Ps : awas typo bertebaran dimana mana
•
07.15 a.m.
Senin, 15 April 2017.Tepat hari ini Annetta melangkahkan kakinya keluar kelas dan menuju lapangan, untuk mengikuti pelajaran olah raga.
"Ta, gurunya guru baru loh" kata Kia.
"Oh" jawab Annetta singkat.
"Ta, gue jadi sahabat lo udah lama, lo masih sama aje ye, jawab singkat singkat" omel Kia.
"Kia, emang gue harus jawab panjang panjang?"
"Enggak sih"
"Yaudah"
"Auah Ta, males gue sama lo"
"Dih, ngambek"
"Kaga udah ayo, tar di marahin loh sama gurunya"
"Ya"
Annetta dan Kia sampai di tengah lapangan, mereka baris, dan Annetta sengaja mengambil barisan paling belakang.
"Pagii, saya Curthbert Diori Dominique kalian bisa panggil saya Diori"
"Gak ada pertanyaan lagi?" sambung Diori.
Sedangkan murid murid hanya diam tak ada yang mengeluarkan suara.
"Oke, karna saya masih baru, saya mau liat kalian main basket, kita coba yang perempuan dulu ya, bagi dua tim sekarang"
Anak anak perempuan sibuk untuk berbagi tim kecuali Annetta dan Kia.
Mereka hanya menunggu dengan santai sambil mengobrol sampai anak anak perempuan yang lain selesai membagi tim.
"Kalian berdua!" panggil Diori.
Annetta dan Kia yang merasa melihat ke hadapan yang memanggil.
"Ya?" jawab Annetta dengan nada bertanya.
"Kalian kenapa gak ikutan bagi tim?" tanya Diori lagi.
Annetta yang mendengar pertanyaan Diori malah menghadap ke arah Kia dan memberikan kode untuk menjawab pertanyaan Diori.
"Kami gak butuh untuk mencari tim"
Kia berjalan lagi ke arah Annetta dan anak anak lain menarik mereka berdua.
"Heh Annetta, kamu di tim aku ya" ajak Jovania pada Annetta ke tim pertama.
"Iya" jawab Annetta.
Annetta sudah mendapat tim pertama, dan tentu Kia akan masuk ke tim kedua.
"Oke udah siap semua?" tanya Diori yang sudah memegang bola basket di tengah lapangan dan di tengah tengah dua tim.
Semua hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Diori sang guru.
"Oke, satu" aba aba dari Diori di mulai.
"Dua"
"Ti......ga"
Bola pun di lempar dan permainan di mulai.
****
Tak butuh waktu lama untuk Kia atau pun Annetta memasukkan bolanya ke dalam ring.
Mereka memang sudah dua sejoli yang sama sama jago bermain basket, maka itu dia di pisah di dua tim agar adil (katanya).
"Prittttttt" Diori meniup pluitnya.
Suara pluit sudah terdengar tanda permainan sudah selesai.
"Oke, kali ini tim pertama yang menang" umum Diori.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiAn
Romantizm"Cinta itu tumbuh secara perlahan, Cinta tumbuh dengan sendirinya, jangan dipaksa biarkan semuanya berjalan dengan sendirinya, waktu akan terus berjalan, waktu tak akan berhenti dan tak akan habis" ♥