tiga

51 9 0
                                    


Brukkkk

"Awww!!" jerit afsheen kesakitan.

Orang yang menabrak afsheen itu tampaknya biasa-biasa saja, tidak ada niat untuk membantu afsheen berdiri sama sekali.

"Sialan! Udah nabrak sembarangan, ga mau bantu lagi!" kata afsheen menohok, sambil berdiri membersihkan roknya dari pasir-pasir akibat terjatuh tadi.

Yang dimaksud malah ga respon sama sekali, bahkan dia sempat menaikkan salah satu alisnya tanda bingung dengan cewek yang satu ini.

"Aff, kita pulang duluan yyuppzz!!" ucap calista dan tatha hampir bersamaan sambil setengah berlari menuju keluar dari area sekolah.

"Njirrr, tungguin gue woyyy!!" teriak afsheen dengan suara yang lantang, tapi tidak didengarkan oleh kedua sahabatnya tersebut.

"Sorry!" ucap cowok yang menabrak afsheen tadi, dengan nada sedingin mungkin.

"Sorry doang? Lo gaada niatan buat ngajak gue makan di ayam mekdi atau kafece (kfc) gitu??" balas afsheen sambir nyengir, hingga matanya yang sipit hanya membentuk seperti garis.

"Manis juga." ucap cowok itu dalam hati.

"Fakkmen! Otak gue ga bener nih!" katanya lagi, didalam hati tentu saja.

Cowok itu membalas perkataan afsheen tadi hanya dengan mengernyitkan dahi, tanda bahwa dia menyangka bahwa cewek ini emang cewe dengan otak rada-rada.

"Bencanda mas! Gitu bgt elahh!" ucap afsheen mengerti dengan suasana yang mulai buruk.

Tiba-tiba saja lagu yang dinyanyikan oleh boyband korea terkenal yaitu exo, yang berjudul lotto terdengar dari dalam saku seragam afsheen, menandakan bahwa ada panggilan masuk dari iPhone afsheen.

"Dekk, lo dimana? Gue udah didepan nih!" ucap alisha diseberang telepon sana. Yaa, alisha memang sedang berusaha memaafkan adik bungsunya itu atas kepergian bunda.

"Iya ka, ini mau jalan kedepan!" balas afsheen sambil menatap punggung cowok yang tadi menabraknya mulai menjauh.

"Fakk, ga pamit samsek!" kata afsheen didalam hatinya.

"GC uyy!" ucap alisha membalas perkataan afsheen tadi.

"Iyaa, tunggu bentar!" balas afsheen mematikan sambungan telepon dengan kakak pertamamya itu sambil setengah berlari ke depan gerbang sekolah.
Setelah mulai sampai di depan gerbang sekolah, afsheen melihat mobil kakaknya, dan langsung berlari menghampirinya.

"Lelett!" ucap alisha tiba-tiba seperti nada mengejek adik bungsunya itu.

"Dih, kaka gatau aja kelas aku tu dimana!" balas afsheen sambil menaiki mobil kakaknya itu.

"Pinter bgt ngeles!!" ucap alisha gamau kalah.

"Hufttt!" balas afsheen mengalah.

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi, baik afsheen maupun alisha. Hingga mereka sampai didepan rumah.

"Kak!" panggil afsheen tiba-tiba setelah mereka berdua turun dari mobil.

"Apa?" tanya alisha berbalik menghadap adik bungsunya itu.

"Thanks udh jemput gue!" ucap afsheen kemudian.

"B aja kali!" balas alisha sambil tersenyum.
"Thanks jga udh ga cuek lagi sama gue!" ucap afsheen berterima Kasih kepada kakaknya itu.

Alisha mulai mendekati afsheen yang berada agak jauh didepan nya, dan langsung memeluknya lembut.

"Gue minta maaf sama lo, karna udah nyuekin lo selama ini! Gue emg kakak yang jahat !!" kata alisha dalam pelukannya dengan afsheen seraya mulai meneteskan setetes air matanya.

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang