Ini tahun kedua SMAku di sekolah baruku. Sejak aku SD, ibuku memasukanku ke sekolah yang mungkin akan ku jadikan sebagai satu-satunya sekolah yang pernah ku tempati, namun, seperti rencana ayahku, lebih tepatnya ayah tiriku, aku disekolahkan di sekolah yang sama dengan kakak tiriku, atau mungkin ia bukan lagi kakakku, Akashi-kun.
Aku dan Akashi-kun memang satu angkatan, bahkan seumuran, tapi sejak awal menjadi keluarga Seijuro, aku lebih nyaman memanggilnya nii-san, tetap saja ia lebih tua dariku beberapa bulan, dan kehormatan adalah hal penting dalam keluarga kami.
Pada akhirnya, aku dipindahkan di sekolah ini saat aku di semester kedua kelas 1 SMA, dan tak ku sangka waktu berlalu begitu cepat, aku sudah menjadi murid kelas 2 saat ini.
"Ini masih pagi, dan kau sudah melamun saja. Ada apa, Kuroko?"
Suara yang tak asing bagiku membuat lamunanku terbuyar.
"Kagami-kun? Aomine-kun?"
Hatiku merasa lebih tenang saat bisa melihat wajah kedua teman dekatku, Taiga Kagami dan Daiki Aomine. Mereka sudah seperti butchy, tubuh kekar dan mereka sangat kuat, namun tak ku sangka mereka mau berteman dengan orang lemah sepertiku. Setidaknya, di sekolah ini, mereka berdualah yang dahulu berani mengajakku berbicara.
"Oi, Tetsu.. mau pergi ke kantin? Satsuki menghubungiku, ia ingin kita berkumpul dan makan bersamanya."
"Betul sekali, Kuroko. Kau diam terus disini, tidak enak dipandang tahu!"
"Baiklah, kalau begitu ayo kita ke kantin."
Aku bukan tipe orang yang suka pergi makan di luar kelas, aku selalu menyiapkan bentoku sendiri dan lebih nyaman untuk makan sendiri di kelas. Dan hal yang mengagetkanku adalah saat Kagami-kun pertama kali memaksaku untuk makan bersama di kantin, sebenarnya itu awal yang konyol hingga akhirnya aku juga bisa berteman dengan Aomine-kun.
Ku ambil dompetku dari tasku dan langsung pergi bersama kedua temanku ke kantin. Saat aku menuju ke kantin, aku tak sengaja berpapasan dengan Akashi-kun dan temannya, aku tidak tahu siapa temannya itu, tapi yang ku dengar ia dan Akashi-kun sudah menjadi teman sejak kecil.
Semula aku berpikir kami benar-benar hanya berpapasan dan saling melempar tatapan dingin. Namun, satu suara membuat langkahku terhenti.
"Tetsuya.."
Akashi-kun berjalan kembali ke arahku, bisa ku tatap matanya yang berbeda krom itu, tatapan dingin dan setajam pisau.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side
FanfictionTetsuya Kuroko, sebelumnya hidup dalam keadaan yang tidak beruntung, tapi setelah bergabung dalam keluarga bermartabat tinggi, Seijuro, karena sang ibu menikah lagi, ia memiliki kehidupan yang lebih layak, ditambah keakrabannya dengan kakak tirinya...