"BAAAAA.!!" Seperti biasa Rafka selalu membuat Shofia kaget jika bertemu denganya ,
"Aaaaaa...." dan seperti biasa shofia menutup wajahnya dan jongkok.
"Hahahahaha" suara rafka terdwngar sangat kencang membuat seisi ruangan berada di dalam suaranya.
"Ishhh, kamu tuh kebiasaan banget ngagetin orang ya!" Shofia marah kepada rafka dan langsung pergi dari hadapan rafka.
"Haha, ehh jangan marahh shof, aku cuma bercanda aja , "
"Tau ah, kamu mah bercanda nya keseringan , bikin jantung orang hampir mau lompat tau gak?"
"Itu mah mending shof baru hampir, nah kamu? Udah bikin hati dan jantung aku pindah ke hati dan jantung kamu," pipi shofia memerah
"Cie.. blushing" dan rafka menggoda shofia
"Ihh..enggak"
"Iya ahh"
"Gak"
"Ya"
"Gak"
"Enggak"
"Iya""Nah loh, barusan bilang iya? Haha"
"Tau ah Rafka mah gitu," shofia membalikkan tubuhnya sehingga kini posisinya membelakangi rafka.
"emm, yaudah deh iya shof, oh iya gimana udah ada hasil kamu diterima masuk universitas di oxford?" rafka teringat dengan ujian yang dilakukan shofia untuk mengambil beasiswa di university of oxford di inggris
"mm... udah." shofia menjawab dengan singkat
"gimana hasilnya?" tanya Rafka sebenarnya berharap shofia diterima di universitas tersebut , namun ia tidak ingin bila jauh dari shofia.
shofia membalikka badannya , kemudian tersenyum dan tiba tiba memeluk rafka "Ini kamu liat sendiri" ucapnya sambil menyerahkan selembaran kertas dari tasnya.
rafka melihat dan membacanya , ia membulatkan matanya "beneran? kamu... kamu keterima? aaaaa shofiaaa selamat yaa, alhamdulillah keinginanmu terkabulkan" rafka bahagia melihat isi dari surat tersebut yang membuktikkan bahwa shofia diterima di universitas oxford lewat jalur beasiswa. rafka langsung memeluk kembali shofia bahkan ia sampai berdiri dan mengangkat kemudian memutar mutar shofia di pelukkannya.
setelah pelukan rafka lepaskan mereka saling memandang , tibatiba setetes air bening mengalir dari sudut mata Rafka. jujur saja rafka memang tidak ingin bila berpisah dengan shofia.
"ka..kamu kenapa? kamu gak suka aku kalau keterima? ka..kamu jangan nangis karna aku" shofia menghapus air mata dari ujung mata Rafka. dan rafka tersenyum kemudian mengusap kedua pipi shofia
"kamu tau? aku itu bahagiaaaa banget setelah mengetahui kabar ini, bagaikan dunia tau awan awan , matahari, bulan, binatang, tumbuhan dan yang lainnya seperti ikut bahagia. namun, jika kau tau . sebagian hatiku tidak rela, tidak rela untuk melepaskanmu, untuk menjauh darimu. karna aku masih ingin selalu melindungimu . aku ingin aku ada disaat kau membutuhkan, aku ingin menuntunmu menuju arah yang lebih baik, aku ingin mengajakmu mendekatkan diri kepada tuhan. aku ingin bersamamu selalu di dunia dan akhirat. namun aku bukanlah seseorang yang berhak melarangmu, aku juga bukan seseorang yang bisa menjagamu selalu, yang bisa membahagialkan mu selalu karna pada akhirnya semua manusia akan kembali kepada tuhan yang menciptakan. aku sebagai manusia biasa hanya bisa beruacap, berfikir, mencegah , merasakan, dan menjalaninya. maka akan ku relakan kau pergi untuk kembali menjadi seseorang yang hebat dimata ku, dimata dunia dan dimata allah swt."
Rafka menurunkan tangannya , kini jarak mereka menjauh , semakin menjauh sampai Rafka membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan shofia, air mata shofia mengalir terus tanpa bisa berhenti, dia mencegah Rafka pergi dengan mencekal tangannya . Rafka masih tetap diam mematung sampai shofia berkata "sejak pertama kita bertemupun ada rasa tidak ingin jauh darimu, namun aku pendam itu dan aku berusaha mengahapusnya, namun rasa rasa baru muncul, aku selalu memikirkan mu, aku selalu memimpikkanmu. ketika ku bertemu denganmu jantungku berdetak cepat, aku tau. aku suka padamu sejak awal kita bertemu, dan pada awalnya aku ingin membatalkan rencana ku kuliah di inggris . namun pikiranku berbeda pendapat dan lisan serta tindakan ku mengikuti pikiranku, karna... karna... karna aku tidak ingin kejadian itu terulang. perpisahan yang menyakitkan. perpisahan yang tidak diinginkan.. hiks hiks.... aku merasakan bahwa traumaku muncul ketika aku memikirkan tentangmu. maka inilah pilihan ku, pilihan yang mungkin yang terbaik untuk kita. ma.. maaf.. maafkan aku" shofia memeluk rafka dari belakang , kemudian rafka memutar kembali tubuhnya sehingga kini mereka berhadapan .
"Traumamu, trauma ku. hidupmu , hidupku. perpisahan pasti akan terjadi namun kita tidak tau kapan dan bagaimana itu terjadi. fadhli sudah tenang disana, kau seharusnya mendoakannya agar semua amal ibadah fadhli bisa diterima disisi allah swt. inilah jalannya shof. jalan yang sudah direncanakannya, aku ingin kau melupakan semua kejadian itu, menggantikan sosok fadhli yang dulu dihatimu menjadi aku yang berada di depanmu," air hujan dari langit menetes sedikit demi sedikit dan lama2 hujan itu menjadi besar . tanpa memperdulikkan tubuh mereka basah, shofia dan rafka masih berdiam diri.
"Jika memang begitu, tolong bawalah aku keluar dari Trauma ini , bebas dari rasa bersalahku kepada Fadhil, dan juga menerima mu dengan ikhlas di hatiku. ajari aku, tuntunlah aku untuk mengenal dunia ini, untuk mengenal kehidupan ini, untuk mengenal takdir allah. "
mereka kemudia berpelukkan "Insya allah, akan ku lakukan semampukku, dan pergilah dari bayang bayang hitam, pergi kearah cahaya. cahaya yang menunjukkan jalan kebaikkan. "
~~~~
Assalamu"alaikum , alhamdulillah ekstra part 1 udah beres. aku gak tau mau lanjut ekstra part 2 apa enggak . takutnya mau nambah ekstra part nnti gak nyambung sama alur cerita.
oh ya jangan lupa baca juga cerita ke 2 aku judulnya "Hate you?No!" atau bisa dilihat di work aku ya..
Vote , comment, share ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Traumatic
Teen FictionI'm started this is story with bismillah . aku ingin membuka lembaran baru, hidup baru, warna baru namun itu semua sulit karna bayang bayang rasa bersalahku. please Vote , Comment , follow me and share my story happy reading enjoyed .,