Chapter 2 : In Doubt

87 13 5
                                    

Author POV 

"Apa yang harus kita lakukan? Apa kita hubungi Aunt Sharon dulu?" George menyarankan.

Sangat terlihat bahwa mereka sangat panik dan khawatir.

"Lebih baik kita bawa saja ke rumah sakit. Aku takut jika terjadi sesuatu." Saran Reece dan langsung membawa Jeanne ke dalam mobil.

"Bertahanlah J,kami semua menyayangimu." Batin Reece.

Setelah semua masuk, Reece melajukan mobilnya dengan cepat. Tidak perlu menunggu lama,mereka pun sampai di rumah sakit.

Di Rumah Sakit

"Arrghh,ini semua terjadi karena kita kurang memperhatikannya. Kita terlalu sibuk latihan. Salahku juga yang membuatnya ikut menemani kita. Dan begini kan jadinya! Arrghh,Aku merasa sangat bersalah disini!" Keluh Reece.

"Hei,berhentilah menyalahkan dirimu sendiri,belum tentu ini sepenuhnya salahmu. Berdoa saja semoga dia baik-baik saja." Ucap George menenangkan Reece.

"George benar Ree. Tenanglah Jeanne akan baik-baik saja." Ujar Blake dengan menepuk bahu Reece.

"Blake,apa kau tau akhir-akhir ini Jeanne melakukan apa saja selain bersama kita? " Tanya George.

"Ntahlah,tapi tadi di saat kita sedang latihan,aku melihat wajahnya sangat pucat. Dan soal apa yang sering dia lakukan aku juga kurang tau." Jawab Blake.

"Aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengannya. Tapi mungkin,itu hanya dugaan ku saja." Ujar Reece.

"Maksudmu? Jeanne menyembunyikan sesuatu dari kita?" Tanya George.

"Ntahlah,aku hanya menduga." Jawab Reece.

Setelah menunggu beberapa saat untuk pemeriksaan Jeanne, mereka bertiga pun segera menghampiri Dokter yang baru saja keluar dari kamar yang Jeanne tepati.

"Dok,bagaimana keadaan Jeanne?" Tanya Reece

"Apa dia baik-baik saja?" Sela Blake

"Sebelumnya,apa kalian keluarga Ms Jones?"

"Iyaa,kami kakaknya." Bohong Reece

"Saya akan menjelaskannya di ruangan saya. Mari ikut saya."

Ruangan Dokter

"Jadi bagaimana dok? Apa adik kami baik-baik saja?"

"*hffh* Tentu,Ms. Jones baik-baik saja. Mungkin karena terlalu lelah dan tetap melakukan aktifitasnya sehingga membuat daya tahan tubuhnya menurun." Jelas dokter

"Syukurlah dia baik-baik saja,kalau begitu terimakasih dokter atas bantuannya." Ucap Reece dengan perasaan lega.

"Oiya dokter,apa Jeanne boleh pulang?" Tanya Blake

"Ms. Jones boleh pulang. Tapi,kalian harus memperhatikan pola makan adik kalian agar hal ini tidak terulang. Semoga Ms. Jones lekas sembuh."

"Pasti dokter. Kalau begitu kami permisi." Dokter pun mengangguk dan mereka bertiga meninggalkan ruangan dokter. Mereka pun memutuskan untuk melihat keadaan Jeanne di kamarnya. Disaat mereka sudah masuk,terlihat Jeanne yang sedang sibuk dengan handpone-nya.

Kamar Rumah Sakit

"Hei Jeanne,bagaimana keadaan mu?" Jeanne pun menyadari suara George dan menoleh ke arah mereka dan meletakkan handphone-nya di atas nakas.

"Lebih baik. Mmm, apa aku boleh pulang boys?" Tanya nya.

"Kau tau? Kami sangat mencemaskan mu. Kami kira,kami akan kehilanganmu!"

"Heii aku baik-baik saja,Blake! Jangan berfikir seperti itu." Ujarnya dan meyakinkan mereka.

"Jeanne,apa yang kau lakukan selama kau sedang tidak bersama kami?" Jeanne pun heran dengan pertanyaan Reece.

"Hm? Maksudmu? Apa kau tidak ingat,kalau aku terus bersama kalian sepanjang hari? Aku kan selalu ikut kalian latihan." Jawabnya

"Kalau begitu,apa yang kau lakukan disaat kau sedang berada di rumah? Kami tidak selalu berada di sampingmu kan?" Introgasi Reece

"Hey? What's going on? Kau kenapa Reece?"

"Jawab saja pertanyaanku tadi? Apa yang kau lakukan?"

"A..aku hanya menonton tv,bertukar kabar dengan Mom atau Dad ku,dan tidur. Tenanglah Reece,aku baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir." Jelas Jeanne dengan ragu-ragu. Dia hanya takut jika sesuatu akan terbongkar.

"Apa kau yakin kau akan baik-baik saja?" Tanya Reece yang merasa tidak puas dengan jawaban Jeanne.

"Ngg..? K..kenapa kau bertanya begitu Reece? Buktinya aku baik-baik saja."

"Ntahlah,aku hanya merasa kau menyembunyikan sesuatu dari kami." Reece hanya tidak yakin dengan jawaban Jeanne.

"Bagaimana kalau mereka tahu yang sebenarnya? Pasti mereka akan semakin berlebihan memperhatikanku. Semoga mereka tidak curiga." Batin Jeanne.

"Sudahlah,lebih baik kita pulang. Kami akan mengantarkan mu dan menemanimu hari ini." Saran George.

"Lalu? Bagaimana dengan latihan kalian? Maafkan aku,aku mengacaukan latihan kalian kali ini." Sesal Jeanne.

"Hei,tak apa. Kami memutuskan untuk jeda 3 hari ini untuk merawat mu. Karena dokter berpesan pada kami untuk memperhatikan semuanya tentangmu. Dan masalah latihan kami Itu bukan salah mu. Kami hanya ingin merawatmu." Jelas Blake.

"Apa tidak terlalu berlebihan,jika kalian melakukan jeda hanya untuk merawat dan memperhatikan ku?"

"Tentu saja tidak. Kau itu sudah seperti adik kami. Tentu kami akan melakukan apapun untukmu." Ucap George dan mengacak-acak rambut Jeanne.

"Terimakasih boys." Ucap Jeanne dan memeluk mereka.

"With my pleasure,princess. Everything for you." Ucap Reece.

Mereka pun segera meninggalkan kamar rumah sakit dan menebus resep dokter untuk Jeanne.

"Mmm,boys,sepertinya aku ingin menemui dokter terlebih dahulu. Kalian urus saja semuanya. Nanti aku akan mengabari kalian jika sudah selesai."

"Okay."

===============================================================================================

See yaa on next chapter.

xxAudy

Perfume - New Hope Club.Where stories live. Discover now