TYPO HARAP MAKLUM
Lets Vote dan Comments
FF Membosankan!
***
"Mmmppphhhh mpphhh."
Kusesap dan kukulum serta kulumat bibir manisnya. Keresapi setiap lumatan di bibirnya. Lidahku menerobos masuk di sela mulutnya yang sedikit terbuka, hingga kutemukan benda kenyal yang membuatku semakin liar menyesapnya. Lidahnya pun bergerak menyambut lidahku, hingga lidah kami bertemu, saling membelit bak dua ekor ular yang saling melilit.
Tangan kanannya meremas rambutku erat, membuatku sedikit merasakan sakit. Tapi tak mengapa, itu malah membuat ciuman kami semakin dalam. Semakin liar dan semakin menuntut, menginginkan lebih.
Tak mau kalah dari ulah tangannya yang meremas rambutku, kedua tanganku pun bergerak. Menarik pinggang mungilnya hingga rapat dengan tubuhku, membuat jarak kami nyaris tanpa sela sedikit pun. Kami bagai dua orang yang berhimpitan dan menyatu dalam satu raga.
"Mmmmppppphhhh."
Aku tersenyum tipis dalam ciuman kami. Suara erangannya terdengar sedikit menghentak, tubuhnya menggelinjang saat kedua pantatnya kuremas kuat dari luar rok hitamnya, membuatku seperti anak kecil yang menemukan mainan baru. Rasanya kenyal bokong itu, hingga inginku berkali kali meremasnya.
Kutarik sedikit demi sedikit rok hitam selututnya ke atas, hingga mencapai batas maksimal tersingkapnya rok tersebut. Pastilah saat ini kedua bokong putihnya terekspose dengan bebas. Tapi, sayang sekali aku tak dapat melihatnya, menikmati indahnya bokong itu.
Maaf, bukan aku bermaksut kurang ajar, tapi salahkan diriku yang tak bisa menghindar. Dia yang memulai dan aku hanya mengikuti. Dia yang menginginkan aku dan aku tak kuasa menahan nafsu.
Hahh hahh hahh hah hahhh
Ciuman kami terlepas, deru napas kami pun bagai terjun bebas. Kami butuh asupan oksigen, untuk mengisi rongga paru paru yang menuntut berlanjutnya hidup kami. Tak lucu bukan jika nanti ada berita 'Dua orang mati disebabkan kehabisan oksigen gara gara berciuman'. Cih, itu sangat menggelikan sekali. Tentu kami nggak mau menjadi objek berita konyol seperti itu.
Cup
"Aku harus berangkat kerja sekarang," Ucapnya.
Hufh!
Selalu berakhir seperti ini. Dia yang mulai, dia pula yang selalu mengakhiri. Memancing libidoku dan menghempaskan begitu saja tanpa mencapai rasa tuntas. Aku bisa apa? Hanya bisa mengangguk gak ikhlas karna harus melepasnya pergi dalam keadaan diriku masih dibalut gairah tinggi.
Kuperhatikan dirinya yang merapikan diri. Menata rambut dan juga pakaiannya yang kusut akibat ulah kami tadi. Dengan iseng kutepuk pantat putihnya yang terekspose. Menepuk sedikit gemas, sebelum dia menurunkan rok hitamnya yang tersingkap.
"Ck, nakal!" Hardiknya melotot sambil memukul dadaku manja. Aku pun cuma terkekeh saja.
Cup
Kembali dia mengecup bibirku singkat, berpamitan dan keluar dari kamar kost-ku.
HufhMel!
---
"Mana ya? Kok gak ada sih?"
Gadis cantik berpipi chubby itu terus menggeledah seluruh kamarnya, mencari sesuatu yaitu benda yang sangat berarti dan berharga dalam hidupnya. Kalung berbandul hati. Benda itulah yang saat ini sedang dicarinya, sampai sampai ia rela membongkar lemari dan seluruh sudut kamarnya hanya demi menemukan benda tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
LINGKARAN
FanficGenre: Romance (bxg) Rate: Mature (21+) Unfaedah Note: GAK USAH DIBACA, Thanks!