❄ 04 - Sehun dan Soekarno

919 180 53
                                    

Sekarang Hari Sabtu. Aku lagi membersihkan halaman di belakang rumah bersama Ayah. Rumputnya udah panjang-panjang, padahal baru dipangkas minggu lalu.

Niatnya aku mau mengambil air minum di dapur karena di suruh Ayah, tapi Mbok Pi bilang kalau ada tamu yang menungguku di ruang tamu. Aku tanya dia siapa, dan Mbok Pi bilang;

"Katanya An ... Andi, eum Andi Garpi atau Garpil ya, kalau gak salah? Mbok lupa, Non, namanya susah, sih."

Aku tertawa, apalagi melihat tampang serius Mbok Pi tadi, "Andrew Garfield kali, Mbok." Mbok Pi membenarkan dengan semangat. "Ya udah, Mbok bawain Ayah minum ya, aku mau temuin dia dulu."

"Enggih, Non."

Aku berjalan menuju ruang tamu. Dan di sana sudah ada Andrew Garfield kw yang sedang berdiri mengamati akuarium.

"Andrew Garfield lagi sepi job, ya? Tumben mampir kesini." candaku, berdiri di sebelah Sehun dan ikut mengamati dua ikan yang asik kesana-kemari. Ikan Koi jenis Koi Oranda dan Buble Eyes.

Sehun menoleh padaku. Menjepit leherku, dan mengetuk kaca akuarium, "iya nih. Soalnya aku nggak bakat buat nahan kangen." Aku sudah tersenyum saat dia melanjutkan, "sama Mugi. Dia kok makin berisi, ya?"

Kamu kesal nggak kalau jadi aku? Aku sih kesal. Soalnya Mugi itu nama ikanku yang Buble Eyes. Masa aku kalah sama ikan?

"Liat, tuh, kantung matanya makin gede

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liat, tuh, kantung matanya makin gede. Dia pasti abis disakitin Edo."

"Siapa Edo?"

"Itu si Koi."

Aku mencubit tangannya. Jelas Koi Oranda yang kupunya itu namanya Lopi dan kedua ikanku betina. Sehun emang suka asal kalau nyeletuk.

"Mau minum apa?" tawarku.

"Nggak usah repot-repot, jus jeruk aja." balas Sehun sambil duduk di sofa.

"Air putih, mau?"

"Boleh. Tapi pake jeruk."

Aku pengen cubit tangannya, tapi udah tadi. Lalu aku pergi ke dapur buat bikin dua gelas jus jeruk. Satunya buat aku.

Saat aku balik ke ruang tamu, Sehun lagi buka buku paket Sejarah bekas belajarku semalam yang lupa kusimpan. Aku menaruh dua gelas jus jeruk di meja, terus melongok apa yang Sehun baca.

Proklamasi.

"Kamu tau gak apa bedanya aku sama Soekarno?" tanya Sehun sambil menunjukanku foto Soekarno.

Aku pengen jawab kalau Soekarno berani ngelawan penjajah, sementara dia kabur pas ketemu capung, tapi aku pengen tau apa jawaban dia. Jadi aku menggeleng.

Habis menyerahkan buku itu padaku, Sehun langsung berdiri. "Kalau Soekarno," dia berdeham sambil sok membenarkan kerah kemejanya. "Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia!" ujarnya membara dengan telunjuk terangkat tinggi.

Melihat tingkahnya yang sok iya itu gak bisa bikinku buat gak senyum. "Kalau kamu?"

Sehun melirikku sambil tersenyum aneh. Aku curiga kalau kalimat yang mau dia katakan bakal lebih aneh lagi. "Kalau aku.... Beri aku satu wanita maka akan kubuat sepuluh pemuda! Hahaha."

Jujur, saat itu aku pengen banget ketawa kenceng sambil nimpuk Sehun pakai bantal sofa. Tapi gak jadi, gara-gara ayah yang tiba-tiba muncul di depan pintu sambil bawa gunting rumput.

***

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!^^

CheesyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang