3.you are princess of my dream

294 23 8
                                    

Rizky terpaku sesaat dimana Anisa mengatakan jika ia juga mencarinya.
Sudah bisa di pastikan, seperti apa hati Rizky sekarang, bahkan seperti ribuan kupu-kupu hinggap di atas perutnya.

"Gue nemuin ini di tas gue. Dan gue yakin banget itu bukan punya gue tapi punya lo." jelas Anisa

"Kenapa bisa seyakin itu?" tanya Rizky

"Karena tas itu terakhir gue pake, ya pas nolongin lo,"

Rizky mengangguk mengerti, sambil kembali mengunyah bakso yang sedari tadi dipegangnya
"Terus , kenapa bisa tau nama gue?"

"Itu kan name tag di baju, jelas banget tulisannya.!" seru Anisa menampilkan sederet gigi putihnya

Rizky terkekeh sebentar, jelas lah Anisa pasti liat name tag nya, kalau nggak mana mungkin dia bisa tau nama Rizky. Rizky terlalu percaya diri jika dia berpikir kalau Anisa mencari dia sampai sebegitunya.

"Dan kebetulan banget, bisa ketemu lo disini. Teman sekampus pula." Rizky menatapi Anisa tanpa berkedip

"Sepertinya bukan kebetulan.." ucap Rizky yang sebenarnya tak menyadari akan ucapannya membuat Anisa mengerutkan keningnya heran

"Hah, apanya yang bukan kebetulan?"

"Hah, emang gue ngomong gitu ya?" Rizky menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Iya.. Eh bentar, sorry ya." dengan perlahan Anisa meraih dagu Rizky dan memperhatikan wajah Rizky dengan seksama

Dan hal itu berhasil membuat jantung Rizky berdegup lebih cepat

"Kalo makan tuh yang bener, sampe belepotan gini." ucap Anisa sambil mengusap-usap bagian bibir Rizky yang belepotan.

Rizky tak bisa menahan bibirnya untuk tidak tersenyum. Jika ini mimpi, maka dia berharap Tuhan mau menolongnya untuk tidak cepat terbangun. Dan Jika ini khayalannya saja, maka ia tak ingin tersadar begitu cepat. Seandainya saja...

---

RIZKY POV

Katakan jika aku ini bodoh, si bodoh yang menunggu bahkan mencari seseorang yang namanya saja aku tak pernah tau.

Tapi saat itu, saat dengan beraninya dia nolong aku. Disitulah aku benar-benar merasakan apa yang sering orang bilang dengan Cinta pada pandangan pertama.

Bahkan teman dan sahabatku sering mengira jika aku sudah tidak waras karena mencari wanita dalam khayalan.

Heyy, aku tidak berkhayal.

Menyebalkan bukan?.

Tapi ini hidupku , ini hatiku. Aku yang merasakannya bukan kalian..

Dan sekarang aku benar-benar bisa membungkam mulut semua orang yang mengataiku setengah gila.

Aku tidak menemukannya, tapi dia yang menghampiriku. Sungguh kebetulan yang sama sekali bukan kebetulan, bukan?.

Aku yakin jika Tuhan mempertemukan aku dan Anisa pasti ada alasannya. Apa alasannya?

Apalagi kalo bukan karena jodoh..

Percaya diri banget sih lo?

Jelas, karena itu impian terbesarku.

Setelah sekian lama akhirnya aku bertemu dengan malaikat penolongku yang saat itu juga berubah nama menjadi Putri impian-ku.

"Rizky,  koq bengong?"

Aku mengerjap kembali tersadar dari lamunanku,
Aku menoleh ke arah Anisa melihat lebih jelas wajah itu, mata itu, hidung itu, semuanya yang membuat aku tak pernah bisa melirik wanita lain.

Awalnya ku Pura-PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang