Buat yg request babang Renzo dijadiin cerita, jujur aja sebenarnya saya paling ga bisa bikin cerita dgn tokoh pria yang perfect, kebanyakan pria2 di cerita saya itu otaknya rada kurang 3 tetes. Sebut aja si unik Josh, si mesum Mike, si penjahat kelamin Bill atau si ngeselin Doddie, eh maaf yg terakhir bukan pemeran utama ya. Ada kesenangan sendiri pas ngetik manusia2 kurang 3 tetes itu. Dan tokoh Renzo di "decision" itu... Well pria lurus, baik2 yg otaknya masih ada di tempatnya. Jadi di cerita ini, saya bikin Renzo agak2 brengsek sedikit, gpp ya, maaf buat penggemar babang Renzo yg perfect hehehe. Ini dikarenakan demi kelancaran saya mengembangkan cerita.
Ok, cukup sekian kata pengantar dari saya.
Makasih, semoga suka ✌😁Kali ini gak pake salam mesum hihihi
Renzo POV
Katakanlah aku pria muda yang sukses dalam berkarier. Wait, usia 35 masih masuk dalam kategori muda tidak ya?
Aku bekerja sebagai konsultan di perusahaan oil company. Sukses dalam berkarier, belum tentu sukses dalam hal lain. Kalian pasti sudah tau yang ku maksud kan?
Dalam urusan percintaan, sebenarnya aku tidak mau membahas masalah ini karena terlalu menyakitkan untuk di kenang, tetapi karena chapter 1 ini judulnya sepenggal kisahku, jadi dengan terpaksa akan aku bahas.
Ketika aku sudah menemukan perempuan yang menurutku berbeda dan spesial. Yang mana aku sudah yakin akan pilihanku, tapi ternyata rencana manusia itu tidak seindah rencana Tuhan.
Mantan tunanganku itu menikah dengan sahabatku dari kecil, si player Bill. Aku selalu menyebut Bill player karena nyatanya seperti itu.
Tidak ada perempuan yang tidak jatuh akan pesona Bill.
Mantan tunanganku, sebut saja namanya Davina, kalau di samarkan mungkin aku akan mengatakan sebut saja namanya Mawar atau Wati.
Dirinya adalah perempuan yang berbeda, dia tidak jatuh akan pesona Bill, Davina hanyalah salah satu korban one night stand Bill. Dirinya hamil, si player Bill meninggalkannya dalam waktu lama, mereka kembali bertemu dan akhirnya malah menikah.
Sedih? Tentu saja, sedih karena aku kehilangan sosok perempuan yang selama ini aku idamkan, perempuan yang berbeda.
Tapi aku bahagia untuk mereka, khususnya Bill. Dirinya akhirnya kemakan prinsipnya sendiri, yang mana anti komitmen, tidak mau menikah, tetapi Davina bisa membuat Bill berhenti menjadi player.
Sejak putusnya pertunangan kami, hubunganku dengan mereka masih terjaga dengan baik, karena kami bekerja dalam perusahaan yang sama.
Bill adalah wakil direktur dan Davina adalah sekretarisnya.
Dan kami sering berkumpul ketika weekend, terkadang di rumah mereka, atau mereka mampir ke apartmentku bersama Dimas, anak mereka.
Setahun berlalu sejak mereka menikah. Terkadang Davina masih menatapku dengan pandangan yang ku tangkap sebagai pandangan iba, mungkin dirinya tidak enak memutuskan pertunangan kami, tapi aku harus berbuat apa? Mencintai seseorang kan tidak harus memiliki.
Dan sungguh, aku benar-benar bahagia untuk mereka.
Terkadang aku selalu berpikir, apa aku harus menjadi seorang player atau pria brengsek seperti Bill agar mendapatkan perempuan dengan mudah.
Entahlah, apa yang aku jalani selama setahun belakangan ini bukanlah bentuk dari keputusasaanku. Aku menjadi pria yang mempunyai sifat berbalik dari sifat asliku.
Tapi... Jujur aku tidak ingin mengikuti jejak player Bill. Levelku mungkin masih amatir.
Well, inilah kisahku, semoga kalian masih suka dengan perubahan diriku yang baru.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mood booster
RandomBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 2017