NEGERIKU SENANG BERCANDA
Ada yang rela menguras dompetnya hanya untuk seteguk kopi berlogo rambut keriting
Meski dengan itu, ia kehilangan jatah satu harinya untuk makan nasi
Tidak apa-apa, yang penting bisa bergaya dan menutup gengsiAda yang rela makan hanya sekali sehari
Uangnya ditabung buat beli buku
Sudah lupa rasanya makan enak
Yang penting pulang ke kampung nanti bisa jadi “orang”Ada yang dompetnya tebal sekali
Tetapi belanja di pasar hobinya menawar sampai bikin si penjual jijik
Ada pula yang mukanya tebal sekali
Tidak punya uang tapi kredit sana siniAda yang dengan mulianya mendidik
Hanya karena sebuah cubit, ke bui ia ditarik
Ada pula yang sekarang jadi panutan bocah-bocah cilik
Merusak moral pun boleh saja, yang penting wajahnya menarikAda perut-perut gendut berseragam yang hobinya minta uang
Persetan ada atau tidak ada surat perintah
Sekali tiup peluit, kau di tepikan
Sialnya kalau kau salah
Kau diam bayar seratus ribu, mulutmu terbuka jadi tiga ratus ribuAh, negeriku ini lucu
Mencuri kayu bakar masuk penjara tahunan
Korupsi milyaran malah diberi senyuman
Yang harusnya ada di balik jeruji besi, malah bisa sampai ke BaliSudahlah..
Itu hanya secuil kelucuan yang ada
Jangan kuceritakan semua
Nanti orang-orang tertawa
Beginilah, negeriku memang senang bercanda