Part 15 - New Classic

3.8K 374 26
                                    

Hampir satu minggu Irene menyandang status sebagai kekasih Oh Sehun, pria dengan berjuta kaum hawa sebagai pengagumnya. Selama itu pula setiap pagi panggilan telepon dari Sehun seperti alarm untuk bangun dan berangkat ke kantor, juga pengantar tidur di malam hari. Kadang juga Sehun menyempatkan diri untuk mengirim pesan untuk sekedar mengingatkan Irene makan siang saat jam istirahat kantor. Rasa-rasanya Irene seperti mimpi. Memiliki kekasih yang usianya terpaut dua tahun dibawahnya dan jangan lupakan status kekasihnya itu sebagai idol group yang namanya sudah santer terdengar seantero dunia. How lucky she is! Kalaupun ini mimpi, Irene tidak akan sudi untuk bangun atau akan mencakar habis orang yang membangunkannya dari mimpi yang sangat berharga.

Seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini Irene terbangun karena suara Sehun yang memanggil-manggil dirinya untuk segera bangun. Bukan karena Irene sudah mengangkat panggilan lelaki itu dan mengaktifkan mode loudspeak, melainkan memang dengan sengaja ia menjadikan suara Sehun sebagai nada dering khusus untuk panggilan masuk.

"Hmm.." Gumamnya masih dengan mata tertutup.

"Kau masih tidur? Ini sudah jam berapa Irene? Apa kau tidak berangkat ke kantor?"

Pertanyaan beruntun Sehun membuat Irene mendengus kesal sehingga memaksakan kelopak matanya untuk terbuka.

"Hari ini aku masuk jam 10, Tuan Oh Sehun yang digilai banyak wanita." Terdengar kekehan Sehun dari seberang.

Setelah semalam Divisi Irene lembur sampai pukul setengah dua belas malam, sang manager memberikan toleransi kepada Irene dan rekan-rekannya untuk masuk jam 10.

"Tapi kau senang kan punya kekasih sepertiku?"

"Ya ya ya aku sangat senang. Kau puas?"

"Bangunlah dan mandi. Tidak baik wanita belum bangun jam segini."

"Kata siapa? Kalau aku mandi sekarang nanti berangkat aku tidak segar lagi. Lebih baik mandi sebelum berangkat."

"Paling tidak kau sarapan dulu Bae Irene."

"Iya aku akan sarapan setelah kau menutup teleponmu."

"Kalau begitu beri aku morning kiss dulu baru kututup teleponnya." Irene memutar bola matanya malas. Selalu, hampir setiap hari Sehun seperti itu. Jangan-jangan dia menelepon Irene hanya untuk meminta morning kiss? Heol~

"Muach! Sudah kan? Sekarang tutup teleponmu dan aku harus segera sarapan karena cacing di perutku sudah teriak minta diberi makan."

"Hahahaha baiklah aku akan menutup teleponnya. Selamat beraktifitas kekasihku."

Suara kecupan dari Sehun diakhir panggilan membuat Irene tersenyum dengan semburat merah muda di kedua pipi tirusnya.

***

"Bagaimana rasanya menjadi kekasih Oh Sehun, hm?" Tanya Wendy.

Irene, Wendy, dan Taehyung sedang menikmati waktu istirahat mereka di sebuah kedai makanan yang letaknya persis disebelah kantor tempat mereka bekerja. Taehyung yang sudah tahu tentang hubungan Irene dan Sehun tidak terkejut sama sekali mendengar pertanyaan yang baru saja keluar dari bibir mungil Wendy. Lelaki dengan suara yang sangat khas itu memilih untuk menguraikan perasaannya pada Irene secara perlahan. Taehyung sadar kalau mereka lebih pantas dapat gelar sahabat dibanding kekasih. Irene sempat merasa bersalah, tapi dengan sikap dewasanya Taehyung menjelaskan bahwa dia baik-baik saja, tidak perlu ada yang disalahkan atau merasa bersalah.

"Mulai sekarang kau bisa cerita apapun padaku. Aku siap menampung segala keluh kesahmu, menjadi 'tempat sampah' untuk semua kabar baik atau buruk darimu."

[✔] Married an IdolWhere stories live. Discover now