Dua

81 9 0
                                    


3 tahun kemudian

"Akhirnya es em a jga." Gumam afsheen ketika menatap gedung SMA merah putih, tempatnya menuntut ilmu selama 3 tahun kedepan. Karna otak afsheen yang lumayan encer, dia berhasil lulus tes disekolah favorit ini.

"Eh itu bukannya si calista sama si tatha?" Tanya afsheen ntah kepada siapa, setelah memastikan bahwa itu adalah sahabat smpnya waktu dulu, afsheen langsung meneriaki mereka sambil setengah berlari.

"Woyy,, Call!! Taaa!!" Teriak afsheen sambil mendekati 2 cewek itu yang sedang berada dimading. Spontan cewek-cewek itu langsung berbalik badan karna ada yg memanggil namanya.

"Afsheennnn!!" Teriak calista dan tatha bersamaan, akibat terkejut melihat sahabat nya yang bersekolah diSMA ini juga. Ketiga sahabat tersebut pun langsung berpelukan untuk melepas kangen dan perasaan bahagia mereka karna akan bersekolah di SMA yang sama.

"Omaygattt!! Kita ketemu lagii!!" Teriak tatha menggelegar dengan suara cetarnya.

"Aaaa,, ganyangkaaa!!" Ucap calista sedikit terharu dengan apa yang terjadi saat itu.

"Gue seneng bgt kalian sekolah disini juga." Balas afsheen dengan senyum bahagia nya.

"eh btw, lo lulus tes cal? Otak lo kn rada², wkwk." Canda afsheen kepada calista yang langsung mengerucutkan bibirnya, pura² ngambek.

"Maakk w pen bgt we masuk sini, teross w disuruh belajar tiap harii biar lulus! Yodahh, karna denger si tatha masuk sini jga, w jadi semangat dungz pastinya. And last we lulus tes! Wkwk." Jawab calista dengan bangga karna dia berhasil masuk ke sekolah favorit dengan otak rata-rata.

"Cuakepp! Ue g perlu cari temen lg wkwk." Balas afsheen sumringah.

"Betewe, lu masuk kelas mana aff??" Kali ini tatha yang memberikan suara, setelah beberapa lama diam.

"Gtw, belom liat." Balas afsheen spontan.

"Lo sendiri?" Balik bertanya ke tatha.

"We sepuluh ipa 3 nehh, sekelas sama nih kunyuk." jawab tatha sambil menunjuk calista yang berada disampingnya. Yang ditunjuk pun tampak biasa-biasa saja, karna dia sudah terbiasa dengan sahabatnya itu.

"Ue dimana yaa?" Tanya afsheen sambil mencari-cari namanya dimading.

"Afsheen fredella" ternyata afsheen sekelas dengan 2 sahabatnya itu, yaitu sepuluh ipa 3. Namanya berada dideretan paling akhir di daftar nama kelas itu.

"Yeayy!! Kita sekelasss ceman-ceman!!" Ucap afsheen kegirangan.

"Muantepp!!" Balass tatha tersenyum bahagia.

"Cuakep benerr nih!" Kata calista dengan senyum bahagia juga.

"Yaudah kuy, nyari kelass!" Ucap afsheen tiba-tiba.

"kuyy!!" Balas calista dan tatha hampir serentak.

Lalu mereka bertiga pun langsung berlalu meninggalkan mading, untuk mencari dimanakah sepuluh ipa 3 berada. Setelah menyusuri lorong kantor guru, lorong kelas 12, naik tangga melalui perpustakaan, kemudian melewati uks, lalu kelass musik, dan kelas 10ipa1, 10ipa2, dan sampailah mereka di 10ipa3.

"Busyett, diujung bgdd!" Komentar tatha setelah melihat tempat dimana kelas mereka berada.

"Iya nihh, malah berhadapan sama kelas 11 lagi!" Tambah calista kecewa.

"Yahh, mau gimana lagi! G mungkin y kn, kita demo ke kepsek buat mindahin 10ipa3 ke depan pintu gerbang!" Balas afsheen dengan sedikit candaan.

"Yee, mustahil nyett!" Calista menanggapi candaan afsheen tadi.

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang