TYPO HARAP MAKLUM
Lets Vote & Comments
FF Membosankan!
***
Kinal tampak melamun, diam termenung sendirian di sebuah Caffe milik salah satu temannya. Duduk menyendiri di bangku pojok Caffe sembari terus melamun memikirkan masalah yang tengah menderanya. Masalah yang begitu kompleks, membuat kepalanya pusing tujuh keliling.
"Nih, kopi pesenan loe," Kata Rica, teman Kinal yang tak lain adalah pemilik Caffe Leyona. Seorang gadis cantik berambut panjang yang cukup dekat dengan Kinal. Dia lalu duduk di bangku tepat di hadapan Kinal.
"Thanks, Ric." Timpal Kinal, melihat Rica sebentar, lalu menyesap kopi pesanannya itu sedikit.
"Loe kenapa deh? Dari tadi gue perhatiin melamun mulu. Apa ada masalah?" Tanya Rica kepo.
"Ya gitulah." Jawab Kinal singkat.
"Masalah apa? Kampus atau masalah lain? Ceritalah sama gue, siapa tahu gue bisa bantu atau setidaknya bisa sedikit mengurangi beban loe."
"Nantilah Ric, gue belum siap untuk cerita ke loe."
"Hm. Oke, nope. Kalo nanti loe udah siap cerita, loe bisa ketemu gue. Kapanpun dan dimanapun gue pasti selalu siap dengerin cerita loe."
"Hm. Thanks ya Ric."
"U'r welcome." Angguk Rica. "Yaudah, gue tinggal dulu, ada yang musti gue kerjain di belakang." Ujarnya, beranjak berdiri, berlalu dari hadapan Kinal.
Kinal melihat Rica sejenak yang berjalan menuju belakang Caffe, lagi ia menyesap kopi hitamnya sedikit. Cukup lama ia termenung memikirkan masalah yang dihadapinya. Otak serasa buntu untuk mencari jalan keluar terbaik, agar Papanya mau membatalkan rencana menunangkan dirinya dengan Naomi.
Hufh
"Aku harus gimana coba biar Papa mau membatalkan rencananya itu? Tidak mungkin aku bertunangan dengan wanita yang telah mengkhianatiku." Lirih Kinal tidak juga menemukan jalan keluar.
Namun...
Hufh! Terpaksa aku harus mengambil resiko itu. Batinnya mentok.
---
PLAKKK
"PAPA!?" Yona terkejut melihat sang suami menampar Kinal.
"Mulai sekarang kamu bukan anak Papa lagi, Papa sudah mencoretmu dari daftar keluarga. PERGI!" Bentak Devian Putra keras menggelegar bak bunyi meriam dalam perang.
"PAPA!?"
Lagi, Yona dibuat kaget bukan main akan ucapan suaminya. kinal diusir? Jelas itu tidak ada dalam bayangannya.
"Huh." Dengus Kinal cepat. Menatap tidak percaya sang Papa seraya mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan merah, darah.
Pada akhirnya inilah pilihan yang diambil oleh Kinal. Dia dengan nekat menentang keputusan Papanya dan inilah konsekuensi yang harus dia terima. Papanya murka dan mengusirnya dari rumah. Tanpa bicara apa apa dia meletakkan semua aset yang diberikan Papanya. ATM, kunci mobil dan seluruh barang pemberian Papanya ia letakkan di atas meja.
"Terima kasih. Terima kasih selama ini sudah memberi saya tumpangan di rumah ini. Maaf jika saya telah membuat anda kecewa. Permisi!"
Kinal segera berbalik badan, melangkah keluar, pergi dari rumah megah bak istana yang sejak kecil ia tinggali. Rumah penuh kenangan yang mulai saat ini tak lagi ia huni. Inilah konsekuensi dari sebuah keputusan besarnya, menentang dan akhirnya terusir.

KAMU SEDANG MEMBACA
LINGKARAN
FanfictionGenre: Romance (bxg) Rate: Mature (21+) Unfaedah Note: GAK USAH DIBACA, Thanks!