Pertama - Penguatan Hati

406 14 0
                                    

Ah.. Sakit sekali hati ini.
Tak mengerti apa yang mesti ku lakukan?
Apakah aku harus meninggalkan nya? Cinta yang telah kurajut selama 7 tahun itu.
Apakah aku harus benar2 melupakan nya dan membuang jauh2 perasaan ini untuknya?
Hanya demi agama baruku?
Astaghfirullah!
Harusnya aku tidak mengatakan itu!
Inilah jalan hidupku sekarang.
Aku sekarang seorang Muslim.
Dan aku harus benar2 menjalani syari'at Islam secara kaaffah.
Ya Allah..
Ampuni hamba Mu yang lemah ini..
Yang lemah akan cinta...

Namaku Giorgiana Anastasya, asalku dari Jeman. Kulitku putih dengan rambut yang berwarna kuning kecoklatan dan aku memiliki mata yang berwarna biru kehijauan. Aku mahasiswi di sebuah Universitas di Jerman, namun aku pindah ke Indonesia, karena study ku tentang Sastra Indonesia.
Ya, aku sangat mengagumi Negeri Indonesia ini.
Negeri yang kaya akan budaya, suku, bahasa, dan tari2an daerah nya yang beragam.
Belum lagi keindahan pulau2nya serta orang2 nya yang juga sangat ramah. Terutama Kyai Abdurrahman dan Umi Khadijah.

-----------------

Beberapa tahun belakangan ini aku memang senang mempelajari tentang islam. Bagaimana mereka bergaul, mengapa mereka mesti shalat, dan lain sebagainya.
Aku benar2 menekuni itu.
Bahkan aku pernah menemui seorang Kyai di masjid, dan menanyakan banyak hal tentang islam. Dan semua beliau jawab dengan jawaban yang membuatku puas mendengarnya.
Setahun kemudian aku masuk islam.
Dan beliaulah yang pertama kali mendengarku mengucap syahadat.
Aku menemuinya lagi dan mengatakan ingin menjadi muslim.
Pak Kyai itu sungguh kaget dan takjub. Takjub karena di depan nya ia telah melihat satu lagi bukti kebesaran Allah, yaitu.. Aku masuk Islam.

Kyai Abdurrahman namanya. Beliau adalah pemuka agama yang sangat baik akhlaq nya, sabar dan ramah. Beliau selalu memberi makan anak2 yatim dan menolong keluarganya yang kesusahan. Beliau panutan bagiku.
Lama juga aku belajar agama padanya, dan juga istrinya. Istrinya itu amat baik padaku. Dengan sifatnya yang lemah lembut ia mengajariku cara shalat dan puasa dengan sabar dan ikhlas, senyuman yang indah selalu menghiasi bibirnya. Namanya Ustadzah Khadijah.
Lalu mereka mengangkatku menjadi anak mereka, dan diberinya aku nama A'isyah.
Nama yang indah menurutku, seperti nama istrinya Rasul. Katanya sih, supaya kelak punya suami yang berakhlaq mulia seperti Rasulullah Saw. Akupun tersenyum bahagia. Aku mengaminkan dalam hati.
Aku jadi ingin menjadi seperti Sayyidah A'isyah istri Rasul itu, yang cerdas dan cantik, lagi menguasai ilmu agama dan kebagusan dalam fiqih.
Aku ingin seperti beliau. Maka aku berjanji akan terus dan terus mempelajari agamaku ini...

Aku memanggil mereka dengan sebutan Aba Rohman dan Umi Khadijah. Mereka benar2 menjadi orangtuaku yang kedua, setelah orangtuaku yang berada di Jerman.
Aku pindah Kewarganegaraan.
Sekarang aku sudah menjadi WNI.
Perasaan sesal tak ada sedikitpun dalam diriku, walau aku rindu juga dengan orangtuaku di Jerman. Namun apa boleh buat, mereka mengusirku dan tidak mau menganggapku lagi sebagai anak mereka setelah aku menjadi muslim.
Berat memang awalnya, namun aku tetap teguh pada pendirianku. Aku berharap mereka pun kelak akan mengikutiku untuk memeluk Agama Islam. Terutama seseorang yang pernah aku cintai, Arganz.




------------------------------------

Bagaimana guys ceritanya?
Seru kaan?
Nantikan lagi yaa kelanjutan ceritanya... 😉😇

Cinta Suci Seorang Mu'allaf JermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang