delapan

1.1K 146 16
                                    

Normal POV

“Apa? Buta?” Ucap Wonwoo terdiam.

"Bu-buta? Aku buta bu? Kenapa? KENAPA!" Emosi Wonwoo pun lepas.

Ibunya yang melihatnya hanya menangis, mencoba menenangkannya.

Ibunya begitu sakit melihat Wonwoo yang menderita, belum sembuh dari penyakit Psikolognya itu dia sudah di tambah penyakit lagi?

Kapan cobaan itu akan berakhir untuk Wonwoo? Ibu mana yang tidak akan merasakan sakit juga saat melihat anaknya menderita?

"Mana Mina bu? Mina dimana? Aku harus ketemu dengannya, aku ingin minta maaf. Aku telah menyakitinya bu, aku ingin bertemu Mina bu. Mina dimana?" Tanya Wonwoo lagi mencoba tenang.

"Maaf Wonwoo, Mina telah mengundurkan diri menjadi doktermu." Ucap Ibunya yang membuat Wonwoo terdiam.

'Mina tidak mau berada di sampingku lagi, aku ini sungguh bodoh!' Batin Wonwoo.

Tubuhnya bergetar dalam diam, Ibunya langsung memeluk Wonwoo.

"Sudahlah Wonwoo, Ibu yang akan selalu menjagamu mulai sekarang." Ucap Ibunya mengelus kepala Wonwoo sambil menangis.

Wonwoo terdiam sebentar, dia masih tidak percaya akan keadaanya sekarang.

"Ibu, bantu aku agar cepat sembuh.” Ucap Wonwoo pelan.

“Aku ingin menunjukan pada Mina bahwa aku bisa sembuh di hadapannya. Aku ingin menjadi lelaki sempurna untuknya, bu." Lanjut Wonwoo membalas pelukan Ibunya.

"Wonwoo.. Hm, ibu akan selalu membantumu, nak. Selalu." Ucap Ibunya.

"Hn, Terima kasih ibu." Ucap Wonwoo yang menunduk di bahu Ibunya.

Walau dengan keadaan seperti itu, Wonwoo selalu menunjukan sisi dewasanya.

Wonwoo selalu berusaha sembuh untuk tidak emosional lagi, tak menyusahkan kedua orang tuanya. Belajar agar terbiasa dengan matanya.

Menjadi kuat demi bertemu Mina kembali, demi gadis yang belum sempat dia nyatakan cinta itu.

Wonwoo selalu yakin pada dirinya kalau Mina akan kembali padanya.
Sesungguhnya, Wonwoo sedih dengan mata butanya ini. Padahal dia ingin memandang Mina yang tersenyum kepadanya, melihat dia cemberut, dan segala hal tentangnya.

Dia ingin melihatnya sungguh Wonwoo ingin melihatnya, karena itu dia bersabar untuk menunggu Mina sampai kembali.

5 tahun kemudian.

Suara berisik di rumah sakit ini terdengar ditelinga Mina, wajahnya sudah berubah menjadi lebih dewasa. Rambutnya menjadi lebih panjang, tubuhnya sedikit meninggi.

"Ibu~!" Panggil seorang anak kecil yang sedang berlari kearah Mina.

"Oh, anak ibu sudah pulang. Bagaimana sekolahmu?" Tanya Mina yang menggendong anak yang berumur 4 tahun.

"Sangat senang ibu, Chaeyoung bermain dengan teman – teman baru di TK." Ucap Chaeyoung yang merupakan anak dari Mina ini.

"Baguslah, ayah mana?" Tanya Mina menurunkan Chaeyoung dari gendongannya.

"Mencariku, Mina?" Ucap Seorang pria di belakangnya.

"Mingyu! Kau membuatku kaget saja." Ucap Mina.

"Hm, kau semakin cantik saja Mina." Ucap Mingyu mengelus kepala Mina.

"Kau berlebihan Mingyu." Ucap Mina tersenyum.

"Hari ini ada tugas apa yang di berikan seniormu itu?" Tanya Mingyu yang menggendong Chaeyoung.

"Tidak, tidak ada tugas. Hanya saja aku berfikir untuk mengunjungi pasien lamaku." Ucap Mina menunduk.

"Ibu mau pergi kerumah pasien Ibu? Chaeyoung boleh ikut?" Tanya Chaeyoung bersemangat.

"Hm, boleh Chae. Pasien ibu itu bernama Jeon Won Woo." Ucap Mina mengelus pipi Chaeyoung.



To be continue

A More Pain 「wonwoo + mina」 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang