Menyesal?

19 0 0
                                    

06.35 a.m.
Selasa, 23 April 2017.

Udara pagi menyambut manusia manusia yang bangun di pagi ini, dan di pagi ini Annetta sudah sampai di sekolah.

Annetta menjalankan kakinya ke arah lapangan, dan hanya duduk di pinggir dengan tatapan yang kosong.

Tatapan kosong....tatapan masa lalu yang membuat Annetta berhenti mengikuti perlombaan basket.

Kring!

Bel masuk sekolah berbunyi, membuat Annetta beranjak pergi dari tempat yang ia duduki.

Annetta berjalan dengan santai, ke arah kelasnya, sebelum seseorang menghalangi jalannya.

"Annetta"

"Misi bisa?"

"Saya mau minta maaf ke kamu"

"Pak Diori, bel udah bunyi dan saya harus masuk kelas, bapak gak mau kan saya makin benci sama bapak, karena bapak ngalangin jalan saya dan saya kena hukuman sama guru karna telat masuk?" suara Annetta makin mendingin, dan tatapannya makin terlihat ada rasa benci disana.

Sedangkan Diori berfikir dan meminggir membiarkan Annetta berjalan menjauh dari dirinya.

'Astagaa, gue tau ini salah gue, tapi apa sih susahnya maafin gue?' kini batin Diori mulai merasa sesak.

****

Jam pelajaran mulai berjalan, walaupun tak semua murid menikmati.

"Ta!" panggil Kia yang tepat di sebelahnya

"Kenapa?"

"Itu, gue gak bisa Ta ikut lombanya" suara Kia mulai melemas.

"Loh kenapa? Kalo bukan lo siapa dong yang jadi capten" tanya Annetta panik.

"Lo Ta, gue gak bisa ikut Ta, dan cuma lo yang jadi harapan sekolah" ucap Kia memohon.

"Tapi Ki, kenapa?"

"Gue ada acara keluarga, jadi gue gak bisa main basket"

"Gue gak mau Ki"

"Ta please"

Annetta hening tak berkata lagi, entah apa yang dia pikirkan, yang pasti masih ada trauma di dalam hatinya.

Kring!

Bel istirahat berbunyi membuat kelas yang hening menjadi ramai, membuat kelas menjadi sepi.

Sedangkan Annetta pergi dengan cepat ke rooftop sekolah, dan hanya menatapi pemandangan, dengan keheningan yang menyelimutinya.

'Apa gue harus ikut lomba lagi?' hati dan logika Annetta beradu kencang, logikanya ingin ikut dalam perlombaan tapi hatinya bilang tak seharusnya ia ikut pertandingan lagi.

"Hei!" suara seorang laki laki yang ia kenal terdengar dari belakang tubuh Annetta.

Annetta hanya diam, dan tak sedikitpun berniatan untuk menengok ke belakang karna dia sudah tau, siapa orang yang memanggilnya.

"Annetta"

"Tolong pergi dari sini, dan jangan panggil nama saya!"

Air mata. Mulai menetes karna mengingat kejadian dahulu kala.

"Tolong, apa gak bisa kita bicara baik baik?" tanya Diori dengan lembut.

DiAnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang