tujuh

1.2K 146 4
                                    

Normal POV

"Dok, bagaimana keadaan kakakku?" Tanya Jungkook.

"Anakku baik-baik saja kan, dokter?" Tanya Ibunya yang masih dengan keadaan bersedih.

"Tenang dulu, operasi kami berhasil. Wonwoo berhasil kami selamatkan." Ucap Dokter itu tersenyum.

"Terima kasih, Tuhan." Ucap ketiga anggota keluarga itu dengan gembira.

"Wonwoo, bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Ibunya.

"Wonwoo sedang koma, satu hal lagi. Kedua saraf matanya terputus karena benturan yang sangat kuat, kami tidak bisa mengoperasi bagian mata itu karena tanggungannya adalah nyawa Wonwoo. Wonwoo mangalami kebutaan permanen." Ucap Dokter itu lagi.

"Won.. wonwoo!" Ibunya menangis lagi tak percaya.

Ayahnya pun terlihat menangis, ini pertama kalinya melihat ayah yang cuek luar biasa itu menangis karena Wonwoo.

Jungkook juga ikut menangis karena kakak satu – satunya mengalami cobaan yang sangat begitu berat di usia 25 tahun ini.

***

Mina yang baru sampai dirumahnya membuka ponselnya, melihat list panggilan tak terjawab dari Jungkook.

Melihat nama itu, Mina teringat akan Wonwoo. Mina memegang keras handphonenya seakan takut kembali kerumah itu lagi.

'Jangan berikan hal itu lagi, Tuhan.' Batin Mina.

Mina menangis, dia sudah terbebas dari Wonwoo dan menerima lamaran dari Mingyu yang dia tunggu – tunggu.

Seharusnya dia senang mendengarnya. Tapi hatinya begitu sakit mengingat Wonwoo, sungguh dia kecewa dengan Wonwoo.

Mina yang sedang menangis dan berusaha menjauhi Wonwoo untuk beberapa waktu di kamarnya.

Sedangkan Wonwoo sedang terbaring koma dan berusaha cepat sembuh demi menemui Minanya lagi.

2 minggu kemudian Wonwoo sadar dari komanya, tapi dia tidak bisa melihat apa – apa. Dunia begitu gelap, dia takut akan kegelapan, matanya di perban.

"IBUUU!! AYAHH! JUNGKOOK! MINA!" Teriak Wonwoo yang mencoba bangun dari tempat tidurnya meraba – raba sekitarnya.

"Wonwoo, tenanglah. Ibu ada disini, Jungkook dan ayah sedang bekerja." Ucap Ibunya yang senang sekaligus sedih melihat Wonwoo yang baru sadar dan meringis ketakutan karena buta.

"Nyalakan lampunya ibu, aku takut gelap." Ucap Wonwoo memegang tangan Ibunya.

"Wonwoo.. hiks, sabarlah nak." Ucap Ibunya memeluk Wonwoo.

"Ibu? Kenapa kau tak menyalakan lampunya, aku takut kegelapan ibu." Ucap Wonwoo.

"Maafkan ibu Wonwoo, ibu tak bisa berbuat apa – apa." Ucap Ibunya dengan menangis di pundak anak sulungnya itu.

"Apa maksud ibu?" Tanya Wonwoo yang berada di pelukan ibunya.

"Kau mengalami kebutaan di matamu Wonwoo, yang sabarlah. Ibu akan selalu disampingmu, jangan merasa takut." Ucap Ibunya memegang wajah Wonwoo dengan kedua tangannya.

“Apa? Buta?” Ucap Wonwoo terdiam.



To be continue

A More Pain 「wonwoo + mina」 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang