Ini adalah hari ke 5 setelah Jung Yunho sadar dan berhasil melawan masa kritis nya. Wajahnya yang pucat kini sudah mulai berangsur-angsur berubah menjadi lebih segar dan cerah. Walau hanya mampu terbaring di ranjang rawatnya, Yunho merasa jika ia cukup terhibur karena seseorang selalu menemaninya tanpa mengenal lelah.Pria itu tampak tulus dan senantiasa merawatnya. Membuat sebuah perasaan aneh mulai menggelitik hatinya. Namun, ia tidak tahu mengapa ia menjadi seperti ini.
Dan sempat terlintas...
Apakah benar ia pernah memiliki hubungan khusus dengan pria cantik ini?
Jujur... Ia masih bingung...
Jika benar... maka... ia yakin jika dulu ia adalah seorang gay.
Lalu... bagaimana bisa?"Jae..." mendengar namanya di panggil membuat Jaejoong langsung menghentikan aktivitasnya mengupas kulit apel yang berwarna hijau muda. Lalu mata doe nya ia alihkan menatap Yunho yang terus memanggilnya.
Beberapa detik kemudian Jaejoong tersenyum tipis lalu segera menghampiri Yunho.
"Ada apa Yunho?"
"Apa kau tidak lelah? Sebaiknya kau beristirahat saja Jae. Aku sudah tidak apa-apa kok." Jaejoong kembali tersenyum, lalu mengusap puncak kepala Yunho pelan.
"Sungguh akupun tidak apa-apa Yunho. Baiklah... sekarang saatnya makan buah. Kau harus cepat sembuh. Mana enak kalau kau terus terbaring disini selamanya. Hahaha..." Jaejoong tertawa renyah membuat Yunho tidak tahan ingin menyunggingkan senyumannya juga. Sungguh... senyuman dan tawa Jaejoong membuat hatinya selalu menghangat dan nyaman.
Dengan pelan Jaejoong membantu Yunho untuk duduk dan bersandar pada bantal yang telah ditata sebagai sandaran Yunho. Lalu jari kurus itu mengambil sebuah piring yang telah berisi buah Apel yang terlihat sangat segar dan menggiurkan.
"Nah... buka mulutmu." Yunho hanya mengangguk dan membuka mulutnya. Menerima tiap suapan buah yang diberikan oleh Jaejoong.
Sembari menunggu Yunho untuk mengunyah, Jaejoong sempatkan diri untuk mematikan ponselnya yang terus berdering. Hal tersebut membuat Yunho bingung, mengapa Jaejoong mengabaikan panggilan telepon itu. Kalau saja si penelpon membawa kabar penting.
"Uhm Jae... mengapa kau tidak mengangkat telepon nya? Mungkin itu dari orangtua mu?" Jaejoong hanya bisa mengehela nafas pelan lalu menatap wajah Yunho yang penuh tanda tanya.
"Bukan hal yang penting. Hm... sepertinya kau benar-benar lupa jika aku adalah seorang yatim piyatu." Jaejoong tersenyum getir membuat Yunho merasa tidak enak karena telah bertanya tentang hal yang sensitif seperti ini.
"Maafkan aku Jae. Aku tidak ingat." Jaejoong tersenyum tipis lalu menyuapi Yunho dengan sepotong apel terakhir ke dalam mulut Yunho.
"Tidak apa-apa Yunho. Itu adalah masa lalu."
"Hm... setelah kau berpisah denganku, apakah kau masih sendiri? Dan bagaimana bisa aku dan kau... uhm..."
"Berpacaran maksudmu?" Yunho mengangguk pelan sambil memperhatikan Jaejoong yang mulai menceritakan tentang kisah cinta antara dirinya dan Jaejoong.
"Ceritanya sangat panjang Yun. Aku tidak yakin kau bisa menerima semua cerita dariku. Mungkin kau akan menganggap jika aku adalah seorang pendelusi. Tapi pada faktanya kita memang telah lama menjalin kasih. Namun Tuhan tidak memberikan izin untuk kita bersama maka dari itu kita berpisah." Yunho terdiam mendengar penjelasan dari Jaejoong. Namun ia tidak tahan jika rasa penasarannya belum sepenuhnya terjawab.
"Apakah kita saling mencintai? Uhm maksud ku... Apa aku benar-benar mencintaimu dulu?" Air liur Jaejoong langsung tercekat karena mendengar pertanyaan yang mungkin sangat menyakitkan baginya. Namun Jaejoong berusaha agar tidak menetes kan air matanya yang kini mulai berembun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (END) ✔
Hayran KurguMain Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong & Shim Changmin Genre : Romance, Yaoi, Drama, Hurt-Comfort, Fanfiction (Fiction/ cerita fiksi) Rate : M-NC17 Warning : Yaoi/BL, Typo, MPREG, No Bash, NC scene, Don't like Don't read, Underage not allowed. Summary...