Ketiga - Pertemuan Pertama

188 13 0
                                    

Ya Allah... Masih teringat jelas kenangan2 ku bersama nya. Perih...
Astaghfirullah.. Aku harus kuat!
Sungguh, cinta Robb kepada hamba Nya jauh lebih besar dari pada cinta sesama insan manusia.
Sungguh, aku benar2 harus melupakan nya.
Ampuni hamba Ya Allah.. Ampuni hamba...

Ya Allah.. Mengapa Arganz tak kunjung masuk Islam? Padahal ia amat mengagumi Rasul Mu. Berilah secercah cahaya Mu kepada nya Ya Allah..  Aamiin.

--------------------------

Hari2 ku lewati dengan sabar dan terus menerus mendekatkan diriku kepada Rabb ku, Allah.
Ya Allah.. Sungguh indah nama Mu kusebut. Setiap malam aku mengadu tentang kerisauan ku pada Mu.. Dengan berdzikir dan menyebut nama Mu, benar2 membuat hatiku tenang. Bulir2 airmata ini sungguh karena kerinduan ku kepada Mu dan kekasih Mu, Muhammad Saw.
Dengan penuh rasa syukur aku bersujud di hadapan Mu Ya Rabbi..
Maka, ampunilah aku. Ampunilah segala kekhilafan dan kebodohan ku selama ini.
Kini kubersimpuh di hadapan Mu Ya Allah.. Robbul 'Alamin...

--------------------------

Dikampus, aku banyak mempunyai teman akhwat yang baik2 terhadapku. Dan aku juga memiliki sahabat bernama Niyala, dia adalah seorang muslimah yang sangat baik, kulitnya putih seputih hatinya, dan wajah khas Indonesia nya yang membuat ia semakin cantik.

Suatu hari, sahabatku ini memberitahu ku bahwa ada seorang ikhwan yang menyukai ku. Namun ia tak memberitahu kan namanya.
Aku jadi penasaran juga, siapa ya ikhwan yang dimakaud Niyala itu? Katanya sih orang nya baik, sholeh, tampan lagi.
Hmm..  Siapa ya orangnya? Aku jadi bertanya2 dalam hati. Tapi yasudahlah, kalaupun memang jodoh pasti ketemu. Gumamku.

---------------------------

Beberapa bulan berlalu, tak lagi kudengar salam dari sang ikhwan itu melalui Niyala.
Tiba2 ditengah istirahat ketika aku sedang duduk dikantin, Niyala menghampiri ku, seperti biasa ia menyampaikan salam dari sang ikhwan itu. Namun kali ini akhirnya dia langsung membawa orang nya ke hadapan ku. Sontak aku kaget melihat sang ikhwan itu. Aku perhatikan, memang tampan sih...
Astaghfirullah!
Aku langsung menundukkan pandangan ku, karena dalam Islam, dua orang yang bukan muhrim dilarang saling berpandang2an seperti itu. Boleh memandang, tapi cukup sekilas.
Lalu kudengar ia menyebutkan namanya.
Ahmad Fa'iz namanya.
Nama yang indah menurutku, dan aku pun menyebutkan nama ku.
Aisyah Nuruzzahra...

"Masyaa Allah.. Namanya indah banget!" ujarnya kagum.
"Eh iya, syukron" jawabku agak gugup.

Lalu kami berbincang sebentar,  tak lama Niyala berpamitan dan pergi meninggalkan kami berdua.
Astaghfirullah!
Dalam islam kan dilarang berdua2an yang bukan muhrim, walaupun hanya dikantin. Bagiku, tetap saja berdua.
Lalu akupun pamit meninggalkan nya.
Aku bilang padanya ada yang masih harus aku kerjakan untuk mata pelajaran nanti siang.
Alasan ku itu tepat, karen aku memang belum menyelesaikan tugasku untuk siang nanti.
Lalu akupun mengucapkan salam, kemudian pergi meninggal kan nya.

Aku begitu menjaga syari'at agama ku sekarang. Aku betul2 senang mengikuti syari'at Islam dengan benar.
Ternyata, Islam benar2 menjaga wanita. Dijadikan nya wanita itu terhormat, tetapi tetap, wanita juga harus menjaga kehormatan nya.
Semoga Allah selalu menjagaku.
Aamiin...








-------------------------------------
Wah sudah mulai memasuki cerita percintaan nih guys..
Nantikan kelanjutan nya terus yaa 😍😉

Udah bagian ke tiga nih.. Minta vote nya yaa.. Thankyou 😁

Cinta Suci Seorang Mu'allaf JermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang