Chapter 6 : Are You Okay?

93 13 3
                                    

Author POV

Hari ini, Reece, George dan Blake melanjutkan latihan mereka seperti biasa. Mengingat hari ini sudah hampir sebulan setelah kejadian Maddi.

"Ngg.. guys?" Ucap George, yang membuat kedua sahabatnya menoleh kearahnya.

"Yeah? Ada apa?" Balas Reece.

"Mmm, apa sebaiknya setelah ini kita coba untuk perform di cafe-cafe? Bagaimana menurut kalian?" Sela George. Blake dan Reece saling menatap.

"Maksudmu? Apa kau serius dengan ini?" George menggeleng. "Tidak, hanya saja aku ingin mencoba hal baru dengan band kita.. Mengingat, latihan kita selama ini semakin baik."

"Okay, tapi? Bagaimana dengan Jeanne? Apa dia akan setuju dengan ini?" Tanya Blake. "Mmm, kalau itu, aku juga ragu." Jawab George dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lalu? Apa sekarang?" Ucap Blake. "Mmm, aku bingung.." Balas George.

Setelah terdiam beberapa saat, Reece pun membuka suaranya. "Apa kita coba tanya dulu pendapat Jeanne?" Saran Reece dan dibalas dengan anggukan kedua sahabatnya.

"Omong-omong aku setuju denganmu George. Aku juga merasa, kita harus sedikit melakukan peningkatan. Hanya saja sekarang, apa Jeanne setuju apa tidak." Lanjut Reece.

Tiba-tiba terdengar suara knop pintu yang terbuka dan membuat ketiga lelaki tampan tadi menoleh ke arah pintu.

"Hello guys!" Sapa Jeanne ceria dengan kantong-kantong makanan di kedua tangannya.

"Oh hi Jeanne!" Balas mereka. "Bagaimana latihan kali ini?" Tanya Jeanne dan duduk di antara mereka. "Menyenangkan, mmm.." Jawab Reece dan menoleh kepada kedua sahabatnya dan melakukan kontak mata. "Sekarang?" Bisiknya yang mungkin tidak bisa di dengar oleh Jeanne. Blake dan George pun mengangguk.

"Kau kenapa Reece?" Tanya Jeanne, karena dia baru saja menyadari sesuatu. "Ttidak, aku tak apa." Balas Reece tersenyum. "Baiklah, lebih baik kalian makan dulu." Ucap Jeanne dan berlalu. Tanpa dia sadari, ketiga temannya menepuk dahi mereka.

Reece POV

Aku pun menoleh kearah teman-temanku, mereka menatap ku datar dan memutarkan bola mata mereka. Aku hanya menyeringai dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Sorry guys, setelah ini akan aku coba." Ucapku. Mereka pun mengangguk.

Setelah beberapa saat, kami pun menghabiskan makanan kami. "Sudah selesai?" Tanya Jeanne, berjalan menghampiri kami, dan kami pun mengangguk.

Di saat aku ingin mulai berbicara, "Ngg.. Guys? Aku ingin keluar sebentar? Ada yang perlu aku urus." Aku yang mendengar ucapan Jeanne secara spontan menghela nafas dan mengejar Jeanne yang melangkah ke arah pintu. Setelah sampai di luar, aku meraih tangannya, "Jeanne?"

"Hei Reece, ada apa? Aku buru-buru." Ujarnya. "Aku.." Jeanne pun memicingkan matanya dan berkata "Kalau begitu, jemput aku di rumah kakek ku! Aku akan mengabari kalian jika selesai!  See yaa later!" Jeanne pun memelukku singkat dan berlari kecil menuju pintu keluar.

"Huft! Kenapa dia selalu memotong ucapan ku!" Gerutuku, dan masuk ke dalam studio.

"Hei Reece! Bagaimana?" Tanya Blake. "Apa nya yang bagaimana?" To be honest, aku kesal sekarang. Jeanne tidak memberikan aku jeda untuk berbicara.

"Astaga Reece.." Ujar George

"Aku sudah mencobanya berkali-kali tadi. Tapi dia tidak memberikan aku kesempatan untuk berbicara." Jelasku dan duduk di salah satu sofa.

"Dan dia juga meminta kita untuk menjemputnya di rumah kakeknya." Jelasku.

"Mmm baiklah." Balas mereka.

Jeanne POV

Yeah, maafkan aku boys aku harus membohongi kalian lagi kali ini. Sebenarnya, hari ini adalah jadwalku untuk check up ke dokter.

Aku tadi sempat meminta Reece untuk menjemputku di rumah kakek jika sudah selesai. Tapi, jika kalian mengira aku berbohong lagi, tidak. Aku jujur tentang itu, memang aku akan ke rumah kakek setelah check up.

Tbh, aku sangat merindukan kakek, terakhir aku mengunjunginya sekitar 3 bulan yang lalu. Dia tinggal sendiri, karena disaat aku berumur 7 tahun,  nenek pergi meninggalkan kami semua. Ahh, aku jadi ingat kenangan masa kecil ku bersama kakek dan nenek.

Pernah dulu, disaat aku sedang sakit nenek dan kakek menemaniku di rumah sakit, karena mom dan dad tidak bisa mengurusku karena sibuk bekerja. Kebetulan jarak rumah mereka lumayan dekat dengan rumah sakit, jadi mereka tidak terlalu terbebani dan dengan senang hati menemaniku disitu. Aku jadi ingat di saat kakek dan nenek bergantian untuk membacakan aku dongeng-dongeng nya, dan kau tau? setelah itu tidur ku menjadi sangat nyenyak.

Dan oh, aku sudah sampai di rumah sakit saatnya bertemu dengan dr. Hendry..

Setelah melakukan berbagai macam pemeriksaan, dr. Hendry bilang bahwa besok hasilnya sudah bisa diambil. Walaupun sedikit melelahkan, aku harus melakukannya agar semuanya berjalan dengan baik. Dan jika boleh dihitung, aku sudah melakukannya 4 kali dari sebulan terakhir. 

Blake POV

Kami pun melanjutkan latihan kami. Di saat kami sedang latihan, Reece menghentikan permainannya dan memutuskan untuk keluar.

"Ada apa dengannya?" Tanyaku pada George. "Mmm, aku rasa itu telfon dari Jeanne." Jawabnya. "Ooh, baiklah." Tiba-tiba Reece masuk dan muncul dengan wajah paniknya.

"Guys! Sepertinya kita harus cepat!" Ucapnya. "Reece? Ada apa?" Tanya George. "Hei mate, tenang dulu." Kami pun segera menghampiri Reece. "Aku baru saja menerima telfon dari Jeanne. Jeanne bertemu dengan Drew di saat dia pulang dari rumah kakeknya."

"WHAT?"

Tanpa menunggu waktu lama kami pun berkemas dan meninggalkan studio. Selama di perjalanan kami bertiga tidak tenang dan bergelut dengan pikiran masing-masing.

Aku pun memutuskan untuk menelfon Jeanne. Ternyata ponselnya tidak lagi aktif. Arrggh.

Aku melihat Reece memukul-mukul lengan George yang sedang mengemudi. "George stop! Aku melihat Jeanne di sana!" Seketika George memberhentikan mobil ini.

Aku melihat Reece segera keluar dari mobil. "JEANNE!" Teriaknya dan kami berlari menghampiri Jeanne. Kami melihat Jeanne yang juga berlari menghampiri kami.

Jeanne memelukku, dan menangis sejadi-jadinya.

===================================================================================

Assalamu'alaikum semuanya :v AYE!

Finally, setelah beberapa hari ngga update, akhirnya update juga :))

Oiya, Selamat menunaikan ibadah puasa yaa, bagi yang menjalankan. Gue juga mau ngucapin Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Maap ya geng telat 4 hari, gapapa lah ya~ #pfft

Gimana nih sejauh ini puasanya? Aman kan yaa? Ngga ada godaan? Setannya udah di iket lho, kecuali godaan mantan. Siyap. *digampol* /plak/

Ah iya, kira-kira Drew itu siapa ya? Kenapa mereka bertiga jadi panik gitu?

Kalo pengen tau kelanjutannya, stay tuned on your notification guys~

xxAudy

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 23, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Perfume - New Hope Club.Where stories live. Discover now