Bab 1

75 4 1
                                    

"kringgg,kringg,kringg" begitulah alarm Danessa berbunyi yang sudah menunjukkan pukul 06:00 pagi. "ahh, rasanya cepat sekali paginya" ia langsung bangun dan mematikan alarmnya, lalu ia mengambil handphone nya. Ya seperti biasa Bara selalu mengucapkan "Selamat pagi sayang" Danessa langsung tersenyum setelah melihat pesan singkat dari kekasihnya itu. Walaupun pesan yang di kirim oleh Bara singkat,tetapi hatinya tidak seperti itu.

BARA.
Yap! Lelaki yang selama ini menjadi kekasihnya Danessa dari smp bernama BARA ANDREA. Mereka sudah menjalani hubungan selama 3 tahun, Bara ini sangat baik hati kepada Danessa ia selalu menuruti apapun yang Danessa mau,tetapi Danessa tidak pernah meminta hal yang tidak bisa di beli oleh Bara. Bara bertubuh gendut. Hidupnya yang sederhana tidak mampu membuat Danessa berpaling dari dia,walaupun Bara hidup yang sederhana dan tubuhnya yang tidak seperti laki-laki  lain Danessa selalu bisa menerima kekurangan Bara, Danessa tidak pernah peduli bagaimana orang mengatakan tentang dia dan kekasihnya itu.
Tidak seperti DANESSA. Ok, JENYTA DANESSA PUTRI. Kalian bingung kenapa tidak Jeny saja namanya di panggil? Nama Danessa itu sudah terbiasa di pakai untuk memanggil wanita cantik dan pintar ini. Danessa lahir di keluarga yang kaya, tetapi Danessa tidak pernah sombong untuk bergaul dengan siapa saja. Dia sangat baik, tetapi cueknya minta ampun kalau belum kenal sama dia,dia pintar !ya sangat pintar dari sd dia sudah sering mendapatkan juara umum,nah selain itu, dia juga cantik bahkan ia sangat di gemari dan mempunyai banyak fans semenjak smp, rambutnya yang lurus lalu di bawahnya ikal itu sangat cocok untuknya,matanya yang coklat,kulitnya yang putih dan senyumnya yang manis karena mempunyai lesung pipi. Siapa saja bisa jatuh hati kan sama dia?
Lalu Danessa membalas pesan singkat dari kekasihnya itu "Selamat pagi juga sayang. Have a nice day!" ia langsung beranjak dari tempat tidurnya,mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
--
Setelah selesai ia langsung turun ke bawah untuk sarapan pagi.
"Selamat pagi mah" ia berkata sambil mencium pipi ibunya
"Selamat pagi juga anak mama,ayo sarapan dulu" kata ibunya, Danessa tersenyum dan langsung duduk untuk makan sandwich nya itu.
"Papa mana mah? Kok tumben ga ikut sarapan?"
"Papamu sudah berangkat dari tadi sayang, katanya dia ada meeting penting di kantor. Jadi dia berangkat lebih pagi sekarang"
"Hmm.." Kata Danessa sambil mengangguk-ngangguk.
--
"Mah, aku berangkat dulu ya. Takut telat" kata Danessa sambil salim pada ibunya.
"Iya hati-hati ya sayang" kata ibunya sambil mencium Danessa.
"Dada mah.."
--
Danessa sudah sampai di sekolahnya, ia memarkirkan mobilnya dan langsung turun. Kebetulan ia barengan datang nya sama Bara, ia melihat Bara sedang melepaskan helmnya. Bara tidak seperti Danessa yang membawa mobil. Bara hanya memakai motor vespa jaman dulu tetapi ia tidak pernah malu memakainya kemana-mana. Danessa  langsung berlari untuk mencari kekasihnya itu dan berkata "Hai" Bara langsung menoleh dan berkata "Hai sayang" ia langsung jalan berbarengan dengan Bara. Bara meraih tangan Danessa, Danessa ikut menggenggam tangan Bara sambil tersenyum.
Sesampainya di depan kelas, Bara menatap kekasihnya dan berkata "semangat belajarnya ya sayang" Danessa hanya mengangguk lalu mencium pipi Bara. Danessa masih melihat kekasihnya itu sampai masuk ke kelasnya lalu Danessa masuk ke kelasnya dan duduk. "yah ni anak udah jam segini belum datang juga. Dasar kebo. Malas amat" katanya sambil melihat bangku teman yang duduk di sampingnya. Namanya Lily. Tidak seperti namanya yang polos, Lily ini orangnya urak-urakkan, ke sekolah rambut masih berantakan,dia itu tomboy, tapi dia cantik,sering masuk ke ruang BK, dan lucunya itu adalah dia tidak suka di bilang cantik,apalagi di suruh pakai pakaian yang feminim, kalau dia benci sama orang dia bisa sampai habis-habisan ngancurin orang yang dia benci, tapi dia juga baik kalau dia di baikin sih. Danessa dan Lily sudah lama sahabatan, mereka selalu cerita apapun masalah yang sedang mereka alami,mereka selalu mendukung 1 sama lain,sering pergi malem kalau lagi sama-sama bad mood. "lah baru aja gue mikirin ni anak,udah nongol aja. Panjang umur deh" kata Danessa dalam hati. Lily langsung duduk dan menaikkan kakinya ke atas meja "Woy! Lo niat sekolah ga sih? Gini banget ya lo sekolah. Heran gue punya temen kaya lo" kata Danessa sambil menepuk bahu Lily. "ihh, napa lo? Lo kan udah sering liat gue kaya gini. Jadi ga usah pake heran! Alay lo ness" kata Lily sambil melihat Danessa. "yaelah lo pagi-pagi udah marah-marah aja deh. Pms ya?" "Bodo amat!" kata Lily. Jam sudah menunjukkan 07:30 bentar lagi guru pasti datang.
"Ness, pelajaran apa sekarang?"
"bahasa indonesia. Jangan bilang lo ga bawa buku?!"
"hehe,Jenyta Danessa Putri yang baikk. Kasih gue minjem buku lo ya. Ah lo ini kan sahabat gue yang paling baik,paling cantik" rayu Lily sambil mencubit pipi Danessa
"ya gue pinjemin. Lo emang paling pinter ngerayu Ly". Dan setelah itu guru pun datang menaruh tasnya dan berkata "ayo anak-anak kita mulai pelajarannya"
--
Bel sudah berbunyi menunjukkan bahwa siswa akan pulang.
"Ness,gue duluan ya. Gue sakit perut nih" kata Lily sambil memegang perutnya. Ya benar saja kata Danessa tadi, ternyata Lily pms pantas saja dia pagi-pagi sudah marah.
"Iya, lo hati" ya. Takutnya lo kenapa-napa di jalan. Apalagi lo lagi pms"
"iya ga kenapa. Gue bakal baik-baik aja. Udah ya. Bye" Lily berlari sambil malambaikan tangannya ke Danessa. Danessa sedang memasukkan bukunya ke dalam tas dalam hati ia berkata "yaelah si Lily enak banget sih udah minjem ga di rapiin lagi" baru saja ia ingin mengambil bukunya sudah ada tangan yang mengambil bukunya itu.
"Perlu bantuan sayang?" kata Bara sambil tersenyum.
"ah kamu ini, aku kira siapa. Kamu nongol tiba-tiba sih"
Ya setiap hari kalau sudah pulang sekolah Bara selalu menjemput Danessa ke kelasnya. Setelah selesai memasukkan bukunya Danessa melihat isi kelasnya lalu ia tiba-tiba mencium pipi Bara "cupp" sontak Bara kaget di campur senang. Senangnya minta ampun. "sayang,kalau kamu mau nyium aku jangan di sini dong. Aku malu sayang. Tar kalau ada guru atau siswa yang lain ngeliat gimana?" katanya sambil mengelus rambut Danessa.
"ah bodoamat, lagian kan udah semua tau kalau kita pacaran sayang. Kamu ga usah malu. Deg-degan ya?" kata Danessa sambil menunjuk Bara.
"emang kamu kalau di cium ga deg-degan sayang? Namanya juga di cium. Apalagi kalau sama orang yang kita sayang. Pastinya deg-degan lah"
"hmm yaudah deh. Ayok kita pulang" ajak Danessa sambil menarik tangan Bara.
Bara berkata dalam hati "ya tuhan. Dia sangat istimewa, aku sangat menyayanginya. Dan dia juga menyayangiku. Jangan pisahkan kami,aku janji akan selalu berusaha membuatnya senang bersama ku walaupun sangat susah ku alami nanti. Terima kasih kau telah menitipkan wanita yang sangat istimewa untukku"
--

Hai, gmn nih? Bagus gk?
Hehe.. Ini pertama kali nya aku buat cerita. Awalnya sih ada ide gitu ya sama alur ceritanya. Tapi buat topiknya yg susah nyarik.
Jgn lupa vote & comment :)

LOST YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang