjigae.
"Ini dia.. Ini dia.. Wah, aku tidak menyangka kalau di daerah ini ada yang menjual sundubu jjigae. Mari kita masuk." Haeun mengajak tim kameramen dan staf masuk ke restaurant tersebut. Segera setelah duduk, Haeun langsung memesan sundubu jjigae dan minuman untuknya.

"Ah, terima kasih bibi." Haeun sudah menerima pesanan makanan & minuman yang sangat diinginkannya.
"Pertama - tama aku akan memotret makanan ini dan mengirimkan pada Moonlight." Haeun langsung mengambil kameranya dan memotret makanan tersebut.

'Hidangan lezat untuk menghangatkan perutmu.'
'Selamat makan... ^^'

"Kirim!" Haeun langsung menekan tombol kirim pada ponselnya lalu tersenyum sendiri.
"Ini adalah makanan yang sangat enak. Sudah beberapa hari ini aku...."
"Oohh?!!" Tiba - tiba perkataan Haeun terputus karena ada sesuatu yang mengagetkannya.
"Moonlight menelepon! Hahaha, padahal aku ingin meneleponnya lebih dulu. Ternyata dia pria yang cepat dan menepati perkataannya." ucap Haeun kegirangan.
"Halo..." sapa Haeun pada Chen.
"Halo.. Apa yang kau lakukan? Kau sudah mulai makan?" tanya Chen.
"Belum, baru saja aku memegang sendok lalu tiba - tiba kau meneleponku."
"Ahh, lanjutkan makanmu. Tapi, bolehkah aku mengganggumu makan? Aku ingin berbincang denganmu malam ini." pinta Chen.
"Tentu saja. Aku juga ingin mendengar suaramu. Ngomong - ngomong apa yang kau lakukan sekarang? Bukankah kau bilang ingin menunjukkanku sesuatu?" tanya Haeun.
"Benar, aku sekarang sedang berada di pinggir jalan. Aku juga akan makan malam, tapi aku sedang ingin makan makanan pinggir jalan. Oh, aku akan mematikan telepon ini, bagaimana kalau kita memulai video call? Aku ingin menunjukkan beberapa makanan yang ku temui di pinggir jalan."
"Baiklah, aku juga ingin melihatnya." kata Haeun.
"Aku tutup yaa. Daaah.." Chen mengakhiri perbincangan mereka di telepon.
"Daah.." Haeun menjawabnya dan juga mematikan teleponnya.

Tbc~~

FF "Sweetheart in Your Ear With Chen"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang