TYPO HARAP MAKLUM
Lets Vote & Comments
FF Membosankan!
***
Cih!
Tak disangka, baru saja turun dari Gojek, Kinal sudah dihadapkan pada sajian yang menyakitkan mata dan hatinya.
"Dasarnya pengkhianat tetap aja pengkhianat! Pasangan yang cocok. Sama sama pengkhianat!"
Kinal tak pedulikan dua sejoli yang sedang berpelukan di depan pintu gerbang pagar rumahnya. Entahlah, apa masih bisa ini disebut rumahnya. Secara dia sudah diusir dari rumah yang ditinggalinya selama bertahun tahun.
"K-Kinal?" Pekik Farish terkejut yang pertama menyadari akan keberadaan Kinal. Naomi yang terkejut pun buru buru sedikit menjauh dari Farish.
Kinal menoleh, tersenyum tawar ke Farish dan Naomi. Tak ia hiraukan dua orang itu dan memilih melangkah masuk ke dalam pintu gerbang.
"Kinal tunggu!" Cegah Farish buru buru menahan Kinal. "Nal, kita harus bicara," Ujarnya.
Huh! Kinal mendengus di hidung, tersenyum sinis menatap Farish. "Gak ada yang perlu dibicarain lagi, Rish. Semua udah jelas. Apa yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri sudah lebih dari cukup. Loe dan wanita jalang itu sama saja, sama sama pengkhianat!" Ujarnya, dingin.
"Brengsek!"
Bug!
"Ughh!"
"FARISH!" Pekik Naomi terkejut.
Farish tersulut emosinya, ia layangkan pukul keras ke muka Kinal, membuat Kinal sedikit terhuyung. Cairan merah segar terlihat merembes keluar dari sudut bibirnya yang terluka.
Set!
Farish menarik krah baju Kinal, mencengkramnya kuat dan menatap nyalang Kinal. "Tutup mulut loe, Bangsat! Loe boleh ngatain gue apa aja, tapi jangan sekali kali berani ngatain Naomi yang tidak tidak. Ngerti loe!?" Serunya, marah.
"Farish, hentikan!" Teriak Naomi buru buru menarik tangan Farish dari krah baju Kinal.
"Tapi, Mi? Dia udah,-"
"Rish, cukup! Jangan bikin masalah makin runyam. Lebih baik kamu pergi. Thanks udah nganterin aku."
Huh!
Farish mengalah, ia menghela napas cepat, meredam emosinya yang sempat tersulut. Ia melepas kasar cengkraman tangannya di krah baju Kinal. "Loe beruntung ada Naomi nyegah gue. Kalo gak, habis loe!" Ucapnya, menatap tajam Kinal.
Kinal tersenyum remeh, tidak takut. Ancaman Farish tak lebih dari gertakan sambal belaka baginya.
"Rish!" Hardik Naomi.
Farish tak lagi bicara. Ia pun berlalu menuju mobilnya dan pergi dari tempat itu.
Naomi buru buru mendekati Kinal, menangkup kedua pipi Kinal dan mengusap cairah merah di sudut bibir laki laki itu, cepat. "Kamu gak pa-pakan?" Tanyanya kuatir.
Kinal menepis kasar tangan Naomi, ia tidak mau disentuh tangan kotor wanita yang telah mengkhianatinya tersebut. Setelah itu, ia berjalan masuk ke dalam gerbang.
Huft!
Naomi menghela napas cepat. Berusaha menekan perasaan sesak atas perlakuan kasar Kinal yang menepis tangannya tadi. Ia harus lebih bersabar dalam menghadapi Kinal yang sangat ia tahu gimana sifatnya, yaitu keras kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
LINGKARAN
ФанфикGenre: Romance (bxg) Rate: Mature (21+) Unfaedah Note: GAK USAH DIBACA, Thanks!